RadarJateng.com, Pendidikan – Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis & fisik yang meliputi moral dan nilai Agama, sosial Emosional, kemandirian, kognitif, Bahasa, fisik/motorik dan seni untuk siap memasuki Sekolah Dasar. Lembaga TK ini di anggap penting karena mendidik anak pada usia emas (Golden Age). Suatu masa yang menuntut pendampingan yang sungguh-sungguh karena hanya datang sekali seumur hidup manusia. periode ini adalah periode yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia.
Proses pembelajaran di TK akan memberikan kesempatan penuh kepada anak untuk memenuhi kebutuhan berekspresi dengan berbagai cara dan media kreatif (alat untuk berekspresi). Media kreatif tersebut dilakukan melalui kegiatan- kegiatan yang menggunakan kertas, pensil warna, krayon, tanah liat, bahan alam, bahan bekas dan sebagainya. Kemampuan mengenal angka pada anak sejak dini bertujuan untuk membekali kehidupan anak dimasa yang akan datang dirasa sangat penting, Istilah kemampuan dapat didefinisikan dalam arti, salah satunya:
Menurut munandar (susanto, 2011: 97) “ kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan”. Menurut (susanto: 98) dalam kaitannya, salah satu cabang dari matematika adalah berhitung. berhitung merupakan dasar dari beberapa ilmu yang digunakan sehari-hari seperti, penambahan, pengurangan pembagian atau perkalian.untuk anak usia dini dapat menambah dan mengurang serta membandingkan sudah sangat baik setelah anak memahami bilangan dan angka (suyanto, 2005: 73).
Setelah anak mengenal angka, maka perlu dikembangkan pemahaman anak. Konsep angka dikembangkan melalui 3 tahap:
- Tahap awal menghitung pada anak adalah menghitung melalui hapalan atau membilang. Orang tua dapat mengembangkan kemampuan ini melalui kegiatan menyanyi, permainan jari, dan sebagainya yang berhubungan dengan angka.
- Hubungan satu-satu. Maksudnya adalah menghubungkan satu dan hanya satu angka dengan benda yang berkaitan. Misalnya memasangkan lambang bilangan 1 dengan menggunakan potongan tangkai pepaya yang di masukkan didalam tusuk ajaib.
- Menjumlah, membandingkan dan symbol angka. Ketika guru meminta anak mengambilkan 3 potongan tangkai pepaya dan anak membawa 3 potongan tangkai pepaya. Anak tersebut mengerti tentang konsep jumlah. Anak yang paham urutan angka, akan tahu bahwa jika menghitung 3 potongan tangkai pepaya dari kiri kekanan dan dari kanan kekiri maka jumlahnya akan sama.
Sebelum anak diajarkan untuk berhitung, terlebih dahulu anak harus bisa menghitung dan mengetahui angka-angka dalam menghitung tersebut, baik itu urutannya maupun arti dari setiap angka tersebut (Amaris, Rakimahwati, & Marlina, 2018).
Pada kenyataannya orang tua atau guru yang mengajarkan anak berhitung sebatas menulis dan secara abstrak, padahal banyak hal yang bisa dilakukan diantaranya dengan mengajak anak untuk terlibat langsung dalam menggunakan berbagai media yang ada di lingkungan sekitar kita.
Manfaat menggunakan media yang ada di lingkungan sekitar kita.
- Melatih daya serap atau daya tangkap anak TK.
- Melatih daya pikir anak TK dalam berhitung.
- Melatih daya konsentrasi anak Tk.
- Menciptakan situasi yang menggembirakan serta mengembangkan suasana keakraban sesuai tahap perkembangannya
- Membantu perkembangan kognitif melalui berhitung dengan media tusuk ajaib dan kartu angka.
Langkah-langkah pembelajaran dengan media tusuk ajaib dan kartu angka
- Guru mengajak anak untuk Mengenal Angka bersama – sama.
- Guru menunjukkan angka & meminta anak untuk menyebutkan angka.
- Guru menunjukkan benda & meminta anak membilang jumlah benda yang ditunjukkan.
- Guru meminta anak untuk memasukkan benda kedalam tusuk ajaib yang sesuai dengan kartu angka yang sudah di pilihnya.
Dengan menggunakan media ini membuat anak gembiara dan menyenangkan, selain itu membiasakan anak juga untuk berfikir HOTS karena dalam bermain sambil belajar anak akan mengkolaborasikan alat dan bahan yang sudah dideiakan guru sekaligus Pemanfaatan TPACK dalam kegiatan pembelajaran ini juga akan berlaku selaras dengan kurikulum merdeka saat ini, Berdasarkan paparan diatas maka di dapatkan ide membuat kegiatan pembelajaran berhitung melalui media tusuk ajaiab dan kartu angka.
Alat dan bahan antara lain : kartu dan sterofom bekas, tusuk ajaib. Kartu angka, potongan tangkai pepaya atau boleh di ganti dengan bahan yang lainnya. Contoh kegiatannya adalah guru / orang tua menjelaskan cara bermainnya, dalam memasukkan potongan tangkai pepaya atau bahan lainnya pada tusuk ajaib anak diminta menghitung/ membilang 1-20 atau sesuai angka yang ingin dicapai.
Tujuan dari metode ini adalah untuk perkembangan numerasi dan STEAM yang mengandung aspek Kognitif, bahasa, seni. Harapannya anak gembira dan menyenangkan tidak terbebani dengan belajar yang selalu menggunakan buku dan LKPD saja.
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Lilis Sunarti, S. Pd. TK AL WARDAH TERPADU II BEDAHAN., Lamongan – Jatim