Mengenalkan Warna Pada Anak Usia Dini Melalui Permainan Lompat Warna.

Ibu Rika Apriani, S. Pd Guru TK Nurul Falah, Kec. Lempuing, Kab.OK, Sumatera Selatan.

RadarJateng.com, Pendidikan – Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya dapat berkembang dengan optimal sehingga orang tua tidak sampai melewatkan keem asan anak, yang mana perkembangan itu dapat dimulai sejak anak usia dini. Salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan pada anak usia dini adalah aspek perkembangan kognitif. Mengenalkan warna pada anak dapat membentuk struktur kognitif dalam proses pembelajaran anak sehingga anak dapat memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih banyak lagi, oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal warna harus ada kerjasama antara orang tua di rumah dan guru di sekolah.

Antusias anakanak bermain lompat warna.

Karena Anak usia dini adalah masa-masa keemasan bagi anak, pada saat inilah orang tua ataupun guru di sekolah harus selalu menstimulus anak tentang berbagai macam warna, di rumah orang tua harus selalu mengenalkan warna pada anak sejak usia dini dengan berbagai macam cara bisa dengan membelikan mainan anak yang berwarna warni ataupun selalu mengajak anak berkomunikasi tentang warna misalnya, pada hari itu nak memakai baju berwarna merah untuk mengenalkan warna pada anak hendaklah orang tua bertanya pada anak warna apakah baju yang di pakai anak saat itu, masih banyak lagi cara yang bisa di lakukan orang tua untuk mengenalkan warna pada anak, sedangkan di sekolah guru bisa menerapkan berbagai macam permainan untuk meningkatkan kemampuan mengenalkan warna pada anak antara lain dengan permainan kartu warna hal ini diperkuat dengan hasil penelitian

Reni Junita (1) , Chientya Annisa Rahman Putrie , dengan judul penelitian : Upaya Pengenalan Warna Dengan Menggunakan Media Permainan Kartu Warna Pada Anak, Hasil menunjukkan bahwa kemampuan mengenal warna pada anak Adanya peningkatan, hal ini dapat dilihat dari peningkatan secara bertahap yaitu rata-rata Persentase perolehan pada pra tindakan yaitu 46,43%, meningkat pada Siklus I dengan persentase sebesar 68,75% dan meningkat mencapai 83,68% pada Siklus II hingga mencapai target keberhasilan yang diinginkan oleh peneliti yaitu 89.73% .

Permainan Lompat Warna di TK Nurul Falah, Kec. Lempuing, Kab.OK, Sumatera Selatan

Adapun cara bermain lompat kartu warna adalah:

  1. Menyediakan kartu warna bisa berupa karton warna atau kertas origami.
  2. Tempelkan kertas origami yang berbagai macam warna ke lantai menggunakan isolasi
  3. Kemudian mintalah anak untuk melompat pada kartu yang sudah di tempel
  4. Guru menyebutkan warna kartu yang di pijak anak
  5. Anak mengikuti dengan menyebutkan kembali warna yang di sebutkan guru,

kemudian setelah permainan pertama selesai maka lakukanlah permainan yang kedua untuk memperkuat pemahaman anak tentang warna dengan langkah yang sedikit berbeda dengan permainan yang pertama.

  1. Mintalah anak untuk melompat kembali ke kartu-kartu origami yang sudah di susun tadi kemudian
  2. Mintalah anak untuk menyebutkan kembali warna yang sedang dia pijak secara mandiri tanpa bantuan guru,

Dengan demikian maka akan terlihat anak yang sudah mampu mengenal warna dan anak yang belum mampu mengenal warna, di dukung oleh orang tua yang selalu mengajak anak berkomunikasi tentang warna yang dilakukan secara konsisten di rumah akan lebih cepat meningkatkan pemahaman anak tentang warna dan juga di sekolah guru harus kreatif dalam memilih berbagai macam media untuk pembelajaran pengenalan warna pada anak usia dini misalnya dengan permainan yang ada kaitannya dengan warna maka akan terjadi peningkatan pada anak dalam pembelajaran pengenalan warna sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, pembelajaran yang menyenangkan dapat di lakukan dengan konsep belajar sambil bermain sehingga pelaksanaan pendidikan di TK harus mampu menciptakan lingkungan bermain yang aman dan nyaman sebagai wahana tumbuh kembang anak. Pada usia dini perkembangan anak akan berkembang secara optimal oleh karena itu orang tua harus memanfaatkan masa-masa ini untuk menstimulus perkembangan anak dari perkembangan fisik motorik sampai ke perkembangan sosial emosiaonal anak.

Read More

Penulis, Rika Apriani, S.Pd Guru TK Nurul Falah, Kec. Lempuing, Kab.OK, Sumatera Selatan.

Related posts