RadarJateng.com, Pendidikan – Usia dini merupakan jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan 6 (enam) perkembangan: agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD (menggantikan Permendiknas 58 tahun 2009).
Moral dapat diartikan yaitu perilaku manusia yang sesuai dengan aturan. Perkembangan moral merupakan perkembangan manusia yang terkait dengan aturan hidup untuk berinteraksi dalam kehidupan sosialnya. Adapun yang dimaksud dengan lingkup perkembangan moral pada anak usia dini meliputi kemampuan untuk bertindak sopan, jujur, penolong, hormat, toleran terhadap perbedaan orang lain, sportif, serta menjaga kebersihan. Moral merupakan aspek perkembangan anak usia dini yang penting untuk diperhatikan oleh orangtua. Selama ini pembinaan kecerdasan moral pada anak hanya berdasarkan pada pengetahuan moral (moral knowing), sehingga masih sering terjadinya kasus-kasus penyimpangan moral di berbagai daerah di Indonesia. Adanya kasus-kasus penyimpangan moral menunjukkan bahwa terjadinya penurunan tatanan nilai moral yang terjadi pada semua golongan masyarakat di Indonesia. Besar kemungkinan bahwa orangtua maupun guru sebenarnya sudah melakukan upaya pembinaan moral kepada anak, namun pembinaan yang dilakukan orangtua maupun guru hanya terbatas pada pengetahuan anak tentang perilaku yang benar dan salah. Misalnya, saat anak melakukan kesalahan, orangtua maupun guru akan memberikan nasehat.
Makna Pendidikan Moral
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting di dunia. Orang-orang perlu belajar dengan giat dan mempelajari segala sesuatu dalam dunia pendidikan agar dapat membangun negaranya menjadi negara yang maju. Moral adalah salah satu aspek perkembangan yang harus distimulasi pada anak sejak usia dini. Husni Rahim and Maila Dinia Husni Rahiem (2012: 454) mejelaskan “There are six aspects of development that are focused on in kindergarten education: moral and religious values; social and emotional. development and independence; language ability; cognitive ability; physical/motor ability; and artistic ability.” Terdapat enam aspek perkembangan yang difokuskan dalam pendidikan anak, yaitu moral dan agama, sosial emosional dan perkembangan kepercayaan diri, kemampuan bahasa, kemampuan kognitif, kemampuan fisik motorik, dan kemampuan seni. Berdasarkan penjelasan tersebut keberadaan perkembangan moral dalam diri anak sebagai individu tidak bisa dianggap sepele. Farida Agus Setiawati (2006: 43) Moral berasal dari kata latin mores berarti tatacara, kebiasaan dan adat. Istilah Moral selalu terkait dengan kebiasaaan , aturan, atau tatacara suatu masyarakat tertentu, termasuk pula dalam moral adalah aturan aturan atau nilai-nilal agama yang dipegang masyarakat setempat. Dengan demikian perilaku moral merupakan perilaku manusia yang sesuai dengan harapan, aturan, dan kebiasaan suatu kelompok masyarakat tertentu. Kehidupan akan dapat berjalan dengan damai, tenteram, dan penuh dengan ketenangan jika dilaksanakan sesuai dengan tata cara dan peraturan atau nilai kehidupan yang berlaku di tempat tersebut.
Begitu pentingnya setiap individu mampu melaksanakan moral yang ada di lingkungan tempat tinggalnya sehingga hal tersebut harus dibiasakan, ditanamkan, dan dibina pada anak sejak usia dini. Ahmad Nawawi (2010: 2-4) pedidikan Nilai Moral/Agama sangat penting bagi para generasi penerus bangsa, agar martabat bangsa terangkat, kualitas hidup meningkat, kehidupan menjadi lebih baik, aman dan nyaman serta sejahtera. Pendidikan nilai moral/agama sangat penting bagi tegaknya satu bangsa. Tanpa pendidikan nilai moral (agama, budi pekerti, akhlaq) kemungkinan besar suatu bangsa bisa hancur, carut marut. Pam Schiller & Tamera Bryant (dalam Ahmad Nawawi, 2010: 3-4) mengungkapkan bahwa: “jika kita meninggalkan pelajaran tentang nilai moral yang kebanyakan sudah berubah, kita, sebagai suatu Negara, beresiko kehilangan sepotong kedamaian dari budaya kita. Inilah waktunya untuk menentukan apakah nilai-nilai moral penting bagi masa depan anak-anak kita dan keluarga kita, dan kemudian mendukung dan mendorong mereka mempraktikkan nilai- nilai moral tersebut dalam kehidupan sehari hari kita. Siapa yang bertanggungjawab untuk mengajarkan nilai-nilai moral ini pada anak-anak kita? Tanggung-jawab itu dipikul oleh kita semua. Apakah kita menyadari atau tidak, kita selalu mengajarkan nilai moral, tetapi kita harus lebih berusaha keras untuk mengajarnya. Nilai-nilai moral yang kita tanamkan sekarang, sadar atau tidak sadar, akan mempunyai pengaruh yang sangat besar pada masyarakat yang akan datang. Contoh sederhana dalam pengembangan moral anak usia dini, mengajak anak – anak untuk mengenal teman seusianya, saling membantu, saling memberi, membiasakan peduli dengan temannya, membiasakan berkata minta tolong, minta maaf, terima kasih kepada orang lain. Selain itu, dengan mengadakan kegiatan yang kreatif dan menyenangkan di sertai dengan pendidikan moral yang di munculkan dalam bentuk suatu kegiatan yang rutin di lakukan, dan dengan kegiatan yang terprogram atau kegiatan yang spontan di lakukan.
KESIMPULAN
Moral merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan dan kehidupan manusia. Keberadaan moral akan membawa keharmonisan dalam kehidupan apabila dilaksanakan sesuai dengan moral yang berlaku. Pendidikan moral jika diterapkan lebih dalam akan membuat anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik. Pribadi yang baik ini tentunya juga harus mendapat dukungan, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Hal ini karena pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru saja, tetapi tanggung jawab kita bersama untuk mendidik generasi yang lebih baik.
Penulis, Siti Muslihah, S.Pd Guru TK Dewi Masyithoh 07 Sukoreno Umbulsari Jember – Jawa Timur