RadarJateng.com, Pendidikan – Penggunaan loose part pada pembelajaran anak usia dini adalah kegiatan yang dapat dilakukan dengan bervariatif, menyenangkan, dan ramah lingkungan. Loose part adalah media material lepas yang penggunanya dapat beragam, artinya bahan dapat dipindahkan, digabungkan, dirancang ulang, dibawa,dipisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara.
Jadi media ini bisa digunakan dalam bentuk sesuai dengan imajinasi masing-masing anak, maka tidak asing jika loose part dapat membantu mengekspresikan dan meningkatkan kreativitas anak usia dini, apalagi dimasa usia emasnya (golden age) mereka sadang berimajinasi dengan sangat baik, maka media loose part ini dapat membantu kegiatan berimajinasinya dan membantu mengekspresikan kretivitas tanpa batas. Bahan- bahannyapun mudah ditemukan disekitar lingkungan tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak. Dengan demikian kegiatan bermain loose part dapat mengantarkan pada kegiatan eksplorasi alami dari dirinya sendiri tanpa paksaan atau perintah orang lain. Tentu hal ini sangat mendukung imajinasi anak yang bersifat kreatif dan sangat bagus sekali untuk perkembangan anak usia dini. Namun tentu saja guru mempunyai peran penting dalam mempersiapkan , membimbing dan mendokumentasikan selama proses pembelajara, tetapi bukan hanya guru orang tua juga bisa melakukan permainan loose part ini dirumah karena bahan yang digunakan tidaklah sulit didapat dan peran orang tua begitu sangat penting dalam perkembangan tumbuh kembang anaknya.
Ketika bermain loose part berika anak kebebasan untuk dapat bereksplorasi, karena kebebasan loose part akan didapatkan anak ketika guru tidak mendikte dalam cara penggunaanya, artinya apapun yang dibuat anak atas inisiatif dan imajinasinya sendiri meskipun terkadang guru sudah memberikan arahan atau contoh biarkan anak berkreasi sesuai kemampuan dan keinginannya karena tingkat kemampuan, cara berfikir, kreativitas dan kemampuan anak tetap saja berbeda. Oleh karean itu jangan batasi kreativiatas anak dalam penggunaan bahan yang ia gunakan dalam bermain atau memaksakan pembelajaran sesuai keinginan guru. Kebebasan tersebut memiliki kriteria yang berbeda yaitu :
- Kebebasan memilih dan menggunakan bahan
Pada kegiatan ini biarkan anak memilih dan menggunakan bahan yang ia inginkan, meski terkadang guru sudah memberikan contoh seperti mengajarkan anak untuk menulis kemudian membacanya, guru menuliskan kata menggunakan bahan yang berdasarkan plastic jika ada anak yang ingi menggunakan dengan ranting pohon atau batu kecil biarkan ia berkreasi sesukanya hal yang terpenting guru memberikan bimbingan yang terbaik agar motifasi dalam kegiatannnya lebih terbagun dan menjadikan kreativitas yang lebih baik lagi.
- Kebebasan proses dalam kegiatan pembelajaran
- Dalam kegiatan pembelajaran loose part membebaskan anak-anak selama proses pembuatan produk. Guru hanya memberikan semangat atau sebagai fasilitator sekaligus motivator bagi anak, seperti mengutarakan kalimat invitasi, contohnya “
- Dapatkah kamu membuat bentuk gunung?”
- Mari kita tuliskan kata gunung
- Bisakah kamu membuat kupu-kupu sendiri?, dst
Selama proses kegiatan berlangsung guru tidak mencontohkan langkah-langkahnya guru hanya akan memberikan motivasi karena guru yang baik adalah yang memberikan kesempatan bagi anak-anaknyauntuk berksplorasi berdasarkan imajinasi masing-masing, dan memberikan bimbingan secukupnya tidak semua dalam kegiatan anak harus sama dengan yang dicontohkan guru.
- Kebebasan hasil produk
Kebebasan hasil produk ahir, tidak ada kewajiban bagi anak untuk membuat sesuatu karya yang harus sama persis dengan yang telah dicontohkan oleh guru, karan hal itu akan menghambat kraetivitas anak, menghambat daya piker atau imajinasi anak. Oleh karena itu bebaskan anak untuk berkreasi atau berkarya sendiri, hargai apapun bentuk karya yang dihasilkan oleh anak.
Oleh karena itu, guru atau orang tua harus mampu memberikan stimulus menggunakan bahan dan alat permainan yang beragam sehingga mampu merangsang perkembangan dan keterampilan anak, menjadikan anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang selalu mencintai dan menghargai lingkungan. Melalui loose part ini, anak akan merasa tertantang untuk dapat menciptakan suatu kreasi baru dengan berbagai bahan yang disediakan, sehingga kegiatan bermain menjadi lebih bermakna. Metode bermain menggunakan loose parts play sangat cocok diterapkan pada anak usia dini. Sebab, anak usia dini belajar menggunakan seluruh inderanya. Jadi dengan menggunakan media loose parts, anak dapat langsung melihat dan meraba untuk mengenal berbagai tekstur benda menggunakan seluruh imajinasinya untuk menciptakan suatu karya dengan berbagai bahan. Dengan bermain loose parts anak usia dini dapat lebih mengenal lingkungan dan benda-benda yang ada di sekitarnya, memahami bahwa benda – benda tersebut dapat dimanfaatkan atau dapat digunakan kembali untuk membentuk suatu karya baru. Bahan-bahan loose parts play adalah : batu, sedotan, palstik, pasir, kain, ranting, kayu, kertas, daun, bunga, tali, kulit buah atau sayur, cangkang dan biji – bijian, botol bekas dan masih banyak lagi bahan loose parts yang lainnya.
Sumber : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Raharjo, M.M. (2019). How to use Loose part in STEAM?Early Childhood Educators Focus Group Discussion in Indonesia.JPUD-jurnal pendidikan anak usia dini,13(2), 310-326. http://doi.org/10.21009/jpud.132.08.
Penulis : Juli Hayati, S. Pd, TK Bina Insan, Kel. Lebak Gede Kec. Pulomerak Cilegon – Jabar