Metode Karyawisata Untuk Menumbuhkan Interaksi Sosial Anak.

TK Tri Dharma Surabaya - Jatim

RadarJateng.com, Pendidikan Setiap bangsa, setiap individu, pada umumnya menginginkan pendidikan. Dengan pendidikan (pendidikan formal), makin banyak dan makin tinggi pendidikan maka makin baik. Dalam pendidikan formal yang biasanya memegang peranan utama ialah guru yaitu mengontrol reaksi dan respons murid. Anak-anak biasanya belajar di bawah tekanan dan bila perlu dengan paksaan tertentu, kelakuannya dikuasai dan diatur dengan berbagai aturan

Karena itu guru berusaha menarik minat anak, menggunakan paksaan atau macam-macam motivasi ekstrinsik.Mengganti metode dalam mengajar sangat diperlukan untuk mengatasi kejenuhan ketika proses belajar mengajar akan berlangsung. Beberapa metode mengajar yang dapat dipilih oleh guru antara lain : metode ceramah, metodediskusi, metode kerja kelompok, metode tanya jawab, metode karyawisata. Metode sosio drama serta metode demonstrasi. Pemilihan metode ini harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, karena salah satu penunjang keberhasilan pendidikan adalah penggunaan metode mengajar yang tepat.

TK Tri Dharma Surabaya – Jatim Sedang Melakukan Karya Wisata

Ahli pendidikan sependapat bahwa tidak ada satu metode mengajarpun yang dipandang paling baik, karena baik dan tidaknya metode mengajar sangat tergantung kepada tujuan pengajaran, materi yang diajarkan, jumlah peserta didik, fasilitas penunjang, kesanggupan individual dan lain-lain.Metode karyawisata dapat dijadikan pilihan ketika anak mengalami kejenuhan belajar dalam ruang kelas terus menerus. Apalagi dengan metode mengajar yang monoton. Mereka butuh suasana baru, karena kehidupan di antara ke empat dinding kelas sangat terbatas.

Read More

Di luar kelas mereka berhadapan dengan kehidupan yang kaya akan hal-hal yang dapat mereka pelajari. Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti “kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.”Meskipun kegiatan ini di luar kelas, namun karyawisata bukan piknik melainkan “memindahkan” kelas untuk sementara keluar. Karyawisata memanfaatkan sumber-sumber yang ada di lingkungan dan mempererat hubungan antara sekolah dan lingkungan masyarakat.

Metode karyawisata biasanya digunakan sebagai pelengkap materi pokok yang dipelajari di kelas atau dari buku-buku. Dari sudut didaktis karyawisata banyak mempunyai kebaikan seperti membangkitkan minat, aktifitas, dan sebagainya. Karyawisata/fieltrip dapat berupa perjalanan keliling sekolah atauke tempatyang lebih jauh.Saat karyawisata berlangsung, kelas dapat melakukan berbagai aktifitas seperti mempelajari proses sosial, mempelajari masalahsosial, dan sebagainya.

Anakanak TK Tri Dharma Surabaya – Jatim sangat antusias

Mempelajari masalah sosial pada saat karyawisata berlangsung memberikan manfaat yang sangat besar bagi peserta didik, dimana manusia diciptakan selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu berintegrasi, saling tolong menolong, ingin maju, ingin berkumpul, ingin menyesuaikan diri, hidup dalam kebersamaan, dan sebagainya. Pada saat karyawisata semua siswa berbaur menjadi satu. Saling bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, menyesuaikan diri dengan orang lain, serta berkumpul inilah diharapkan interaksi sosial
diantara siswa akan semakin terjalin dengan baik.Ketika anak berinteraksi dengan lingkungannya, ia lambat laun mendapat kesadaran akan dirinya sebagai pribadi. Ia belajar untuk memandang dirinya sebagai obyek seperti orang lain memandang dirinya. Ia dapat membayangkan kelakuan apa yang diharapkan orang lain daripadanya. Ia dapat mengatur kelakuannya seperti yang diharapkan orang lain daripadanya.

Dengan menyadari dirinya sebagai pribadi ia dapat mencari tempatnya dalamstruktur sosial, dapat mengharapkan konsekuensi positif bila berkelakuan menurut norma-norma atau akibat negatif atas kelakuan yang melanggar aturan

Demikianlah akhirnya ia lebih mengenal dirinya dalam lingkungan sosialnya, dapat menyesuaikan kelakuannya dengan harapan masyarakat, dan menjadi anggota masyarakat melalui proses sosialisasi yang dilaluinya. Jadi dalam interaksi sosial itu memperoleh “Self Concept” atau suatu konsep tentang dirinya. Meskipun sekolah hanya salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak, namun memegang peranan yang penting dalam proses sosialisasi, salah satunya melalui metode karyawsisata. Anak mengalami perubahan dalam kelakuan sosial setelah ia masuk sekolah.

Di sekolah anak belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru yang memperluas ketrampilan sosialnya. Ia juga berkenalan dengan anak yang berbagai ragam latar belakangnya dan belajar untuk menjalankan peranannya dalam struktur sosial yang dihadapi di sekolah.

Penulis : Raden Ratri Sito Dewi, S.Pd, TK Tri Dharma Surabaya – Jatim

Related posts