RadarJateng.com, Pendidikan – Perkembangan dunia pendidikan dan generasi Alpha yang memiliki karakteristik akrab dengan gawai, multitasking, banyak berkomunikasi dengan orang lain secara luas melalui media online, berpikir terbuka, senang hal yang praktis dan kritis. Karakteristik tersebut menunjukkan sikap, perilaku, cara berpikir yang berbeda dengan guru. Guru perlu memahami dan menyesuaikan diri terkait karaktersitik siswanya termasuk kategori generasi Z dan alpha ketika berkomunikasi dan mengajar. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi guru untuk melakukan inovasi pembelajaran. SCL ( student center learning ) dapat menjawab kebutuhan ini, karena guru dapat menjadi fasilitator yang membantu peserta didik dalam memecahkan masalah selama proses pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Selain itu tahapan perkembangan kognitif seseorang yang digolongkan oleh Jean Piaget, yang menggolongkan peserta didik jenjang SMP (11-14 tahun) memasuki tahap operasi formal, yaitu dapat mengembangkan kemampuan berargumennya dalam pembelajaran di sekolah. Model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan tahap perkembangan pola penalaran peserta didik yang berada pada tahap operasi formal sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.
Pada aksi praktik pembelajaran yang dilakukan guru tanggal 10 &15 November 2023 di kelas 7.2 SMPS Pahoa Gading Serpong, penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan penggunaan media game kahoot memberikan peningkatan motivasi belajar yang terlihat dari meningkatkan hasil belajar peserta didik. Motivasi belajar yang tinggi nampak pada antusiasme peserta didik saat mengikuti pembelajaran, partisipasi aktif dalam diskusi kelompok, dan peningkatan pemahaman materi IPA tentang otot dan peredaran darah yang diukur melalui evaluasi post-test. Dalam proses pembelajaran, terlihat jelas bahwa peserta didik menunjukkan ketertarikan mengikuti proses pembelajaran, terlibat aktif dalam diskusi kelompok, dan presentasi serta tanya jawab antar peserta didik. Peserta didik juga terlihat sangat bersemangat dalam memberikan penjelasan terkait solusi gaya hidup sehat bagi orang hipertensi di depan kelas menjelaskan hasil diskusinya.
Penulis, Elisabet Aprilia Reni Irmawati, S.Si Guru SMPS Pahoa Gading Serpong, Tangerang