RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-6 tahun (Undang-undang Sisdiknas tahun 2003) dan 0-8 tahun menurut para pakar pendidikan anak. Menurut Mansur (2005: 88) anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada masa ini merupakan masa emas atau golden age, karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Menurut berbagai penelitian di bidang neurologi terbukti bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk dalam kurun waktu 4 tahun pertama. Setelah anak berusia 8 tahun perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100% (Slamet Suyanto, 2005:6).
Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia dapat berbentuk lisan, tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam suatu komunitas masyarakat. Pengembangan bahasa untuk anak usia 4-6 tahun difokuskan pada keempat aspek bahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dengan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain, anak akan mendapatkan banyak sekali kosa kata, sekaligus juga mengekspresikan dirinya. Anak akan belajar bagaimana berpartisipasi dalam suatu percakapan dan menggunakan bahasanya untuk memecahkan masalah. (Winda, Lilis dan Azizah Muis, 2008 :231 ).
Begitu pula dalam aspek perkembangan bahasa, khususnya kemampuan mengenal huruf pada anak usia dini. Kemampuan mengenal huruf merupakan bagian dari aspek perkembangan bahasa anak, yang perlu dikembangkan dengan memberi stimulasi secara optimal sejak usia dini. Tadkirotun Musfiroh (2009: 10) mengungkapkan bahwa stimulasi pengenalan huruf adalah merangsang anak untuk mengenali, memahami, dan menggunakan simbol tertulis untuk berkomunikasi.2
Bahasa merupakan simbol-simbol dari benda-benda, serta menunjukan pada maksud tertentu. Kata-kata, kalimat , dan Bahasa selalu menampilkan arti-arti tertentu.Sehubungan dengan arti simbolik tadi, Bahasa dipakai juga sebagai alat untuk menghayati pengertian dan peristiwa dimasa lampau, masa kini dan masa mendatang. Oleh karena itu Bahasa sangat besar artinya bagi anak sebagai alat bantu.
Menurut Hariyanto dalam Maysaroh (2018), pendidikan di Taman Kanak-kanak anak sudah diperkenalkan abjad dari a sampai dengan z. Pada proses pengenalan keaksaraan awal terutama bagi anak kelompok A (usia 4-6 tahun) di Taman Kanak-kanak.
Pembelajaran pengenalan keaksaraan awal pada anak usia dini dilakukan dengan mengenalkan huruf-huruf vokal dan konsonan yang merupakan dasar dalam membaca. Melalui pengenalan huruf vokal dan konsonan, anak akan memahami bentuk huruf dan selanjutnya dapat membentuk suku kata dan kata tertentu. Dalam mengoptimalkan pelaksanaannya, anak perlu dibimbing oleh guru sehingga kemampuan anak dalam membaca akan meningkat. Upaya untuk meningkatkan kemampuan anak dalam keaksaraan awal dapat dilakukan dengan memperkenalkan bentuk huruf sehingga anak dapat memahami kata-kata yang diajarkan.
Pada kenyataannya banyak orang tua atau guru yang mengajarkan anak huruf sebatas menulis saja padahal banyak hal yang bisa dilakukan diantaranya dengan membuat media sederhana atau alat peraga sederhana dengan menggunakan barang – barang yang tidak terpakai seperti kardus dll.
Seperti media kotak pintar berikut ini yang sangat mudah dibuat. Alat dan bahan antara lain. Kardus ,kertas hvs,kotak susu, gunting, lem fox,print huruf-huruf dan gambar bertulisan.
Cara membuatnya
- Buat kotak untuk menyimpan huruf-huruf mengunakan kotak yang tersedia,dengan dibungkusi kertas( bisa kertas mangis atau pun HVS sesuai kebutuhan
- Tempelkan print huruf-huruf dan gambar anggota keluarga pada kota susu,lalu dipotong sesuai pola persegi.
- Kotak ,kartu huruf, dan kartu bergambar tulisan selesai dibuat, kegiatan detektif mencari huruf-huruf sesuai kartu gambar bisa dilakukan
Contoh Kegiatanya adalah guru / orang tua menjelaskan tentang anggota keluarga dalam bentuk kartu bergambar yang bertulis, maka huruf yang diambil adalah huruf sesuai nama anggota keluarga dan menyusun sesuai kartu gambar.
Cara penggunaan :
- Guru / orang tua menunjukan kartu bergambar tulisan anggota keluarga
- Guru / orang tua menyiapkan huruf-huruf yang akan dicari anak pada kota pintar
- Guru / orang tua memberi contoh cara mencari huruf-huruf sesuai kartu yang dicari(misalnya kartu gambar “ibu” ,pada kota pintar yang sudah tersedia didalam dan mencocokan huruf-huruf dengan tulisan kartu bergambar yang diambil.
- Kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelompok ataupun sendiri.
Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk perkembangan bahasa anak yang mengarah pada tahap keaksaraan awal anak. Sehingga anak tidak terbebani dalam belajar yang mengharuskan dengan menggunakan buku dan pensil saja. Kegiatan ini sangat menyenangkan bangi anak,karena anak-anak diharuskan mencari huruf-huruf yang sesuai dengan kartu gambar yang mereka ambil.
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Meilitha Pratiwi, S. Pd. TK MUSLIMAT NU, Kota Pangkal Pinang Bangka Belitung.