RadarJateng.com, Pendidikan – Pentingnya tahun-tahun awal kehidupan seorang anak sudah disadari oleh semua pihak karena pada usia inilah otak individu berkembang sangat pesat. Para ahli banyak yang menyatakan bahwa ditinjau dari perkembangan otak manusia maka tahap perkembangan otak pada usia dini menempati posisi yang paling vital yakni meliputi 80% perkembangan otak. Pada bayi yang baru lahir telah mencapai perkembangan otak 25% dari orang dewasa. Perkembangan otak manusia 50% dicapai hingga usia 4 tahun, 80% hingga usia 8 tahun dan selebihnya diproses hingga anak usia 18 tahun, dengan demikian usia 0-8 tahun memegang peranan yang sangat penting karena usia dini adalah fasa fundamental bagi perkembangan individu yang disebut sebagai “golden age” atau usia emas.
Pengenalan warna pada anak usia dini khususnya anak usia 5 – 6 tahun, berfungsi sebagai media untuk menekspresikan pikiran dan idenya, selain itu juga anak dapat memahami hubungan antara lingkungan luar dan warna, dan maknanya dalam aspek social. Seiring dengan perkembangan inilah warna memberikan tanda kepada anak mengenai informasi suatu subyek. Pengenalan warna pada anak dapat merangsang indera penglihatan pada otak, warna merangsang kreatifitas imajinasi dan kemampuan berrpikir anak mengolah informasi suatu benda
Pengenalan konsep warna pada anak usia dini berpengaruh pada perkembangan intelektual. Pengenalan konsep warna pada anak usia dini bukan hanya mengasah kemampuan mengingat, tetapi juga imajinatif dan artistik, pemahaman ruang, keterampilan kognitif, serta pola berpikir kreatif. Selain itu anak pada usia TK memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, sehingga si anak sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan apa yang dilihat, dipegang/diraba, dicium, didengar atau dirasakannya. Anak usia dini dapat dengan mudah mengenali warna-warna yang ada di sekitarnya, juga dapat mengolah warna-warna tersebut menjadi sebuah karya melalui kreativitas serta imajinasi sebagai seorang anak yang penuh dengan daya khayal yang kuat sesuai perkembangannya.
Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Oleh sebab itu, pembelajaran di Taman Kanak-kanak hendaknya tidak terlepas dari permainan. Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan kemampuan sesuai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Permainan yang digunakan di taman kanak-kanak adalah permainan yang merangsang kreativitas anak dan menyenangkan. Peran pendidik sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi anak usia dini. Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain
Pengenalan warna pada anak usia dini khususnya anak usia 5 – 6 tahun, kelompok B berfungsi sebagai media untuk mengekspresikan pikiran dan idenya, selain itu juga anak dapat memahami hubungan antara lingkungan luar , dan maknanya dalam aspek social. Seiring dengan perkembangan inilah warna memberikan tanda kepada anak untuk mengenai informasi suatu subyek.
Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto warna adalah sebuah sifat cahaya yang dipancarkan dan pengalaman indera penglihatan. Pengenalan warna pada anak dapat merangsang indera penglihatan pada otak, warna merangsang kreatifitas imajinasi dan kemampuan berpikir anak mengolah informasi suatu benda
Warna merupakan salah satu media tumbuh kembang anak dengan pesona visual. Kemampuan mengenal warna pada anak usia dini merupakan hal penting untuk perkembangan otaknya, sebab pengenalan warna dapat merangsang indera penglihatan pada otak, menurut Louis B. Wexner warna adalah segala gambaran luapan emosi sesorang yang erat kaitannya dengan suasana hati [ mood ]
Berikut adalah uraian arti beberapa warna :
Warna merah sebuah symbol keberanian, kegembiraan, kekuatan, dan energy juga melambangkan kegembiraan
Warna biru dikaitkan dengan kebebasan intuisi ,imajinasi/ , inspirasi, kepercayaan, kesetiaan, ketulusan, kebijaksanaan, kepercayaan, stabilitas, iman, dan kecerdasan
Warna kuning merupakan warna cahaya yang memberi rangsangan pada sel kerucut [ cone cells ] merah dan hijau pada retina mata manusia. Kuning menjadi warna primer selain merah dan biru yang biasa menjadi dasar dari warna – warna lain.
Warna hijau melambangkan kesuburan, dan keseimbangan . menurut pandangan psikologi warna hijau dikaitkan dengan kesehatan mental atau emosi seseorang.
Warna ungu diidentikkan dengan kemewahan, kebijaksanaan, keberanian, unik dan eksotis, kreatifitas, duka.
Warna merupakan salah satu media tumbuh kembang anak dengan pesona visual. Kemampuan mengenal warna pada anak usia dini merupakan hal Berbagai upaya yang dilakukan guru dan orang tua untuk mengenalkan warna pada anak, misalnya dengan membelikan mainan dengan bermacam – macam warna untuk anak usia dini.
Sebagai guru kita dapat menciptakan media untuk pembelajaran untuk mengenalkan warna pada anak, seperti media menara warna berikut ini :
Alat dan bahan :
Pipa bekas gulungan kain, kertas HVS, pipa gulungan kain, gunting, lem, kertas HVS, kertas origami
Cara membuat :
- Potong pipa gulungan kain dengan ukuran 2 – 3 cm
- Bungkus dengan kertas HVS warna putih
- Gambar bentuk geometri pada kertas origami berwarna merah, kuning, biru
- Tempelkan guntingan kertas origami berwarna merah, kuning, biru pada potongan – potongan pipa yang telah dibungkus kertas HVS putih
Cara penggunaannya adalah :
- Guru memperlihatkan / menunjukkan warna merah, kuning, biru sebagai warna dasar
- Guru memberi contoh cara menyusun warna merah, kuning, biru, merah,kuning,biru [ pola ABC,ABC ]
- Anak menyusun warna merah,kuning,biru, merah,kuning,biru sesuai pola ABC,ABC
Tujuan dari media ini adalah :
- Merangsang indera penglihatan otak
- Memudahkan anak melihat dan mengenali suatu benda
- Memancing dan merangsang kepekaan penglihatan anak
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi kita semua
Penulis Narifa. S. Pd , Tk. Negeri Pembina Baubau, Kel. Wangkanapi. Kota Baubau Prop. Sultra