Mengenalkan Konsep Bilangan Melalui Permainan Congklak.

Permainan Congklak di TK Pertiwi Padang Cupak, Kec. Lengayang. Kab. Pesisir Selatan – Sumatra Barat

RadarJateng.com, Pendidikan Numerasi sangat penting bagi individu untuk membentuk penalaran rasional serta teknik penalaran dalam aktivitas sehari-hari. Kita membutuhkan numerasi untuk memperbaiki masalah dan juga memahami angka, waktu, pola, dan juga formulir untuk aktivitas seperti menyiapkan makanan, membaca faktur, meninjau petunjuk, dan juga berolahraga. Literasi dan numerasi membantu seseorang mendapatkan keterampilan dasar yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.

Pendidikan Taman Kanak-kanak salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur  pendidikan formal yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia (4-6)tahun.Stimulasi yang diberikan orang dewasa,akan mempengaruhi anak dimasa yang akan datang.Pada masa ini,anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh perkembangan anak seperti nilai-nilai moraldan agama,kognitif,sosial-emosional,fisik motorik,bahasa.Salah satunya adalah perkembangan kognitif khususnya kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan.Menurut Nur Hayati,Ruqoyyah Fitri.(2016) Faktor yang menyebabkan perkembangan kognitif khususnya mengenal konsep bilangan belum mencapai tingkat perkembangan disebabkan guru dalam mengenal konsep bilangan kegiatan kurang bervariasi, media yang digunakan kurang menarik, kegiatan kurang sesuai dengan karakteristik anak usia dini serta dalam penyampaian konsep bilangan hanya menulis dipapan tulis sehingga anak merasa bosan dan tidak menghiraukan penjelasan guru.

Sesuai jurnal  https://www.nutriclub.co.id/article-balita/stimulasi/tumbuh-kembang-anak/cara-mengajarkan-anak-berhitung.Berikan permainan menghitung, Ada banyak jenis permainan yang mengajarkan anak berhitung, antara lain : Melakukan permainan sebagai penjual dan pembeli, Bermain ular tangga ataupun congklak.karena permainan ini berpuat pada anak,anak yang melakukan permainan congklak  dengan menggunakan biji rambutan,anak mengisi lobang congklak satu persatu pada setiap lobang dengan begitu anak akan tahu ada berapa biji rambutan yang digenggamnya. Guru atau orangtua yang ingin mengenalkan konsep bilangan pada anak bisa dilakukan dengan permainan congklak dengan biji rambutan.

Read More

Manfaat yang dirasakan dalam permainan congklak  bagi anak adalah melatih saraf motorik yaitu menggerakkan tangan untuk mengambil dan membagikan biji congklak ke lubang lainnya, melatih anak belajar menghitung,melatih anak untuk belajar sabar,melatih anak belajar jujur,biji yaang dibagikan  haruslah satu per satu ke dalam setiap lobang dengan begitu anak dapat belajar jujur untuk meletakkan biji sesuai tempatnya dan ketika anak kehabisan biji,maka mereka harus mengakui bahwa bijinya habis dan memberi kesempatan lawannya untuk bermain.Belajar mentaati aturan,dalam permainan congklak terdapat aturan dimana para pemain tidak boleh memasukkan biji congklak ke dalam lubang besar milik lawannya.Dengan bermain bersama teman,anak dapat sedikit demi sedikit belajar untuk mentaati aturan.

Manfaat yang dirasakan guru dalam permainan congklak adalah dapat mengembangkan kognitif dan motorik anak.

Alat dan bahannya yaitu

  • Papan congklak
  • Biji rambutan

Cara permainan

  • Permainan congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama diseluruh indonesia ,biasanya dalam permainan ,sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada kadang kala digunakan biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan .
  • Permainan congklak dimainkan oleh dua orang pemain
  • Papan congklak memiliki 16 lubang terdiri 14 lubang kecil yang berhadapan kanan dan kiri dan 2 lobang besar dikiri dan kanan pada pojok papan
  • Dua orang bergantian memilih satu lubang kecil miliknya,biji pada lubang tersebut dipindahkan satu persatu ke lubang lain searah jarum jam sampai biji yang digenggam habis permainan akan berakhir saat biji disemua lubang kecil kosong dan berpindah ke lubang besar pemenangnya adalah yang memiliki lobang.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semuanya.

Penulis, Susma Yanti S.Pd Guru TK Pertiwi Padang Cupak, Kec. Lengayang. Kab. Pesisir Selatan – Sumatra Barat

Related posts