RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Taman Kanak – Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang terdapat dijalur pendidikan sekolah (UU No. 2 Tahun 1989 (Pasal 5 ayat : 1)). Sebagai suatu lembaga pendidikan pra sekolah maka mempunyai tugas utama yaitu mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap perilaku, keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar yang sesungguhnya di Sekolah Dasar kelak.
Pandangan mengisyaratkan bahwa Taman Kanak-Kanak merupakan lembaga pendidikan pra sekolah atau pra akademik. Sehingga mengemban tanggung jawab utama dalam membina kemampuan akademik anak seperti kemampuan membaca dan menulis. Akan tetapi pembinaan kemampuan akademik anak ini harus menjadi tanggung jawab utama lembaga pendidikan Sekolah Dasar.
Namun seiring dengan perkembangan jaman pergeseran tanggung jawab pengembangan kemampuan akademik dari Sekolah Dasar ke Taman Kanak – Kanak sudah terjadi dimana – mana, baik secara terang – terangan atau terselubung. Sekarang sudah banyak Sekolah Dasar yang melakukan persyaratan atau tes membaca dan menulis.
Peristiwa praktek seperti itulah yang mendorong lembaga pendidikan Taman Kanak – Kanak ataupun orang tua mengajarkan kemampuan akademik membaca dan menulis. Sehingga akibatnya pendidikanTaman Kanak – Kanak tidak lagi menerapkan prinsip bermain sambil belajar. Dan bukan lagi menjadi taman yang indah serta tempat bermain yang menyenangkan, akan tetapi beralih menjadi “Sekolah”untuk Taman Kanak – Kanak yaitu menyekolahkan secara dini pada anak – anak.
Padahal pengalaman belajar yang memungkinkan berkembangnya seluruh aspek perkembangan anak menurut pestalozzi pendidikan TK hendaknya menyediakan pengalaman yang menyenangkan, bermakna dan hangat seperti yang diberikan oleh orang tua di lingkungan rumah.
Mengajarkan membaca dan menulis pada anak – anak usia pra sekolah dinilai kurang efektif tidak menutup kemungkinan anak akan cepat bosan, takut tidak bisa, bahkan mungkin ada juga anak yang malas melakukan.
Sebenarnya mengajarkan membaca dan menulis di Taman Kanak – Kanak bisa dilaksanakan selama batas – batas aturan pengembangan pra sekolah. Serta berprinsip dasar hakiki dari pendidikan Taman Kanak – Kanak sebagai sebuah taman bermain, bersosialisasi serta pengembangan berbagai kemampuan pra sekolah yang lebih substansi di bidang pengembangan kemampuan dasar yang meliputi kemampuan berbahasa atau membaca, kognitif, fisik motorik, seni dan lain – lain.
Untuk mencermati kondisi kegiatan pembelajaran di Taman Kanak – Kanak seperti diatas diperlukan pengenalan membaca permulaan. Dengan tindakan seperti itu diharapkan dapat mengubah suasana pembelajaran ke arah yang lebih memungkinkan siswa terlibat secara aktif serta menyenangkan. Hal tersebut dapat tercapai dengan melalui pembelajaran meggunakan media kartu kata bergambar.
Media kartu kata bergambar adalah media yang berbentuk kartu dan di dalamnya terdapat gambar serta kata-kata yang sesuai dengan gambar tersebut. Kartu kata yang terdapat gambarnya ini akan mempermudah dalam belajar membaca permulaan.
Menurut Dalman (2013;85), membaca permulaan merupakan suatu keterampilan awal yang harus dipelajari atau dikuasai oleh pembaca. Membaca permulaan adalah tingkatan awal agar orang bisa membaca.
Penerapan media kartu kata bergambar dirancang berbeda kartu kata bergambar memliki ukuran yang besar sehingga anak-anak dapat mengamati penjelasan guru meskipun duduk di belakang,memiliki gambar yang menarik, huruf dan kata sehingga anak-anak bersemangat,antusias,terfokus pada belajar.
Di sini orang tua atau guru dapat membuat media kartu kata bergambar ini dengan menggunakan barang-barang yang tidak terpakai seperti kardus dan lain-lain.
CARA PEMBUATAN KARTU KATA BERGAMBAR
- Siapkan karton atau kardus bekas
- Gunting gambar yang akan ditempel pada bagian depan kartu kemudian dilem
- Pada sisi bawah gambar tuliskan nama gambar tersebut
- Rapikan bagian pinggir gambar
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR
- Kartu ditumpuk pada keranjang kartu
- Guru menunjukkan kartu ke anak
- Anak diminta untuk membaca setiap suku katanya
- Guru menunjukkan gambar dan tulisan yang suku katanya sudah tergabung, lalu anak diminta untuk membaca secara utuh
Tujuan dari penggunaan media kartu kata bergambar ini adalah untuk menstimulasi / merangsang keterampilan membaca permulaan sehingga anak lebih fokus dan tidak bosan dengan pembelajaran.
Semoga info di atas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis LATRI, S. Pd, TK Cempaka – Jatiroto – Wonogiri – Jateng