RadarJateng.com, Pendidikan – Perkembangan kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak untuk berfikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan memecahkan masalah. Untuk dapat menstimulus perkembangan kognitif anak usia dini, diperlukan kejelihan dan kepekan guru pendidik maupun orang tua dalam memberikan pemahaman lewat permainan yang sederhana namun tetap menyenangkan bagi anak.
Karena pada dasarnya karakteristik pembelajaran atau ciri ciri pada anak usia dini adalah:
- anak belajar melalui bermain
- anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya
- anak belajar ilmiah
- anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya mempertimbangkan seluruh aspek perkembangan, bermakna, manarik dan fungsional.
Salah satu cara yang dapat guru atau orang tua lakukan adalah dengan memberikan pembelajaran pengenalan keaksaraan awal pada anak usia dini dengan memanfaatkan bahan bekas sederhana yang ada disekitar lingkungan anak. Pembelajaran pengenalan keaksaraaan awal pada anak dilakukan dengan mengenalkan huruf-huruf vokal maupun huruf konsonan, dengan dasar pemahaman anak dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya. Melalui pengenalan huruf-huruf fokal maupun konsonan, anak akan dapat memahami bentuk dan lambang dari setiap hurufnya.
Untuk mengoptimalkan kemampuan anak, guru maupun orang tua perlu membimbing anak sampai kemampuan kognitif anak meningkat. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan bentuk bentuk huruf, sehingga anak dapat memahami lambang huruf yang akan diajarkan.
Pada kenyataannya banyak orang tua maupun guru dalam mengenalkan dan mengajarkan huruf, hanya sebatas menulis saja, padahal banyak cara yang dapat dilakukan pendidik maupun orang tua. Misalnya dengan membuat media pembelajaran sederhana atau alat peraga sederhana dengan menggunakan barang barang yang sudah tidak terpakai lagi, seperti kardus dan lain lain.
Bahan dan alatnya adalah: kardus bekas sepatu, kertas kado atau manila, kertas origami, stik es krim, dabeltip, gunting, pisau, spidol hitam.
Cara membuatnya:
- bungkus keseluruhan kardus bekas dengan kertas kado atau kertas manila
- buat garis garis diatas kardus yang telah dibungkus, kemudian dilubangi menggunakan pisau.
- Potong kertas origami menjadi satu pola, misalnya pola es krim
- Tuliskan huruf huruf pada pola kertas origami menggunakan spidol
- Beri potongan dabel tip pada stik es krim, kemudian tempelkan pola huruf huruf yang ada
Contoh kegiatannya adalah guru atau orang tua, mengenalkan huruf huruf abjad, sambil bernyanyi lagu “abcdefg’ sambil menyusunkan setiap stik eskrim. Orang tua maupun guru juga dapat mengenalkan suatu kata , misalnya “k a d o “ kemudian anak diminta untuk mencari hurufnya yang sama lalu susun hurufnya ke lubang yang ada diatas kardus. Begitu seterusnya sampai anak benar benar ketagihan untuk melakukannya.
Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk mengembangkan kemapuan kognitif anak yang mengarah pada tahap keaksaraan awal, sehingga anak merasa senang dalam belajar. Tanpa dipaksapun anak akan terus mau melakukan permainan ini bersama guru aupun orang tuanya. Meskipun sederhana tapi menyenangkan bagi anak.
Semoga info diatas bermanfaat bagi kta semua.
Penulis: SUPIANTI, S.Pd, TK Aisyiyah Bustanul Athfal Rambung Merah, Rambung Merah, Pamatang Simalungun. Sumatra Utara