RadarJateng.com, Pendidikan – Perkembangan pada anak usia dini mencakup perkembangan fisik dan motorik, kognitif, sosial emosional dan bahasa. Pada masa ini anak sudah memiliki keterampilan dan kemampuan walaupun belum sempurna. Usia anak pada masa ini merupakan fase fundamental yang akan menentukan kehidupannya di masa yang akan datang. Perkembangan motorik pada anak usia dini merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan anak. Anak yang memiliki keterampilan motorik yang baik akan mudah mempelajari hal-hal baru yang sangat bermanfaat dalam menjalani pendidikan. Penguasaan keterampilan motorik juga dapat memacu anak untuk menekuni bidang tertentu sejak dini seperti bermain musik, melukis, membuat kerajinan, membuat desain gambar, dan lain sebagainya.
Gerakan motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi dan keseimbangan hampir seperti orang dewasa. Yakni kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Gerakan motorik kasar dalam perkembangannya, motorik kasar lebih dahulu daripada motorik halus. Hal ini dapat terlihat saat anak sudah menggunakan otot kakinya untuk berjalan sebelum anak dapat menggunakan kontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggunting dan meronce.
Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak. Gerakan ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Berbagai gerakan motorik kasar yang dicapai anak tentu sangat bermanfaat bagi kehidupannya kelak. Misalnya, anak dibiasakan untuk terampil berlari, maka anak akan senang berolahraga (Sujiono. 2007:1.13). Pengembangan gerakan motorik kasar juga memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak tertentu yang dapat membuat mereka dapat melompat, memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri dengan satu kaki.
Salah satu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak adalah dengan bermain bola. Bermain merupakan faktor terpenting dalam pembelajaran dimana bermain harus menjadi jiwa dari setiap pembelajaran anak usia dini. Santrock (1998) menjelaskan bahwa fungsi bermain pada saat ini secara terus menerus yang memberikan pengalaman menekan pada anak. Beberapa nilai yang terkandung dalam bermain yang berfungsi bagi perkembangan anak adalah nilai fisik dan kesehatan, dimana melalui bermain anak dapat melatih dan mengembangkan otot-ototnya dan bagian tubuh lainnya yang selanjutnya akan memberi efek sehat dan bugar pada diri anak
Pada kegiatan bermain bola keterampilan motorik kasar anak sudah mampu menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk melakukan dua gerakan sekaligus seperti menangkap sambil melempar bola, yang merupakan keterampilan manipulatif yang rumit yang menggunakan satu atau dua tangan untuk melontarkan objek menjauhi badan ke udara, lemparan dapat dilakukan di bawah tangan, di atas kepala, di atas lengan atau di samping. Ataupun bisa juga dilakukan dengan dua tangan dari atas kepala dengan menggunakan bola yang besar. Pola melempar yang sudah matang, merupakan keterampilan yang rumit dan memerlukan koordinasi anggota badan.
Semua gerakan dalam bermain bola sangat efektif dalam menstimulasi perkembangan motorik kasar anak usia dini.
Penulis : Dwi Elmarita, S.Pd TK. Al-Rasyid Kel. Sidomulyo Timur. Kota : Pekanbaru – Riau