RadarJateng.com, Pendidikan – Usia dini ( 0 – 6 tahun ) merupakan usia emas dimana seluruh aspek perkembangan anak ( Psikomotor, Afektif, Kognitif ) dalam diri seorang anak akan berkembang secara optimal jika didukung dan difasilitasi sesuai dengan kebutuhan perkembangannya. Enam aspek perkembangan, meliputi Nila-nilai Agama dan Moral, Soaial Emosional, Fisik Motorik, Bahasa, Kognitif dan seni, masing-masing membutuhkan stimulus agar dapat berkembang secara optimal.
Demikian juga dengan aspek motoric. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motoric halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak, Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Kegiatan menggunting pada hakikatnya adalah aktivitas untuk mengembangkan motorik halus pada diri individu. Perubahan motorik halus berkembang karena adanya usaha individu yang bersangkutan baik yang mencakup latihan secara rutin dan aktifitas yang sesuai kemampuan dan perkembangan anak
Menurut Agustin, 2018, tahapan menggunting bagi anak usia dini memiliki beberapa tahapan. Kegiatan pra menggunting, seperti memungut, menjepit benda-benda kecil, main menggunakan jari-jari (ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah). Latihan ini dapat membuat anak usia dini siap dalam kegiatan menggunting. Selain itu, kegiatan merobek dan meremas juga perlu dilatih agar koordinasi tangan anak semakin berkembang. Jika anak usia dini telah menguasai kegiatan pra menggunting seperti meremas, merobek (ripping), snipping dan fringe, maka selanjutnya anak dapat melakukan kegiatan menggunting berupa menggunting garis lurus, menggunting zig zag, menggunting melengkung, menggunting bentuk kotak, oval, lingkaran, bentuk yang lebih kompleks lainnya.
Upaya dalam meningkatkan kemampuam motoric halus anak melalui kegiatan menggunting, dapat dilakukan melalui :
- Perkuat otot-otot di tangan dan jari
Untuk tahap permulaan, perkenalkan anak dengan Gerakan dasar menggunting, yaitu merobek dan meremas kertas. Hal ini penting untuk menstimulasi otot-otot jari tangan.
- Melakukan permainan yang dapat meningkatkan koordinasi mata dan tangan
Selain melatih otot-otot jari tangan, latih anak untuk mengkoordinasikan mata dan tangan. Karena dalam kegiatan menggunting, diperlukan koordinasi mata dan tangan. Ketika tangan mulai menggunting, mata mengikuti untuk memastikan menggunting sesuai pola yang diinginkan.
- Membangun koordinasi bilateral
Kegiatan menggunting juga merupakan kegiatan yang kegiatan koordinasi bilateral. Maksudnya, bahwa dalam kegiatan menggunting, anak akan menggunakan dua sisi tubuh secara bersamaan.Yaitu, Ketika tangan kiri memegang kertas, maka tangan kanan memegang gunting. Disini diperlukan koordinasi tangan kanan dan kiri secara bersamaa. Hal ini perlu Latihan, seperti mengancingkan baju.
- Menggunakan gunting yang tepat untuk usia anak
Perlu diperhatikan juga, gunting yang akan dipakai oleh anak. Usahakan gunting yang dipakai oleh anak berujung tumpul, agar tidak membahayakan anak.
- Menjelaskan dan mengajarkan penggunaan gunting kepada anak
Berikan penjelasan dan pengarahan kepada anak, bahwa gunting akan menjadi benda yang berbahaya jika digunakan secara tidak tepat.
Ajarkan cara penggunaan gunting dengan benar, yaitu : ibu jari dimasukkan ke lobang gunting yang bulat. Jari tengah masuk ke lobang gunting satu lagi. Sedangkan jari tengah dan jari lainnya, menguatkan jari tengah.
- Memulai dari menggunting yang sederhana.
Memulai menggunting dengan yang sederhana. Mulakan dengan anak menggerakkan dan membuka gunting pelan-pelan. Jika sudah bisa, lanjutkan dengan menggunting kertas tanpa pola lebih dahulu. Ini untuk melatih koordinasi jari-jari tangan anak. Jika dirasa sudah bisa, bisa dilanjutkan dengan menggunting garis lurus, zigzag, dan tingkat yang lebih komplek.
Nah, itulah Latihan dasar menggunting bagi anak usia dini. Kegiatan ini akan membantu kematangan motoric halus anak yang lain, karena di dalam kegiatan menggunting, ada kegiatan koordinasi-koordinasi yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan motoric halus anak.
Referensi :
Rita Nofianti (2020) : Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggunting Dengan Menggunakan Pola Pada Anak Usia Dini
https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/abdiilmu/article/view/897
Penulis : Anis Fitriani, S.Pd, TKIT Fajar Ilahi 2 Kota Batam Kepulauan Riau