RadarJateng.com, Pendidikan – Aspek perkembangan yang penting untuk di kembangkan dalam tumbuh kembang anak terdiri dari 5 aspek perkembangan dan yang tidak kalah penting untuk dikembangkan adalah aspek perkembangan bahasa. Menurut (Depdiknas, 2000) bahasa sebagai alat komunikasi dengan lingkungan. Berkomunikasi adalah cara mengutarakan perasaan dan pikiran yang biasanya diungkapkan ke dalam bentuk simbol untuk mengartikan pengertian secara langsung melalui perkataan, tulisan, angka, gambar, dan ekspresi. Bahasa terdiri dari 2 sifat yaitu bahasa reseptif dan bahasa ekspresif. Dimana bahasa reseptif adalah kemampuan untuk memahami apa yang orang lihat atau yang sering disebut adalah visual. Sedangkan bahasa ekspresif adalah cara berkomunikasi secara simbolis baik visual yaitu menulis, memberi tanda maupun auditorik. Penguasaan bahasa reseptif dan ekspresif sangat penting untuk dikembangkan karena anak usia dini perlu menguasai dua sifat bahasa tersebut untuk kemampuan mereka dalam hal membaca permulaan.
Perkembangan bahasa anak usia dini bukan hanya terdiri dari berbicara tetapi juga menyimak, membaca dan menulis untuk anak usia dini. Menurut Ella (dalam Anggun, 2016) Keaksaraan awal merupakan tatanan fondasi untuk menguasai kemampuan membaca dan menulis. Pada saat memberikan materi ajar tentang membaca untuk anak usia 5-6 tahun sebaiknya diajarkan dengan cara mengajar yang menyenangkan untuk anak, dengan cara yang menyenangkan itulah anak akan merasa belajar tanpa beban dan tertekan. Orang tua dan lingkungan memberi peran yang sangat penting dalam proses belajar membaca permulaan menurut Istri Ratna Dewi (2016).Membaca yaitu mengartikan simbol atau lambang ke dalam bentuk bunyi yang dikombinasikan dengan perkataan menurut Susanto (dalam Sari, 2014). Jika beberapa anak digolongkan mampu mengenali beberapa huruf dan juga membaca kata yang tercetak dilingkungan mereka sebelum mereka mengerti abjad, anak-anak sangat butuh untuk dikenalkan atau bahkan mengetahui abjad untuk nantinya akan menjadi pembaca dan penulis yang mandiri.
Kemampuan anak dalam mengenal huruf abajd pada anak masih kurang mampu dalam menyebutkan simbol dan huruf, mengenal huruf, membedakan huruf, memahami huruf, sebagian besar peserta didik kurang mengerti dan paham tentang media yang diberikan guru, sehingga anak tidak paham sama sekali tentang bentuk huruf dan pengucapannya masih tebalik-balik, media pembelajaran yang kurang bervariasi dan kurang kreatif. Media yang baik untuk dijadikan sebagai media pembelajaran yaitu permainan yang telah dimodifikasi. Hal tersebut bertujuan supaya anak lebih semangat dan tidak mudah jenuh dengan permainan yang sudah disediakan. Sehingga sangat diharapkan media ular tangga yang dimodifikasi mampu meningkatkan kemampuan mengenal simbol huruf. Permainan ular tangga sangat banyak dikenal orang dan disenangi oleh anak-anak.
Menurut Isnaini (dalam , 2018) permainan ular tangga merupakan permainan yang berisi tentang gambaran yang menceritakan tentang sebuah peristiwa yang mempertanyakan perasaan senang, marah, sedih yang akan di ekpresikan oleh anak. Sedangkan menurut Cahyo dan Francisca (dalam Yuvitasari, 2015)permainan ular tangga merupkan permainan dalam bentuk papan yang dibuat dalam kotak kecil-kecil dan dikotak kecilnya terdapat beberapa gambar ular dan tangga dengan sengaja dihubungkan dari satu kotak ke kotak yang lainnya, namun tidak semua hanya kotak-kotak tertentu yang telah ditentukan. Permainan ini bisa dimainkan bersama-sama. Terdapat manfaat yang bisa diperoleh dari permainan ular tangga berkaitan tentang mengenal simbol huruf yaitu: 1) menambah kosa kata bagi anak, 2) membantu anak belajar membaca, 3) membantu anak mengerti kaliman permintaan dan perintah.
Berikut prosedur cara membuat ular tangga edukasi untuk mengenalkan huruf pada anak usia dini:
- Membuat tabel di HVS
- Menempelkan kertas HVS pada seterovom menggunakan doubel tip dan memotong seterovom sesuai bentuk kertas
- Menggambar tangga dan gambar ular pada tabel
- Menggunting gambar huruf abjad
- Menempelkan huruf abjad pada papan ular tangga
- Membuat dadu dari kardus bekas dan mewarnai pion dari tutup botol
Cara bermain ular tangga atau tekniknya:
- Tiap siswa bergantian melempar dadu, dadu yang mempunyai mata enam.
- Jika dadu yang jatuh menunjukkan mata dadu 5, maka siswa harus berjalan 5 kotak pada papan permainan ular tangga tersebut.
- Jika sudah dijalankan, siswa menyebutkan huruf apa saja yang sudah dilewati, jika benar siswa tersebut mendapat poin/bintang.
- Permainan berlanjut hingga ke siswa-siswa berikutnya
- Selanjutnya guru memberikan evaluasi hasil metode dan teknik pembelajaran menggunakan permainan ular tangga.
Bermain ular tangga adalah permainan dari jaman klasik yang hingga sekarang masih diminati oleh anak~anak dan orang dewasa, karena dari permainan itu dapat merangsang kognitif. Permainan ular tangga ini juga membantu anak bersosialiasi dengan temannya sebab permainan ini dimainkan oleh dua anak atau lebih ~ berkelompok. Dari penjelasan pendekatan, metode, langkah-langkah dan teknik untuk bermain ular tangga memang dapat membentuk sosial~emosional pada anak~anak dan dalam pembelajaran atau permainan ternyata bisa melakukan banyak pendekatan. Semoga bermanfaat.
Penulis : Sri Sudarmi S.Pd AUD, TK ABA NAMBERAN, PALIYAN , GUNUNGKIDUL – DIY