RadarJateng.com, Pendidikan – Taman Kanak-kanak merupakan salah satu program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Masa anak–anak merupakan masa keemasan. Usia 4 – 6 tahun anak mengalami pematangan fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya, anak siap menerima dan merespon stimulus yang didapat dari lingkungannya.
Pencak silat adalah seni bela diri tradisional asli Indonesia. Teknik dasarnya meliputi kuda-kuda, sikap pasang, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, kuncian, guntingan dan sikap berbaring.” Halodoc, Jakarta – Pencak silat termasuk ke dalam jenis beladiri tradisional yang berasal dari Indonesia.bagi jenjang PAUD pastinya tekniknya akan dibuat sederhana supaya anak anak bisa menerima dengan baik dan yang paling penting adalah aman untuk anak.
Sebagai orang tua tentu ingin anaknya dapat melindungi dirinya sendiri tanpa kehadiran mereka. Sering kali maraknya perundungan pada anak kerap membuat orang tua khawatir. Itulah sebabnya beberapa orang tua mengirim anaknya belajar bela diri. Olahraga tersebut memang memiliki banyak manfaat bagi anak, diantaranya meningkatkan kebugaran fisik, melatih ketangkasan, serta baik untuk kesehatan mentalnya. Namun, belajar bela mandiri bagi anak tentu tidak boleh sembarangan. Yang lebih utama, anak harus memahami bahwa bela diri bertujuan untuk melindungi diri sendiri, bukan menjadikannya jagoan yang lebih unggul dari anak-anak lainnya.
Selain itu, perlu dilakukan dengan aman agar anak terhindar dari cidera. Tentunya hal ini membuat para orang tua bertanya – tanya, kapan waktu yang tepat mengirim anak berlatih bela diri? Dan jenis bela diri apa yang aman untuk anak Ada banyak jenis bela diri dengan berbagai aliran di dunia. Masing-masing juga memiliki risiko tersendiri bagi anak-anak. Namun, umumnya masing-masing perguruan memiliki materi pembelajaran untuk anak-anak. Namun, anak-anak hanya akan dilatih dengan materi tingkat dasar, seperti berdiri sempurna, kuda-kuda, menendang, dan menangkis serangan. Kegiatan ekstrakurikuler di Lembaga kami menyediakan ekstra pencak silat untuk membantu mengasah minat dan bakat anak , karena pencak silat sangatlah minim karena beberapa orang tua sangat takut jika anaknya mengikuti ekstra tersebut, biasanya minat anak murni dari anak itu sendiri tetapi bukan orang tua yang mengarahkan.
Di Gresik kemarin ada turnamen kejuaraan Grace Pencak Silat Campions Ship tahun 2024 tingkat kabupaten Gresik bertempat di WEB ( Wahana Expres Pusponegoro ) anak anak kami sebanyak 6 anak mengikuti turnamen tersebut yang pertama kalinya karena Tingkat PAUD baru 2 tahun ini diselenggarakan, turnamen tersebut merebutkan juara duel dan seni.
Melihat semangat anak anak dan izin orang tua Alhamdulillah anak kami mendapat juara yang membuat bangga Lembaga kami TKM NU 199 AL IKHLAS Suci Manyar Gresik mendapat medali perak dan perunggu , Bapak kepala dinas kabupaten Gresik menyampaikan pencak silat merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dikembangkan di Tingkat Pendidikan, ajang pencak silat yang memiliki aspek bela diri, olah raga , seni dan Rohani ini sekaligus menemukan bibit baru di Tingkat pelajar.
Ketika berlatih bela diri, anak melakukan gerakan-gerakan yang menggambarkan kemampuan motoriknya seperti koordinasi, peregangan otot, keseimbangan, dan kekuatan. Selain itu, anak juga dapat belajar memahami instruksi. Sebelum anak berlatih gerakan bela diri lebih dalam, biasanya pelatih akan memberikan pemahaman kepada para peserta latihan untuk lebih rendah hati dan menghindari sifat sombong. Para peserta latihan diminta untuk mengontrol emosi mereka bahkan saat pertandingan berlangsung.
Nah, itulah beberapa jenis olahraga bela diri yang bisa diajarkan pada anak di usia dini. Dengan berlatih bela diri, hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian. Karena saat berlatih anak akan termotivasi untuk percaya pada kemampuan diri sendiri untuk melakukan gerakan yang rumit. Dengan gerakan dan motivasi yang baik, maka belajar bela diri dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental dan fisik.
Penulis, Nurul Esti Meilani Faridah, S.Pd Guru TKM NU 199 AL IKHLAS, Gresik – Jawa Timur