Program Pengembangan Diri Guru : Optimalisasi Implementasi Kurikulum Merdeka.

Ibu Anik Rahmawati, S. Pd Guru TK PGRI Muntilan, Magelang – Jawa Tengah

RadarJateng.com, Pendidikan Kurikulum baru dengan seragam (kurikulum merdeka) memiliki sejumlah karakteristik, antara lain: (1) berfokus pada materi yang esensial (tidak terlalu padat materi) sehingga memiliki waktu yang cukup untuk pembelajaran mendalam, seperti literasi dan numerasi; (2) pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skills dan karakter guna mendukung visi pendidikan nasional yakni terwujudnya profil pelajar Pancasila (beriman bertaqwa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif); (3) serta memberikan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Kedudukan Guru

  • Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
  • Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
  • Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran, berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
  • Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional

TANTANGAN GURU

Read More
  1. .Mandiri
  2. Reflektif
  3. Kolaboratif
  4. Berpihak pada murid
  5. Inovatif

Solusi Terbaik : Peningkatan kualitas profesionalisme guru

  • meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dan melaksanakan pembelajaran
  • meningkatkan akademik
  • mendorong kerjasama kolegial
  • mengembangkan kemampuan secara sistematis dan melakukan refleksi
  • meningkatkan kepemimpinan

Dampak : profil pelajar pancasila

  • Berkebinekaan global
  • Bergotong royong
  • Kreatif
  • Bernalar kritis
  • Mandiri
  • Beriman , bertaqwa kepada tuhan YME dan berakhlaq mulia

Konsekuensi Logis  :

Syarat guru Profesional

  • Memiliki berbagai ketrampilan
  • Memiliki kemampuan khusus
  • Mencintai pekerjaannya
  • Menjaga kode etik guru
  • Meningkatkan pengetahuannya
  • Rajin membaca literatur

Guru dan IKM

Agar IKM bisa sukses maka guru harus mengembangkan diri melalui pelatihan-pelatihan yang berhubugan dengan PAUD.

Main Building : Pengembangan Kompetensi

  • Proses yang dialami oleh individu, kelompok, dan organisasi untuk memperbaiki dan atau mengembangkan kemampuan mereka dalam melaksanakan fungsi mereka guna mencapai hasil yang diinginkan.
  • United Nation Development Program (UNDP): proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga, dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: (1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan; (2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka (sendiri) dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.

Pembangunan Yang Lain

  • Pembinaan karir bagi guru dan tenaga administrasi dengan membantu, mendorong, dan memfasilitasi agar mereka dapat meningkatkan karirnya
  • Pembinaan kesejahteraan. Kesejahteraan dapat berupa materi atau non-materi yang mengarah pada kepuasan kerja

Guru Dan IKM

  • Dipengaruhi oleh SDM yang ideal
  • Organisasi yang mendukungnya dengan penuh
  • Sistem yang terstruktur

Tujuan ( Dasar ) Pengembangan Guru

  • Meningkatkan knowledge, skills, attitude and behavior sehingga produktivitas kinerja dapat tercapai.
  • Moral dan etika akan lebih baik karena kompetensi sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
  • Kesempatan meningkatkan karir semakin besar, karena kompetensi dan prestasi kerja lebih baik. Kenaikan jabatan biasanya berbanding lurus pada keahlian dan prestasi kerja dari SDM.
  • Meningkatkan prestasi yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan.
  • Kepemimpinan menjadi lebih baik, human relation lebih fleksibel, sehingga pembinaan kinerja secara vertikal dan horizontal semakin harmonis.

Asumsi Umum sebagai dasar Hipotesa

  • Kurikulum merdeka (adanya penyempurnaan dari yang sebelumnya), maka program-program di sekolah harus bersifat developmentalis bukan repetisi.
  • Semakin unggul kompetensi kepala sekolah dan guru, maka school branding sekolah penggerak semakin cepat tercapai.
  • Semakin kuat dukungan stakeholder maka kurikulum merdeka semakin ideal.

Internal Efforts

  1. Berperilaku secara profesional.
  2. Haus akan ilmu pengetahuan.
  3. Resilien.
  4. Positif self concept (Teori ABC).
  5. Intgeritas pribadi: Tanggung Jawab & Disiplin
  6. Enerjik (learning to know and to do)
  7. Obsesi untuk menjadi guru Profesional (learning to be the best)

Prinsip Pengembangan Guru

  • Dalam mengembangkan sekolah, guru adalah komponen paling berharga
  • Guuru akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung tercapainya tujuan institusional
  • Kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajerial kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan sekolah
  • Agar tujuan bisa tercapai, maka prinsipnya adalah mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah

Kondisi

  • Mau Tidak Mampu
  • Mampu Tidak Mau
  • Tidak Mau Tidak Mampu
  • Mampu Mau

Faktor Penghambat

  • Pola pikir guru yang sulit berubah atau menyesuaikan diri dengan perubahan.
  • Lemahnya integritas
  • Kurang motivasi kerja jika tugas itu tidak sesuai keinginannya.
  • Adanya tenaga yang orientasi kerjanya pada imbalan materi saja.
  • Adanya tenaga yang akan bekerja baik jika diawasi atau ditunggui atasan.
  • Memiliki motivasi administrasi yang berlebihan.
  • Kurang efektifnya program pengembangan SDM.
  • Kurangnya pemahaman terhadap profesi.

TIM yang Efektif

  • Memiliki tujuan dan sasaran yang jelas atas dasar komitmen bersama.
  • Pembagian peran kepemimpinan.
  • Keterbukaan dan saling percaya.
  • Keragaman adalah warna.
  • Anggota tim selalu mendukung keputusan, prosedur, dan pengawasan yang dibuat secara bersama-sama.
  • Konflik diselesaikan secara mufakat.
  • Kegiatan tim tidak hanya berfokus pada hasil tapi juga proses.
  • Reward and punishment.

Membangun Tim yang Efektif

  • Komunikasi yang efektif.
  • Hubungan kerja yang positif.
  • Pengakuan kinerja.
  • Share of power.
  • Manajemen konflik.
  • Good role model.
  • Berpusat pada kekuatan SDM.
  • Penyediaan sumber daya untuk menyelesaikan tugas.

Penulis, Anik Rahmawati, S. Pd Guru TK PGRI Muntilan, Magelang – Jawa Tengah

Related posts