RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar yang dapat diselenggarakan melalui jalur formal, non formal, dan informal. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai kemajuan perkembangan.
Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar terbentuk saat anak memiliki koordinasi dan keseimbangan hampir sebagai orang dewasa.
Motorik kasar adalah kemampuan anak dalam melakukan kegiatan dengan menggunakan otot-otot besar yang dipengaruhi oleh kematangan otot, syaraf, dan otak anak. serta mencakup fungsi lokomotor, non lokomotor dan kemampuan manifulatif. Contohnya seperti berlari, berlari, melompat, melempar dan menangkap, menendang dan sebagainya. permainan outbound adalah suatu kegiatan yang dilakukan di alam terbuka yang menyenangkan dan penuh tantangan, dimana kegiatannya berupa simulasi dalam bentuk permainan-permainan yang kreatif, rekreatif dan edukatif. Yang berujuan untuk pengembangan diri anak melalui rangkaian kegiatan yang beraspek psikomotorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan moral.
Banyak cara untuk melatih perkembangan motorik kasar anak, diantaranya dengan kegiatan outbond. Outbound adalah kegiatan pelatihan sekaligus rekreasi yang dilakukan dilapangan atau dialam terbuka yang terdiri dari berbagai permainan (games) dan tantangan (challenge), serta dari masing-masing permainan mempunyai tujuan tujuan tertentu, Outbound merupakan metode pengembangan diri melalui rangkaian kegiatan beraspek psikomotorik, kognitit, dan afeksi dalam pendekatan pembelajaran melalui pengalaman.
Kegiatan outbound dilakukan melalui permainan-permainan untuk membantu meningkatkan aspek perkembangan anak. Ragam permainan pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu permainan aktif dan permainan pasif. Permainan aktif adalah aktifitas bermain dimana pelakunya secara aktif melakukan gerakan fisik., seperti berlari, memanjat, berjalan, dan sebagaimya. Sementara pada permainan pasif, pelakunya cenderung sedikit melakukan gerakan fisik yang berarti, contohnya adalah menonton televisi, mendengarkan radio, membaca, dan lain-lain.
Dengan uraian diatas bisa disimpulkan bahwa dengan kegiatan outbound anak dapat melakukan pengembangan motorik kasarnya dikarenakan dalam kegiatan outbound banyak permainan yang menggunakan gerak seluruh tubuh dan menggunkan gerak otot – otot besar. Bermain motorik dapat memberikan dampak pertumbuhan yang baik, karena anak dalam permainan outbound akan belajar keseimbangan, berjalan, berlari, naik turun. Sehingga dapat memberikan aspek yang baik pada kesehatan tubuh.
Penulis : Yeni Wahyu Susiani, S.Pd. TK PGRI II Kelurahan Sumbertebu Kec. Bangsal Kab. Mojokerto