RadarJateng.com, Pendidikan – Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan pra sekolah yang berperan penting dalam rangka menyiapkan anak didik untuk memasuki jenjang pendidikan dasar. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki anak didik sebelum masuk ke jenjang pendidikan dasar adalah kemampuan membaca. Pada hakekatnya, membaca merupakan kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan maupun simbol-simbol tertentu. Membaca dikatakan sebagai kegiatan fisik karena pada saat membaca melibatkan bagian tubuh, khususnya mata. Membaca juga dapat dikatakan sebagai kegiatan mental karena pada saat membaca bagian-bagian pikiran khususnya persepsi dan ingatan terlibat didalamnya.
Kemampuan membaca sangat penting dimiliki anak, ada beberapa alasan mengapa perlu menumbuhkan cinta membaca pada anak. Alasan-alasan tersebut diantaranya anak yang senang membaca akan membaca dengan baik, sebagian besar waktunya digunakan untuk membaca, anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang lebih tinggi, mereka akan berbicara, menulis, dan memahami gagasan rumit secara lebih baik, membaca akan memberikan wawasan yang lebih baik dan luas dalam segala hal dan membuat belajar lebih mudah, kegemaran membaca akan memberikan beragam perspektif kepada anak, membaca dapat membantu anak-anak untuk memiliki rasa kasih sayang, anak-anak yang gemar membaca dihadapkan pada suatu dunia yang penuh dengan kemungkinan dan kesempatan, anak-anak yang gemar membaca akan mampu mengembangkan pola berfikir kreatif dalam diri mereka.
Kegiatan membaca sudah dapat diajarkan pada balita. Menurut Anderson, pembelajaran membaca yang diberikan kepada anak usia 4 tahun lebih efektif dari pada usia lima tahun. Bahkan menurutnya, usia tiga tahun lebih mudah dari pada empat tahun. Jelasnya, semakin kecil semakin mudah untuk belajar, namun tentu semakin kecil usianya, akan sangat menuntut kesabaran pada orang tua/guru yang mengajarkannya. Mengajar membaca harus dimulai dengan mengeja, dimulai dengan pengenalan huruf kemudian mengenal suku kata, barulah mengenal kata dan akhirnya kalimat.
Seperti kemampuan lainnya, belajar membaca membutuhkan waktu, kesabaran dan kesiapan. Anak yang menyukai gambar huruf sejak awal perkembangannya akan mempunyai keinginan membaca lebih besar karena mereka tahu bahwa melalui membaca akan membuka pintu baru, membenahi informasi dan menyenangkan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka bahan-bahan yang digunakan untuk kegiatan membaca awal harus dikaitkan dengan pengalaman anak. Buku-buku yang dipublikasikan juga harus yang menggunakan bahasa dan kejadian-kejadian yang familier dengan anak. Belajar bahasa dan membaca bagi anak terjadi ketika anak memilih, mengamati, berfikir, berkata, bermain, bekerja, membaca, mendengarkan dengan anak lain dan orang dewasa yang menilai setiap anak sebagai seorang individu.
Dengan metode kartu huruf bergambar, yang kemudian dirangkai menjadi suku kata maka anak diharapkan lebih cepat membaca dalam usia relatif muda dari kata yang mudah hingga kata yang sulit. Berdasarkan pengalaman mempraktekkannya dengan metode ini, anak-anak usia 4 tahun mampu menyelesiakan metode ini dalam beberapa bulan dengan cara pemberian materi secara rutin meskipun sebentar atau beberapa menit saja, dan metode ini tidak memerlukan banyak waktu karena semakin banyak waktu dikhawatirkan membosankan
Dalam rangka menciptakan suasana belajar membaca yang menyenangkan, saya menggunakan media yang menarik bagi anak yakni kartu kata bergambar. Kartu kata bergambar dibuat menarik, dengan menggunakan bahan-bahan bekas seperti kertas dan gambar yang sudah tidak terpakai. Gambar yang dipilih hendaknya berwarna, jelas dan dikenal oleh anak. Dengan demikian anak akan merasa tertarik untuk bermain dengan media tersebut. Gambar yang menarik akan memotivasi anak untuk bermain seraya belajar.
Penulis : Udayani Meisasi S,Pd, TK PGRI IV LENGKONG, Banjarnegara – Jateng