RadarJateng.com, Pendidikan – Dalam proses pembelajaran pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pembelajaran yang dilaksanakan, tenaga pendidik harus selalu menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan pendidikan dan menjalankan tugasnya di dalam kelas dengan maksimal hingga mencapai pembelajaran yang efektif. Apa lagi dalam mendidik anak usia dini yang merupakan penerus bangsa.
Usia dini merupakan masa emas (golden age) bagi anak- anak, karena pada usia ini anak-anak pertumbuhan dan perkembangan fisik dan menta lyang luar biasa. Pada masa ini juga merupakan periode pembentukan watak, kepribadian dan karakter. Usia dini juga menjadi masa terpenting bagi anak, karena merupakan masa pembentukan kepribadian yang utama. Oleh karena itu penting diberikan pendidikan agama sejak dini. Pentingnya penanaman nilai- nilai agama sejak usia dini agar tercipta manusia yang berakhlak mulia.
Pendidikan agama Islam diberikan kepada anak sejak dini melalui pengenalan-pengenalan terlebih dahulu mengenai ciptaan Allah tentang alam dan seisinya. Kemudian dikenalkan ibadah terutama sholat, wudhu, membaca do’a sehari-hari. Juga diajarkan pembiasaan-pembiasaan yang bernuansa Islami agar terbentuk akhlak karimah.
Salah satunya pengenalan pendidikan agama islam adalah dengan mengaji. Belajar mengaji harus diterapkan dari usia dini karena akan lebih mudah baik bagi pendidik ataupun peserta didik. Namun pada kenyataannya belajar mengaji pada zaman sekarang sangat sedikit sekali anak-anak kecil yang mau belajar karena mereka lebih suka dengan menonto tv, main gadget dan juga main game.Kesadaran mengaji tidak hanya harus digerakkan kepada anak-anak namun lebih utama kepada orang tua didik. Karena merekalah yang sebenarnya kunci keberhasilan. Kedisiplinan dan kemauan yang dipupuk dari orang tua kepada anak-anak untuk belajar mengaji harus digiatkan dan dilakukan berulang ulang untuk mengingatkan mereka bahwa mengaji itu penting.
Pembelajaran mengaji memiliki banyak metode, namun pada dasarnya belajar mengaji harus ditekuni karena setiap pendidik mempunyai strategi masing-masing dalam mengajar mengaji. Agar mampu mengusai ilmu Al-qur’an kita diharuskan rajin dan tekun dalam mempelajarinya. Contohnya saja pembelajaran mengaji di TK.Islam Kreatif Mutiara Anak Sholeh, pembelajaran mengaji dilakukan setiap hari senin – kamis, di jam pagi setelah bel berbunyi masuk , anak – anak berbaris. Anak – anak mencari ustadzah / guru sesuai jilid mengajinya yang sudah dibagi sesuai tahapan. Sebelum pembelajaran anak – anak berdo’a bersama , membaca Asmaul khusna, hafalan surat pendek, do’a dan hadist sesuai dengan level kelas / level jilid mengaji. Kegiatan mengaji dilakukan pukul 07.15 – 08.00. metode yang digunakan memakai At-Tartil . mengaji dilakukan secara klasikal dan pengulangan satu persatu tiap anak. Saat setelah mengaji per individu anak diberi kegiatan menulis arab sesuai jilid.
Pembelajaran diusia dini merupakan pembinaan yang tepat karena pembinaan di usia dini pengaruhnya sangat tajam dan kuat didalam ingatan mereka bahkan sangat membekas, berbeda dengan anak dewasa yang pembinaannya lumayan memakan waktu yang lama. Namun dalam pembinaan tersebut membutuhkan dukungan orangtua secara menyeluiruh dalam belajar mengaji agar sesuai dengan apa yang diinginkan tentunya mampu memahami dan membaca Al-qur’an dengan baik dan benar. Belajar mengaji Al-qur’an tidak hanya diperuntukkan untuk anak usia dini atau anak remaja saja, namun sangat dianjurkan juga untuk para orangtua. Karena mencari ilmu itu tidak mengenal umur terlebih lagi belajar mengaji Al-qur’an yang pahala membacanya itu dipastikan oleh Allah SWT walau satu ayat.
Penulis : Rita Hayati,S.Pd, TK Islam kreatif Mutiara Anak Sholeh, Kebonagung Kec. Sukodono . Sidoarjo