RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan(daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama), Bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Taman Kanak-kanak menurut Kemendiknas adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun. Tujuan dari TK menurut Kemendiknas(2007) sebagai berikut : “1) Membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, Berahklak mulia, berkepribadian luhur, sehat, cakap, kritis, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara demokratis dan bertanggung jawab; 2) Menggembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinetetis dan sosial peserta didik pada usia emas pertumbuhan dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan; 3) Membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial-emosional, kemandirian, koqnitif, Bahasa dan fisik/motoric untuk siap memasuki pendidikan dasar”.
Salah satu bidang pengembangan kemampuan dasar adalah kemempuan berbahasa. Aspek pengembangan bahasa mempunyai kompetensi dasar yaitu anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan menulis dan membaca.
Pendidikan anak usia dini merupakan investasi yang amat besar. Salah satu diantaranya adalah dalam menumbuhkan kemampuan membaca. Kegiatan membaca mencangkup pada pengenalan huruf, kata, dua suku kata dan merangkainya menjadi suatu kaliamat sederhana sehingga akan muncul kata-kata baru yang dapat menambahkosakata baru pada anak.
Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran ditopang oleh berbagai aspek dan faktor. Salah satu yang mendukung keberhasilan tersebut adalah peran media pembelajaran yang dapat membantu guru agar anak dapat memahami materi dengan baik. Jenis dan ragam media pembelajaran sangat banyak, demikian pula definisi yang diberikan oleh para pakar dibidangnya. Terdapat pandangan bahwa media pelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara atau sarana atau alat untuk proses kounikasi proses belajar mengajar (Rohani, 2001)
Ketepatan dalam pemilihan media pembelajaran yang relevan akan mengantarkan pada ketercapaian proses pembelajaran. Media pembelajaran pada anka usia dini harus menarik dan sesuai dengan tahapan belajar yaitu bermain sambal belajar. Media pembelajaran anak usia dini dibentuk sekongkrit mungkin dan harus dihindarkan dari kerumitan dan keabstrakan.
Salah satu media yang akan di perkenalkan adalah Puzzel Huruf Bergambar. Puzzel huruf merupakan mainan edukatif yang dapat menarik anak untuk bisa membantu mengenal huruf. Puzzel huruf bergambar merupakan permainan yang cukup menarik. Agar dapat menyusun teka teki pada permaiana ini, dituntut untuk bisa berfikir cepat dan dapat mengimajinasikan susunan yang akan dibentuk dari potongan-potongan puzzle tersebut. Puzzel ini merupakan potongan potongan huruf dan gambar yang harus disusun pada papan sesuai dengan urutannya.
Adapun media puzzle huruf bergambar yang digunakan, dapat saya jelaskan cara membuatnya dan bahan yang digunakan.
Alat dan bahan
- Kardus uk 35×25 sebanyak dua buah
- Sterofom
- Print out gambar
- Cutter
- Gunting
- Lem
- Pensil
- Penggaris
- Pernik Hiasan
Prosedur Pembuatan
- Langkah awal adalah melubang kardus dibagian tengah dengan cutter menggunakan ukuran yg sama dengan ukuran kertas print out gambar sapi hingga berbentuk bingkai
- Rekatkan dua bingkai kardus menjadi satu dengan lem
- Bingkai kardus yang telah direkatkan, tempel pada sterofom
- Hias bingkai dengan hiasan sesuai kreatifitas
- Rekatkan kertas print out gambar sapi dengan potongan kardus
- Setelah kertas print out dan kardus direkatkan, buat pola kotak kotak menjadi delapan dibagian belakang kardus tsb
- Potong kertas mengikuti pola yang dibuat
- Sekarang saatnya untuk bermain puzzle
Prosedur Bermain
- Guru menyiapkan media yang akan dibutuhkan
- Guru mempraktekkan cara memainkan puzzle huruf bergambar
- Anak melihat cara bermain puzzle huruf bergambar
- Anak mempraktekkan kegiatan menyusun puzzel huruf bergambar dengan menyusun kata “sapi”
- Anak dapat mengenal huruf konsonan s dan p serta dapat membaca kata “sapi”
Semoga Bermanfaat.
Penulis : Erma Ratnasari, S.Pd, TK Negeri Pembina Kec.Meliau Kab.Sanggau KalBar