RadarJateng.com, Pendidiakan – Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas Pasal 1 no.16). Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan pada jalur formal, non formal, maupun informal.
PAUD sendiri sebenarnya mencakup pendidikan anak usia dini formal meliputi Taman Bermain (TK), dan pendidikan non formal seperti Kelompok Bermain atau playgroup, Taman Kanak-kanak Luar Biasa, Taman Penitipan Anak, dan Satuan PAUD sejenis. Disini kita akan mencoba fokus untuk membahas tentang proses pengenalan huruf di taman kanak-kanak. Taman kanak-kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan formal prasekolah yang menjadi awal dari proses pendidikan. Materi yang diberikan punbervariasi, termasuk menjadikan anak siap belajar (ready to learn), yaitu siap belajar berhitung, membaca, dan menulis Sunyanto (2005: 7) mempersiapkan anak untuk belajar diusia ini diharapkan dapat memberi hasil yang baik.
Pola belajar anak usia dini haruslah dibangun berdasarkan atas pertumbuhan dan perkembangan anak secara tepat yang pelaksanaanya dikemas sesuai dengan dunia anak, yaitu bermain. Jadi untuk mengajarkan anak membaca kita juga harus mempunya tips dan trik tersendiri agar anak merasa tertarik dalam belajar, salah satunya yaitu dengan menggunakan kartu suku kata atau card suku kata.
Penerapan bermain menggunakan kartu suku kata dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan memaca awal anak. Penekanan membaca pada tahap ini adalah proses perceptual yaitu pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Permainan kartu kata dapat memberikan situasi belajar yang santai namun anak-anak tertarik untuk terlibat aktif dengan melihat beberapa kata berkali-kali, namun tidak membosankan.
Cara bermain menggunakan kartu suku kata yaitu:
- Anak di kelompokkan menjadi beberapa kelompok sejumlah 4-5 anak
- Kartu suku kata di letakan di tengah
- Guru meminta anak bergantian mengambil dua kartu bergantian satu per satu dan meminta anak menyebutkan bunyinya (misalkan : S A dibaca SA), kemudian meminta anak mengambil satu kartu suku kata lagi dan anak diminta menyebutkan bunyi hurufnya
- Guru meminta anak untuk meletakkan kartu secara berjajar dan meminta anak menggabungkan bunyi huruf sehingga menjadi sebuah kata ( misalka “Sa” dengan “Pi” di gabungkan menjadi “Sapi”
- Kegiatan tersebut di lakukan bergantian ileh semua anak dalam kelompok
Penggunaan media kartu suku kata tersebut di harapkan dapat memberikan suatu kesan mendalam pada diri anak sehingga memperkuat daya ingatnya untuk memahami dan mengingat cara membaca suku kata yang benar. Selain itu, dengan menggunakan kartu suku kata diharapkan agar proses pembelajaran membaca permulaan dapat berjalan dengan lancar.
Semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis : Destiara Anindya,S.Pd, TK Pertiwi Bangsri, Desa Bangsri Kec Jepon Kab Blora – Jateng