RadarJateng.com, Banjarnegara – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mencatat empat orang meninggal dalam peristiwa tebing longsor Banjarnegara, tepatnya di Desa Pagentan, Jawa Tengah.
“Empat orang meninggal dan satu orang lainnya mengalami luka dalam kejadian tebing longsor,” tutur Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo, Sabtu, 20 November 2021. Ia menyatakan pada Jumat malam tebing setinggi sekitar 25 meter dengan kemiringan diperkirakan 70 derajat mengalami longsor dan menimpa dua rumah warga.
“Saat kejadian tidak dalam kondisi hujan karena hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang terjadi sebelumnya, yakni pada siang hingga sore hari atau beberapa jam sebelum kejadian,” ujarnya.
Dari peristiwa longsor itu, dua rumah warga mengalami rusak berat dan akses jalan yang menghubungkan Pagentan-Pejawaran ditutup untuk sementara waktu. Andri menuturkan setelah operasi pencarian yang dimulai sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari tadi, seluruh korban telah ditemukan dan dievakuasi.
“Operasi pencarian oleh tim gabungan dilakukan selama enam jam, menggunakan alat cangkul dan alat berat. Lebih dari 100 personel membantu proses pencarian dan pada saat ini seluruh korban meninggal dan juga korban luka telah ditemukan serta sudah dievakuasi,” ujarnya.
Andri menambahkan bahwa operasi pencarian oleh BPBD telah dihentikan pada pukul 05.00 WIB dan akan dilanjutkan dengan kegiatan pembersihan puing-puing atau material longsoran. “Setelah material longsoran dibersihkan dari badan jalan, maka nantinya akses jalan akan kembali dibuka,” kata dia.
Satu korban luka dari peristiwa longsor Banjarnegara, yakni PO (7 tahun), saat ini dirawat di Puskesmas 1 Pagentan. Sedangkan empat korban jiwa karena tertimbun material longsor ialah B (14), F (11), A (seorang bidan), dan P (38 tahun).
BPBD Banjarnegara mengingatkan seluruh masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana tanah longsor menyusul peningkatan curah hujan beberapa hari terakhir. Andri meminta warga yang tinggal di lokasi rawan longsor agar segera mengungsi jika turun hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama.
Ia menuturkan menuturkan hujan dengan intensitas tinggi dan durasi waktu yang cukup lama dikhawatirkan akan meningkatkan potensi longsor Banjarnegara, khususnya di wilayah rawan, seperti lereng perbukitan.