Meningkatkan Ketrampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase.

Ibu Prastiwi, S. Pd Guru TK Islam Al-Kautsar, Kec. Indralaya Kab. Ogan Ilir - Sumatera Selatan

RadarJateng.com, Pendidikan Anak Usia Dini adalah masa keemasan (golden age) 1000 hari pertama kehidupan anak yang dihitung dari masa dalam kandungan sampai dengan usia anak mencapai 2 tahun. Masa-masa emas tersebut berada dalam rentang antara usia  0-6 tahun. Periode emas atau golden age ini tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang paling penting pada masa awal kehidupan anak. Sehingga pemberian stimulasi yang cukup dan benar membantu pertumbuhan dan perkembangan sesuai aspek perkembangan anak. Selain kemampuan motorik, masa golden age juga penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Kemampuan ini berkaitan dengan cara anak dalam memperoleh pengetahuan.

Menurut  NAEYC (National Association for The Education of Young Children), yang mengatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, yang tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak, penitipan anak pada keluarga (family child care home), pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri, TK, dan SD (NAEYC, 1992). Sedangkan Undang-undang Republik Indonesia menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.

Taman Kanak- Kanak (TK) sebagai tempat bermain yang indah, nyaman dan bergembira bagi anak untuk bersosialisai dengan teman sebaya. Dalam penjelasan Undang – Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 pasal 28 ayat 2 disebutkan bahwa Taman Kanak – Kanak adalah suatu bentuk pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebuadaan Republik Indonesia dikatakan bahwa Taman Kanak – Kanak adalah suatu bentuk pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 4 – 6 tahun, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar kelak siap memasuki pendidikan lebih lanjut.

Read More
Meningkatkan Ketrampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase di TK Islam Al-Kautsar, Kec. Indralaya Kab. Ogan Ilir – Sumatera Selatan

Pendidikan anak usia dini umumnya menerapkan konsep pembelajaran bermain sambil belajar. Menurut Fadlillah, bermain sangatlah penting bagi anak usia dini, karena anak juga mengalami proses pembelajaran ketika ia bermain. Bermain juga menjadi salah satu ciri khas anak. Proses perkembangan anak akan menjadi terganggu jika bermain tersebut tidak terpenuhi. Agar potensi anak menjadi berkembang, saat anak bermain lebih baik diberikan alat permainan yang memiliki nilai-nilai edukasi. Dengan kegiatan bermain ini, otot anak dapat berkembang dan seluruh tubuh anak pun menjadi terlatih. Kegiatan bermain yang dimaksud berupa kegiatan bermain yang menggunakan alat permainan yang melibatkan fisik motorik anak. Adapun salah satu fisik motorik anak yang terlibat yaitu motorik halus anak mengacu pada gerakan pada otot halus atau bagian tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh latihan dan kesempatan belajar. Aktivitas motorik halus ini membutuhkan lebih sedikit energi, tetapi membutuhkan koordinasi dan akurasi mata dan tangan yang cermat.dapat memindahkan sesuatu dengan tangan, menyusun balok, mencoret-coret, memotong, menulis, membuat kolase, dan sebagainya. Aktifitas motorik tidak luput dari kehidupan sehari-hari anak, baik motorik halus ataupun motorik kasar. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf,dan otot yang terkoordinasi. Kolase adalah salah satu kegiatan untuk meningkatkan motorik halus anak.

Antusias anakanak bermain dan belajar kolase.

Menurut penelitian Pura, D.N & Asnawati, A (2019)  terbukti bahwa melalui kegiatan kolase dengan media bahan alam anak-anak, masalah perkembangan motorik halus ditemukan pada anak usia 5-6 tahun yang memiliki masalah dalam melakukan kolase. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah layanan, bimbingan dan konseling. Layanan, bimbingan dan konseling yang dapat diterapkan adalah layanan konsultasi dengan metode permainan. Disini permainan yang dimaksud adalah permaianan kolase.

Adapun bahan kolase dapat dikelompokkan menjadi :

  1. Bahan – bahan dari alam; daun, biji-bijian, bunga kering, kerang dan batuan
  2. Bahan- bahan olahan ; plastik, kertas, serat sintetis, logam, karet.
  3. Bahan-bahan kertas; majalah bekas, tutup botol, bungkus permen atau coklat

Manfaat kolase bagi anak usia dini antara lain:

  • Meningkatkan kinerja motorik halus
  • Kegiatan belajar yang menyenangkan
  • Meningkatkan fokus anak
  • Melatih dan mengasah kreativitas anak
  • Meningkatan kesabaran anak

Melalui kegiatan kolase,  anak belajar jadi lebih menyenangkan, bebas berkreasi sesuai yang diinginkannya dan menjadi lebih kreatif.  Apabila kegiatan kolase ini rutin dilakukan maka akan mengembangkan imajinasi rasa estetika, serta melatih kesabaran dan ketelitian sehingga keterampilan motorik halus anak  berkembang optimal sesuai dengan apa yang diharapkan.

Penulis, Prastiwi, S. Pd Guru TK Islam Al-Kautsar, Kec. Indralaya Kab. Ogan Ilir – Sumatera Selatan

Related posts