RadarJateng.com, Pendidikan – Pada saat itu anak saya suruh tenang namun di dalam pelaksanaan ini ada beberapa anak yang sulit fokus di kendalikan dengan kegiatan yang kami lakukan, dan dalam pelaksanan ini saya sendiri yang mengajar di kelas. Dan saya dalam dalam menangani tantangan tersebut ,anak yang sulit untuk fokus tadi saya panggil dan juga saya lakukan dengan melakukan esbreaking untuk mengkondisikan anak kembali lagi dalam kegiatan ,stategi yang saya lakukan dengan tepuk semangat,dan juga saya lakuakan dengan cara memberikan reward bagi anak yang sulit fokus dalam kegiatan.kemudian saya dan anak mau ikut melakukan kegiatan kembali setelah mendapatkan reward dari saya.
Setelah anak yang sulit fokus di panggil ,es breaking,di berikan reward dan dengan tepuk semangat dan hasilnya anak mulai aktif lagi dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar .Dan respon anak anak terkait dengan strategi esbreaking yang saya lakukan bisa menrciptakan kelas yang kondusif lagi.Faktor yang menjadi keberhasilan yang saya lakukan bagi anak yang sulit diarahkan adalah dengan memberikan reward pada anak tersebut.
Pembelajaran keseluruhan dari proses tersebut adalah perlunya anak di berikan perhatian yang lebih dan reward bagi semua anak baik anak yang bisa diarahkan dan yang sulit di arahkan. Anda ingin mengapresiasi keberhasilan si kecil melakukan sesuatu? Yuk, intip ide-ide berikut yang bisa Anda coba di sekolah. Jika Anda ingin membentuk dan meningkatkan perilaku anak, sistem reward adalah salah satu cara yang tepat. Reward bisa memperkuat dan mendorong anak melakukan perilaku sama berulang kali. Reward untuk anak umum dilakukan pada anak usia TK atau prasekolah.
Anda bisa menggunakan sistem ini saat hendak membiasakan perilaku baru pada anak. Ketika ia berhasil melakukan sesuatu, reward diberikan sebagai bentuk apresiasi Anda pada anak. Reward juga membantu menumbuhkan motivasi dari dalam diri anak secara perlahan. Apabila Anda melakukannya secara konsisten, perilaku itu akan menetap dan anak juga mempunyai kesadaran untuk berbuat tanpa perlu diiming-imingi. Terdengar klise memang, tetapi pujian cukup efektif untuk anak usia TK. Namun, hati-hati jangan terlalu sering membanjiri anak dengan pujian. Daripada memuji hasil semata, taruh perhatian Anda pada usahanya. Sebagai contoh, anak tengah berusaha memakai sepatu tali sendiri. Meski hasilnya kurang rapi, Anda bisa memuji usaha keras yang ia lakukan.
Kadang pujian saja tak cukup. Maka, Anda bisa memberinya sebuah kotak berisi “harta karun” berupa barang-barang kesukaan si kecil. Tidak usah membeli yang mahal, cukup isi kotak kecil berisi makanan, minuman, camilan, atau mainan favorit anak. Bungkus sedemikian rupa agar terlihat seperti hadiah. Lalu, berikan pada anak saat ia berhasil melakukan sesuatu. Anda bisa juga bisa memberikan reward dengan memberi angkat jempol untuk anak saat melakukan perintah sebagai reward saat ia berhasil melakukan sesuatu. Karena anak akan senang apabialala di beri jempol karena anak merasa dihargai dan perhatikan apabila di beri jempol dan membuat anak lebih semangat untuk dan belajar melanjutkan kegiatan untuk TK B TK ABA PANGGANG 1.
Selain itu guru juga bisa memberikan hadiah untuk membuat reward, tetapi juga bisa berupa pujian atau perlakuan istimewa. Hal tersebut diyakini bisa merangsang anak melakukan perbuatan baik, sekaligus dapat meningkatkan motivasi anak untuk melakukan sesuatu atau berprestasi. Dilansir dari Verywell Family, grafik hadiah bekerja dengan baik untuk anak-anak berusia 3-8 tahun. Hadiah memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak, seperti mendorong perilaku yang orang tua inginkan dan mencegah perilaku yang tidak inginkan. Selain itu, memberi hadiah kepada anak juga bisa melatih keterampilan baru, seperti tetap berada di samping troli saat berbelanja atau memasukkan semua mainan ke dalam kotak saat diminta.
Rising Children melaporkan, sebelum menerapkan sistem grafik hadiah, guru perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, pilihlah perilaku yang ingin Anda ubah atau dorong. Kedua, guru harus menyiapkan aturan yang berlaku untuk grafik hadiah. Ketiga, siapkan hadiah dalam waktu jangka pendek. Keempat, tetap positif jika anak gagal menggunakan grafik hadiah. Kelima, guru harus mengukur perubahan selama sistem hadiah itu diterapkan. guru harus menyesuaikan grafik hadiah berdasarkan usia, kepribadian, dan minat anak. Berikut uraian grafik hadiah berdasarkan usia dilansir dari laman
Itulah untuk anak usia TK yang bisa Anda coba di rumah. Pemberian reward dan pemberian hadiah pada waktu yang tepat akan membantu Anda menanamkan nilai-nilai dalam diri anak sedini mungkin. Semoga bisa jadi inspirasi!
Penulis : SUMARNIATI. S.Pd.AUD, TK ABA PANGGANG I, Gunungkidul – DIY