Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menempel Kertas Origami

Kegiatan Menempel Kertas Origami TK Mutiara Bunda Ds. Wangunjaya Kec. Naringgul Kab. Cianjur

RadarJateng.com, Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini ialah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dijalankan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk menopang peningkatan jasmani dan rohani supaya anak mempunyai ketersedian dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang dijalankan pada alur formal, non-formal dan informal.

Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 28 menyebutkan bahwa: (1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. (4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Perkembangan pada anak usia dini mencakup perkembangan fisik dan motorik, kognitif, sosial emosional dan bahasa. Pada masa ini anak sudah memiliki keterampilan dan kemampuan walaupun belum sempurna. Usia anak pada masa ini merupakan fase foundamental yang akan menentukan kehidupannya dimasa yang akan datang. Perkembangan motorik pada anak usia dini merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan anak. Anak yang memiliki keterampilan motorik yang baik akan mudah mempelajari hal-hal baru yang sangat bermanfaat dalam menjalani pendidikan. Penguasaan keterampilan motorik juga dapat memacu anak untuk menekuni bidang tertentu sejak dini seperti bermain musik, melukis, membuat kerajinan, membuat gambar desain, dan lain sebagainya.

Read More

Sujiono (2009: 1.14) berpendapat, motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Sehingga gerakan ini tidak memerlukan tenaga melainkan membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Dalam melakukan gerakan motorik halus, anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental. Keterampilan motorik halus lebih lama pencapainnya dari pada keterampilan motorik kasar karena keterampilan motorik halus membutuhkan kemampuan yang lebih sulit misalnya konsentrasi, kontrol, kehati-hatian dan koordinasi otot tubuh yang satu dengan yang lain. Seiring dengan pertambahan usia anak, kepandaian anak akan kemampuan motorik halus semakin berkembang dan maju pesat.

Hasil Karya Menempel Kertas Origami Siswa TK Mutiara Bunda Ds. Wangunjaya Kec. Naringgul Kab. Cianjur

Perkembangan motorik halus bisa di kembangkan salah satunya dengan kegiatan menempel kertas origami. Menempel sering disebut kolase. Kegiatan menempel adalah salah satu kegiatan yang menarik minat anak-anak karena berkaitan dengan meletakkan dan merekatkan sesuatu sesuka mereka. Dari pengertiannya, kolase adalah penyusunan berbagai bahan pada sehelai kertas yang datar. Bahan yang digunakan untuk direkatkan terdiri dari berbagai bentuk kertas, kain, bahan-bahan bertekstur dan benda-benda menarik lainnya, bisa 2 dimensi atau 3 dimensi

Kolase terbagi atas bermacam pengelompokkan, ada yang disebut dengan tangram, montase, dan mozaik. Tangram adalah teknik menempelkan bentuk-bentuk geometri tanpa didahului menggambar pola. Montase adalah menempel benda-benda konkrit dalam sebuah gambar. Mozaik adalah menempel bentuk-bentuk kecil menjadi satu kesatuan namun yang dipentingkan adalah efek warna dari bahan yang digunakan, dapat juga diartikan menabur. Semua kegiatan menempel tersebut melatih anak untuk mengembangkan motorik halus, konsentrasi dan mengembangkan kreativitas

Taman Kanak-kanak (TK) Mutiara Bunda merupakan salah satu Taman Kanak-kanak yang berada di  Kecamatan Naringgul. Salah satu kegiatan pembelajaran yang perlu dikembangkan adalah bidang motorik halus dengan kegiatan menempel atau di sebut tangram, yaitu menempelkan bentuk geometri tanpa di dahului menggambar pola.. Dalam kegiatan menempel, anak bermain sambil belajar dengan mengerahkan segala kemampuannya untuk berkreasi.

Menempel merupakan kegiatan yang diawali dengan menggunting suatu pola atau gambar tertentu, lalu menempelkan pada bidang datar menggunakan lem. Menempel untuk anak TK tidak dilakukan dengan teknik yang komplek, namun masih dalam tahap teknik dasar menempel yang sederhana. Kemampuan menempel dapat mengasah keterampilan motorik halus anak karena menggunakan tangan dan jari-jari demikian juga dengan koordinasi mata. Kegiatan yang dirancang dengan sangat baik dan menarik akan meningkatkan motivasi anak untuk mengikuti kegiatan menempel. Kegiatan menempel dapat mengembangkan kemampuan motorik halus, mampu memecahkan masalah, mengembangkan kreativitas dan imajinasi, dan dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi pada anak.

Penulis : Yayu Ismatilah S.Pd, Guru TK Mutiara Bunda Ds. Wangunjaya Kec. Naringgul Kab. Cianjur

Related posts