RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini pada prakteknya hanya mengembangkan kreativitas melalui kegiatan menggambar dan mewarnai. Menggambar dan mewarnai memang berperan dalam mengembangkan sebagian kecil kreativitas anak usia dini, kreativitas tidak hanya berkutat dengan warna. Siswa atau anak juga diharapkan dapat mengembangkan dan memperoleh keterampilan atau keterampilan hidup, yang mana tidak hanya mencakup keterampilan motorik semata, namun juga mencakup afektif dan motivasi untuk menangani berbagai persoalan kehidupan.
Untuk mengembangkan berbagai cakupan kreativitas, dibutuhkan media dan strategi yang berbeda di luar menggambar serta mewarnai. Lingkungan bermain anak sebenarnya kaya dengan berbagai materi-materi yang dapat menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak, terlebih lagi untuk mengembangkan kreativitas anak usia dini. Baik material alam maupun material buatan.
Penggunaan Loose Parts ini menjadi sumber belajar yang diperlukan anak untuk bermain dan dapat menciptakan lingkungan yang lebih kaya bagi anak untuk bermain, sehingga apapun bisa digunakan anak untuk bermain, karena Loose Parts tidak memiliki ramuan khusus sehingga memberikan kemungkinan-kemungkinan yang tidak terbatas. Anak usia dini memiliki pemikiran unik yang dapat menghasilkan berbagai karya sesuai dengan apa yang pernah mereka lihat, dan dengar. Berbagai karya yang disesuaikan dengan imajinasi anak dapat dibuat.
Loose Parts adalah bahan yang mencerdaskan, karena mendorong anak untuk berpikir hendak menjadikan apa bahan-bahan tersebut. Bahan material yang memiliki nilai dan berpotensi untuk ditransformasikan dengan berbagai cara menjadi kreasi-kreasi dan temuan-temuan baru sehingga mendorong kreativitas dan imajinasi.
Melalui penggunaan Loose Parts ini anak dibimbing dan difasilitasi untuk terus mengeluarkan imajinasi kreatifnya serta mengkonkretkannya atau membuatnya menjadi sebuah karya nyata sehingga anak merasa memiliki kebebasan untuk berekspresi dan berkreasi sesuai kemampuannya. Bagian yang longgar tidak digunakan begitu saja. Diperlukan adanya pendampingan dari guru dengan strategi tertentu agar Loose Parts dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak usia dini.
Penggunaan media Loose Parts perlu didukung dengan manajemen kelas yang baik. Mulai dari penataan alat utama hingga pengelolaan pengajaran. Strategi serta pengelolaan manajemen kelas yang baik mulai dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti hingga kegiatan penutup. Pendidik perlu melakukan pengarahan yang mendukung anak usia dini untuk dapat membuat imajinasi anak menjadi sebuah karya, sehingga proses pembelajaran memberikan banyak pengalaman bermain yang bermakna pada anak dan anak dapat memanai dunia di sekelilingnya melalui kegiatan bermain. Namun masih terdapat beberapa sekolah yang memang masih belum bisa mengarahkan penggunaan Loose Parts sebagai media pembelajaran yang baik.
Anak anak akan menjadi kreatif dengan adanya prinsip penggunaan bahan ajar loose parts, mereka bebas berkreasi membongkar pasang bahan ajar sesuai dengan kemampuan peserta didik akan belajar menghargai bahan atau benda di sekitar mereka, seperti bahan loose parts alam. Anak-anak juga akan dapat ikut memelihara lingkungan ketika mereka memahamai bahwa barang-barang bekas dapat didaur ulang dan dijadikan sebagai bahan untuk bermain dan berkativitas merakitnya menjadi barang yang berguna.
Selain meningkatkan kreatifitas ada beberapa manfaat penggunaan media Loose Part antara lain :
- Meningkatkan tingkat permainan kreatif dan imajinatif anak.
- Meningkatkan sikap kooperatif dan sosialisasi anak.
- Anak menjadi lebih aktif secara fisik.
- Mendorong kemampuan komunikasi dan negosiasi.
- Memberikan pengalaman bermain yang kaya kualitas
Penulis : Sam Ernie Meisukesi,S.Pd., TK TARBIYATUL ATHFAL 54 Bubakan,Mijen, Semarang