RadarJateng.com, Pendidikan – Perkembangan motoric halus merupakan perkembangan gerak yang meliputi otot kecil dengan koordinasi mata-tangan. Perkembangan motoric halus adalah bagian penting dalam aspek perkembangan anak usia dini, dimana kemampuan motoric halus anak dapat mengkoordinasikan Gerakan-gerakan kecil seperti menggunakan jari – jari tangan, mata dan pergelangan tangan.
Menurut Sumantri (2005), menyatakan bahwa perkembangan motoric halus adalah penggunaan sekelompok otot – otot kecil seperti tangan dan jari – jemari yang harus membutuhkan koordinasi tangan dan kecermatan serta keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek.
Adapun fungsi motoric halus yaitu :
- Sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan
- Sebagai alat untuk mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan Gerakan mata.
- Sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi
Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motoric halus anak yaitu kolase. Kolase adalah proses menggabungkan berbagai bahan ke dalam bingkai atau permukaan gambar dengan tujuan menciptakan komposisi yang harmonis. Kolase merupakan Teknik menciptakan karya baru dengan menggabungkan berbagai elemen. Contohnya seperti kolase dengan berbagai media seperti media kapas, kertas warna, daun, dan biji-bjian.
Kolase dari bahan kapas sebagai salah satu kegiatan bermain kolase yang mudah menyenangkan serta memiliki manfaat yang besar dalam perkembangan anak di sekolah. Kolase kapas merupakan suatu kegiatan bermain sekaligus berolah seni yang dilakukan dengan menggabungkan kegiatan merobek kapas, menggulung, serta menempelkan kapas pada permukaan pola gambar sehingga dapat menghasilkan hasil karya yang indah. Penggunaan bahan yang digunakan dalam kolase kapas yaitu menggunakan bahan kapas yang berwarna putih serta memiliki tekstur halus dan lembut, sehingga memudahkan digunakan oleh anak dan tentunya aman untuk anak dan mudah didapat.
Selain digunakan untuk meningkatkan motoric halus anak, kolase juga dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas anak sehingga anak tidak merasa bosan dengan permainan yang mereka lakukan. Membuat suatu karya tidak melulu menggunakan alat seperti pensil, krayon dan pensil warna. Tetapi juga dapat menggunakan jari anak secara langsung.
Penulis : Sulis Dwi Yanti, S. Pd Guru TK Dharma Wanita Persatuan Wonoplintahan Sidoarjo – Jawa Timur