RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age) dimana stimulus seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat (eksplosif), begitu pun dengan perkembangan fisiknya. Dengan kata lain, bahwa anak usia dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling pesat.
Perkembangan bahasa anak dapat dikembangkan sejak usia dini. Bahasa merupakan alat komunikasi. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi sehingga pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat, bunyi, lambang, dan gambar.
Menuurut permendikbud 137 Tahun 2014 Standar nasional paud Tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak adalah
Usia 12 bulan – 18 bulan
- Menunjuk bagian tubuh yang ditanyakan
- Memahami tema cerita yang didengar
Usia 18 bulan – 24 Bulan
- Menaruh perhatian pada gambar-gambar dalam buku
- Memahami kata-kata sederhana dari ucapan yang didengar
Usia 2-3 tahun
- Memainkan kata/suara yang didengar dan diucapkan berulang ulang
- Hafal beberapa lagu anak sederhana
- Memahami cerita/dongeng sederhana
- Memahami perintah sederhana seperti letakkan mainan di atas meja, ambil mainan dari dalam kotak
Usia 3-4 tahun
- Pura-pura membaca cerita bergambar dalam buku dengan kata-kata sendir
- Mulai memahami dua perintah yang diberikan bersamaan contoh: ambil mainan di atas meja lalu berikan kepada ibu pengasuh atau pendidik
Usia 4-5 tahun
- Menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya)
- Mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan
- Memahami cerita yang dibacakan
- Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat (nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb)
- Mendengar dan membedakan bunyibunyian dalam Bahasa Indonesia (contoh, bunyi dan ucapan harus sama)
Usia 5-6 tahun
- Mengerti beberapa perintah secara bersamaan
- Mengulang kalimat yang lebih kompleks
- Memahami aturan dalam suatu permainan
- Senang dan menghargai bacaan
Telepon dari gelas plastik merupakan alat permainan edukatif menggunakan media sederhana yang terbuat dari gelas plastik yang di sambung tali ,cara bermain nya anak menyampaiakan gagasanya, anak yang satu mendengarkan dan menjawab pertanyaan , dan begitu seterus nya secara bergantian . tujuan permainan untuk meningkatkan perkembangan bahasa dan kerjasama karena di dalam permainan nya dua orang saling bergantian berbicara dan mendengarkan .
Alat dan Bahan
- Gelas plastik
- Tali
- Paku ( untuk Membolong )
Cara Membuat Telepon
- Siapkan Bahan , Gelas Plastik, tali, paku, sedotan yang sudah di potong 2 cm
- Ambil gelas plastik yang bawah nya di bolong menggunakan paku
- Tali sepanjang 2 meter ujung tali di masukkan ke lubang gelas plastik
- Tali nya di tarik kemudian di talikan ke sedotan yng sudah di potong 2 cm
- Dan begitu seterusnya untuk gelas yang lain
Dengan cara bermain
- Sebelumnya guru menyiapkan kaleng bekas yang telah dilubangi alas tengahnya serta di beri tali menyambung pada kaleng 1 ke kaleng 2
- Guru mendiskripsikan cara mainnya
- Masing masing memegang salah satu kaleng
- Buat jarak antara anak 1 ke anak 2 kira-kira 2 meter
- Salah satu anak memulai percakapan
- Anak yang lain mendengarkan dengan menempelkan kaleng pada telinganya.
- Dan begitu seterusnya secara bergantian dalam bercakap cakap
Manfaat bermain telepon dari glastik plastik
- Menerima Bahasa
- Menyimak perkataan orang lain
- Mengenal perbendaharaan kata
- Mengerti beberapa perintah secara bersamaan
- Mengulang kalimat yang lebih komplek
- Memahami aturan dalam suatu permaiann
- Mengungkapkan Bahasa
- Mengulang kalimat sederhana
- Menjawab pertanyan sederhana
- Menyebutkan kata kata yang dikenal
- Mengutarakan pendapat pada orang lain
- Menyatakan lasan sesuatu yng di inginakan dan ketidaksetujuan
- Menceritakan atau melanjutkan kembali cerita yang pernah di dengar
- Memiliki lebih banyak kata kata untuk mengepresikan ide pada orang lain
Penulis: Nikmatus Saadah , S.Pd Guru TK Manja Asih Demak – Jawa Tengah