RadarJateng.com, Pendidikan – Pada anak TK kelompok B TK AL HIDAYAH 72, Pembelajaran yang menggunakan kertas dan pensil membuat anak tidak semangat dalam pembelajaran dan hanya itu – itu saja serta terkesan monoton. Rumusan masalah yang timbul dalam pembahasan ini adalah “Bagaimana meningkatkan kemampuan memahami konsep angka 1-10 di TK AL HIDAYAH 72 Kecamatan Ambulu Kabupaten jember semester 1 tahun pelajaran 2020/2021.
Pentingnya tahun-tahun awal kehidupan seorang anak sudah disadari oleh semua pihak karena pada usia inilah otak individu berkembang sangat pesat. Para ahli banyak yang menyatakan bahwa ditinjau dari perkembangan otak manusia maka tahap perkembangan otak pada usia dini menempati posisi yang paling vital yakni meliputi 80% perkembangan otak. Pada bayi yang baru lahir telah mencapai perkembangan otak 25% dari orang dewasa. Perkembangan otak manusia 50% dicapai hingga usia 4 tahun, 80% hingga usia 8 tahun dan selebihnya diproses hingga anak usia 18 tahun, dengan demikian usia 0-8 tahun memegang peranan yang sangat penting karena usia dini adalah fasa fundamental bagi perkembangan individu yang disebut sebagai “golden age” atau usia emas..
Metode mentessori menekankan pada aktivitas yang dimunculkan oleh diri anak dan menekankan pada adaptasi lingkungan belajar pada anak dalam perkembangannya, metode ini berperan aktive fisik dalam menyerap konsep pembelajaran dan kemampuan anak. Pembelajaran mengenai konsep bilangan bisa dilakukan dengan metode bermain matematika Montessori. Permainan matematika Montessori anak akan dilibatkan dalam mengerjakan permainan dengan mengambil dan menyebutkan benda yang disesuaikan dengan angka, menyusun gradasi balok warna, mengurutkan bilangan dengan angka ampelas atau sandpapers, membedakan tumpukkan benda dengan jumlah sedikit maupun banyak dengan aktivitas bermain. Adanya permainan ini anak diharapkan bisa secara cepat menguasai dan memahami konsep bilangan. Pada kenyataannya banyak orang tua atau guru yang mengajarkan anak angka sebatas menulis saja padahal banyak hal yang bisa dilakukan diantaranya dengan membuat media sederhana atau alat peraga sederhana dengan menggunakan barang – barang yang tidak terpakai seperti kardus dll.Seperti media stik angka berikut ini yang sangat mudah dibuat. Alat dan bahan antara lain. Kardus bekas,kertas manila, gunting, solasi, lem fox, spidol, kertas origami, dan stik.
Cara membuatnya
- Potong kardus dengan pola seperti bentuk kotak
- Bungkus kardus dengan kertas manila
- Lubangi kardus untuk menaruh stik angka
- Tulislah angka pada kertas lipat yang sudah dipotong
- Kemudian tempel kertas lipat yang sudah di beri angka pada stik
- Setelah stik sudah di tempeli angka nantinya stik di pasang pada kardus yang sudah di lubangi.
Contoh Kegiatanya adalah guru / orang tua menjelaskan tentang angka 1-10 lalu anak memasangkan angka pada kardus yang sudah di tempeli angka.
Cara penggunaan :
- Guru / orang tua menunjukkan stik angka pada anak
- Guru / orang tua menyiapkan beberapa stik angka dan kardus yang sudah di lubangi
- Guru / orang tua memberi contoh cara mengambil stik angka dan memasangkan angka pada kardus yang sudah di lubangi dan yang sudah di tempel angka.
- Anak mencontoh dan maju satu persatu untuk melakukanya
- Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk perkembangan konsep anak yang mengarah pada tahap awal anak. Sehingga anak tidak terbebani dalam belajar yang mengharuskan dengan menggunakan buku dan pensil saja.Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Isnawati, S. Pd, TK AL HIDAYAH 72 Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kab.Jember – Jatim