Meningkatkan Kemampuan Pra-Membaca Bagi Anak Usia Dini Melalui Media Loose Part Di TK Daarul Piqri.

Ibu Neni Karyani, S.Pd. Guru TK Daarul Piqri, Cimahi Selatan – Jawa Barat

RadarJateng.com, Pendidikan Salah satu upaya untuk merangsang kemampuan pra-membaca anak adalah dengan menggunakan media loose part. Loose part adalah benda-benda konkret yang mudah di temukan, baik itu bahan alam ataupun bahan bekas. Nicholson (1972) menciptakan istilah bagian yang loose part dan menjelaskan pentingnya materi interaktif yang memiliki banyak keterjangkauan. Menurut Teori Affordance (Gibson 1979), dunia dianggap sebagai objek kemungkinan tindakan atau keterjangkauan. Dalam hal material, keterjangkauan mengacu pada bagaimana suatu objek atau material dapat digunakan atau berinteraksi dengannya. Loose Part Play anak-anak dapat melibatkan berbagai bahan: bahan sintetis atau alami sehari-hari, bahan yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang, dan mainan komersial yang dapat mendorong pemikiran dalam Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika (STEAM) (Beloglovsky dan Daly 2016; Drew dan Rank pada tahun 2004; Bairaktarova dkk. 2011).

Antusias anakanak menggunakan media loosepart di TK Daarul Piqri, Cimahi Selatan – Jawa Barat

Dengan adanya media loose part yang di siapkan, anak mencoba membuat huruf, menyusunnya menjadi kata atau kalimat yang sudah dicontohkan dipapan tulis. Dalam penelitian mengguankan loose parts sebagai bahan, media dan alat peraga mampu memberikan stimulasi, rangsangan atau kemampuan keaksaraan awal dengan bahan dan media yang menarik dan bervariasi sehingga agar anak mampu meningkatkan kemampuan keaksaraan awal atau mengenal huruf abjad menjadi maksimal sehingga mampu sebanding dengan fase perkembangan anak, yaitu melalui anak belajar seraya bermain dengan menggunakan bahan nyata dan dapat melihat langsung, menemukan, mudah teringat, dimengerti, dan dapat memberi membantu keleluasaan dan kebebasan pada anak dalam bereksplorasi (Krismawati, Sutama, & Astuti, 2021).

Penggunaan Media Looseparts di TK Daarul Piqri, Cimahi Selatan – Jawa Barat

Kata loose   part diartikan   benda-benda   terlepas   yang   dapat   dipindahkan, dimanipulasi,  dan  cara  menggunakannnya ditentukan  oleh  anak. Loose part merupakan teori yang dikembangkan oleh Simon Nicholson pada tahun 1971. Prakteknya teori ini menggunakan bahan untuk memberdayakan imajinasi kreatif. Untuk melaksanaan teori ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh semua penggunanya. Pertama, Teori ini mengedepankan perkembangan kreativitas anak. Sebagai akibatnya sebisa mungkin anak-anak tidak dibatasi aturan yang dapat menghambat kreativitas anak. Penggunaan media loose part dalam pembelajaran  kemampuan keaksaraan anak efektif dilakukan, karena media yang menarik sehingga menumbuhkan minat anak dalam belajar keaksaraan.

Read More

Jenis loose parts dapat dikelompokan 7 jenis yaitu: bahan alam (batu, tanah, pasir, air, ranting, daun, buah, biji, bunga, kerang, bulu, potongan kayu, plastik (sedotan, botol plastic, tutup botol, pipa pralon, selang, ember, corong) dan logam (kaleng, uang koin, mur, baut, perkakas dapur, sendok, garpu alumunium, plat mobil, kunci).

Penulis, Neni Karyani, S.Pd. Guru TK Daarul Piqri, Cimahi Selatan – Jawa Barat

Related posts