RadarJateng.com, Pendidikan – Pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini sangat penting agar memudahkan bagi anak dalam mengikuti proses pendidikan lebih lanjut terutama tentang matematika. Anak usia dini merupakan anak yang berada pada masa golden age dimana perkembangan otak mencapai 80 % dengan pertumbuhan 100-200 miliyard sel otak. Oleh karena itu pada masa ini banyak sekali potensi yang dimiliki anak dan harus dikembangkan dengna sebaik mungkin agar dapat menamkan nilai karakter yang bertujuan membentuk kepribadian positif pada diri anak. Montessari menjelaskan pada masa ini, pikiran anak masih mudah menyerap tetapi kesadaran mulai muncul dengan adanya kesadaran diperoleh sebagiandari pengetahuan dan sebagian dari bahasa (britton,2018:14)
Pendidikan perlu menciptakan situasi pendidikan yang kondusif yaitu mampu memberikan rasa aman, tentram dan menyenagkan bagi anak dengan mnggunakan strategi. metode materi atau bahan, media yang menarik dan mudah dipahami anak diharapkan mampu bereksplorasi menemukan dan memanfaatkan objek-objek disekitar sehingga pembelajaran akan jadi menyenagkan.Penanaman nilai-nilai karakter pada anak usia dini menurut lickono scharps dan levis serta azra (suyanto,2010)
Kemampuan anak dapat melalui tahapan yaitu tahapan pemahaman dan pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa konkrit seperti pengenalan warna, bentuk dan menghubungkan bilangan, tahap transisi yaitu proses berpikir yang merupakan masa peralihan dan pemahaman konkrit menuju pengenalan lambang yang abstrak menurut rpbbins (2022: 67) kemampuan merupakan bahasan kesanggupan sejak lahir atau merupakan hasil dan latihan yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan fisik dan kemampuan intstruktural.
Pentingnya tahun tahun awal kehidupan seorang anak sudah disadari oleh semua pihak karena pada usia inilah otak individu berkembang sanagat pesat. Para ahli banyak berpendapat bahwa perkembangan otak manusia, maka masa perkembangan otak pada usia dini menempati posisi yang paling vital yakni meliputi 80% perkembangan otak. Pada bayi yang baru lahir telah mencapai perkembangan otak 25% dari orang dewasa. Pada kenyataannya banyak orang tua atau guru yang mengajarkan anak lambang bilangan sebatas menulis saja padahal banyak yang bisa dilakukan diantaranya membuat media sederhana atau alat peraga sederhana dengan menggunakan barang barang bekas yang tidak terpakai seperti kardus,botol,dan lain lain. Seperti media pohon hitung yang sangat mudah di buat. Alat dan bahan antara lain sterofom, kertas manila, gunting, solasi, lem, kertas karton, perekat.
Cara membuatnya
- Potong sterofom dengan pola gambar pohon
- Bungkus sterofom dengan kertas manila warna hijau
- Tempel perekat pada kartu angka
- Tulislah lambang bilangan pada potongan kertas manila yang sudah di potong berbentuk segi empat dan dibelakangnya diberi perekat
Contoh kegiatannya adalah guru\orang tua menjelaskan tentang jumlah daun atau bunga kemudian anak mengambil angka sesuai jumlah bunga atau daun yang dihitungnya.
Cara penggunaannya :
- Guru atau orang tua menunjukan lambang bilangan\ sesuai jumlah benda yang dihitungnya.
- Guru atau orang tua menyiapkan beberapa kartu angka dan pohon hitung,
- Guru atau orang tua memberi contoh cara mengambil kartu angka dan menempelkannya pada pohon hitung.
- Anak mencontoh dan menirukan apa yang dicontohkan guru
Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk perkembangan kocnitif anak yang mengarah pada tahap awal pengenalan lambang bilangan, Sehingga anak tidak terbebani dalam belajar yang mengharuskan dengan menggunakan buku atau LK dan pensil saja.
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.lebih dan kurang penulis mohon maaf.
Penulis Maesaroh , S.Pd. TK Sehati, Kalideres Jakarta Barat