RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia Dini (PAUD) menggambarkan jenjang pendidikan dasar sebagai upaya pembinaan yang di tujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Dengan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani anak memiliki kesiapan ketika memasuki pendidikan lebih lanjut, sangat berarti jika di berikan pendidikan sejak usia dini, karena masa ini masa yang sangat menentukan bagi perkembangan anak dimasa selanjutnya.
Masa kanak-kanak adalah masa emas (Golden Age) yang hanya ada sekali seumur hidup dan tidak dapat di ulang kembali. Menurut Montessori di kutip Sujiono menyatakan bahwa dari usia sejak lahir sampai 6 tahun anak mengalami masa keemasan, masa dimana anak mulai peka untuk menerima beberapa rangsangan. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis dimana anak telah terlihat kesiapan merespon stimulasi yang di berikan oleh lingkungan.
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan bagi hidup selanjutnya. Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan, pendidikan pada anak dengan menciptakan suasana dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberi kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Oleh karena anak merupakan kepribadian yang unik. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan yang menitik-beratkan pada peletakan dasar beberapa arah berikut ini: Pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), Kecerdasan (daya fikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), Sosioemosional (sikap prilaku serta agama). Bahasa dan komunikasi yang disesuaikan dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini. Perkembangan motorik halus atau keterampilan koordinasi mata dan tangan mewakili bagian yang penting dan integral perkembangan motorik secara total dan secara jelas mencerminkan perkembangan kapasitas sistem saraf untuk mengangkat dan memproses infut visual dan menterjemahkan input kedalam keterampilan. Untuk melakukan keterampilan dengan baik, maka prilaku yang perlu dilakukan, anak harus dapat berintegrasi dengan mata dan tangan yaitu dapat diaplikasikan dengan bermain alat musik, khusunya alat musik tradisional.
Alat musik tradisional adalah alat musik yang terbuat dari bahan alam yang ada di Indonesia. Alat musik tradisional adalah alat musik peninggalan nenek moyang kita yang sudah berabad lamanya, dan sekarang sudah hampir punah dan jarang dikenali oleh masyarakat khususnya anak usia dini. Seperti alat musik angklung, gendang, suling dan rebana yang telah terganti dengan adanya alat musik modern.
Untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia, maka rasa cinta tanah air harus ditanamkan mulai sejak dini. Memperkenalkan kepada anak alat – alat musik tradisional agar anak dapat lebih mengetahui mencintai keunikan dari kekayaan budaya bangsa. Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau dan berbagai propinsi, tiap propinsi memiliki karakteristik dan kekayaan alam sendiri–sendiri baik musik maupun segi sosial dan ekonomi. Jika didalam negeri kita sangat banyak sekali budaya yang sangat menarik dan memikat hati kenapa kita terpengaruh dengan budaya asing. Alat musik tradisional juga banyak berbagai macam jenis dan kegunaan, yang merupakan kekayaan bangsa dan budaya bangsa kita.
Di jenjang PAUD, musik mampu mempengaruhi aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan anak, baik dari fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, hingga seni. Bahkan terkait pendidikan karakter, musik juga bisa menjadi sarana utama dan pendidikan dasar bagi anak usia dini dalam pemahaman budi pekerti untuk perkembangan sosial anak melalui pembelajaran yang menyenangkan dan ceria (Febty,2021). Ia mengatakan, musik dapat diperkenalkan pada anak sejak usia dini melalui pengenalan alat musik dan cara memainkannya.
Anak usia dini itu belajar sambil bermain. Agar anak mengenal dan memahami suatu pembelajaran, sebaiknya pembelajaran dilakukan dengan benda benda kongkret yang ada disekitarnya dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, yaitu mengenalkan Alat Musik Tradisional pada Anak Usia Dini untuk Melestarikan Budaya Bangsa Indonesia.
Melestarikan musik tradisional merupakan hal yang penting pada setiap daerah. Ini karena, musik tradisional merupakan warisan budaya yang harus dijaga.
Ada sejumlah cara untuk melestarikan musik tradisional agar tetap lestari, berikut langkahnya :
- Mengenalkan musik tradisional. Melestarikan musik tradisional bisa dengan mengenalkan kepada setiap generasi muda penerus bangsa, khususnya dimulai dari anak usia dini, seperti yang telah dilakukan oleh TK Muslimat NU 2 dengan mengenalkan alat musik tradisional, yaitu : angklung, rebana, kenong, kentongan, dll pada anak didik.
- Mempelajari alat musik tradisional. Melestarikan musik tradisional bisa dengan mempelajarinya di sekolah, khususnya di sekolah jenjang PAUD yaitu dengan mengajarkan anak cara memainkan alat musik tradisional secara sederhana.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semuanya. Terimakasih.
Penulis : Marzuqoh Wasi’ah, S. Pd. Guru TK Muslimat NU 2, Gresik – Jawa Timur