RadarJateng.com, Pendidikan – Pembelajaran sains untuk anak bertujuan agar dapat mengembangkan peserta didik secara utuh baik pikirannya, hatinya, maupun jasmaninya, serta mengembangkan intelaktual, emosional dan fisik jasmani, serta kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan pembelajaran sains adalah agar anak mampu secara aktif memahami informasi tentang apa yang ada disekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Sains adalah ilmu yang dapat diuji (hasil pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara konsisten dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori mengartikan bahwa Sains merupakan suatu proses maupun hasil atau produk serta sebagai sikap. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan, yang menekankan pada pengalaman secara langsung
Pengenalan tentang sains hendaknya dilakukan sejak usia dini dengan kegiatan yang menyenangkan dan melalui pembiasaan agar anak mengalami proses sains secara langsung. Kegiatan sains tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari, yang berfungsi untuk memberikan pengalaman seperti melakukan observasi untuk melihat bagaimana suatu kejadian di alam dan di lingkungan tempat tinggal kita
Melalui metode eksperimen, anak dapat berinteraksi langsung dengan kegiatan yang diberikan oleh guru dan membuat eksperimeneksperimen terutama dalam bidang sains. Dengan begitu diharapkan anak dapat memahami proses dari kegiatan eksperimen mencampur warna, mengerti konsep-konsep sains, dan tentunya mendukung kemampuan kognitif anak dalam keterampilan pembelajaran sains. Di samping itu penggunaan metode eksperimen juga memudahkan guru karena dapat menggunakan media yang ada di lingkungan sekitar misalnya pewarna makanan.
Perkembangan anak dalam pembelajaran mencampur warna dilandasi oleh perkembangan dan dorongan anak untuk berkreativitas sehingga proses belajar terjadi secara terus menerus dalam rangka menjadikan anak lebih kreatif dan mampu melakukan sesuatu.
Secara sederhana Rumus campuran warna dapat dijelaskan sebagai berikut :
Merah, Kuning Biru yang disebut sebagai warna primer. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier. Sedangkan Warna Pigmen adalah pengembangan lebih jauh dari warna-warna Tersier ke arah warna-warna cahaya.
- Warna Primer: Merah (seperti darah), Biru (seperti langit atau laut), Kuning (seperti kuning telur).
2. Warna Skunder: Hijau, Ungu, Jingga atau orange
3. Warna Tersier: aquamarine, chartreuse, marigold, vermilion, magenta, violet.
4. Warna Pigmen: azure, violet, fuchsia, jingga, chartreuse, aquamarine.
Penulis: OKMILI, S. Pd, TK RAHAYU kota Bengkulu