RadarJateng.com, Pendidikan – Setiap orang memiliki tingkat konsentrasi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Baik orang dewasa maupun anak-anak dapat mengalami kurang konsentrasi dalam melakukan pekerjaan ataupun belajarnya. Anak usia dini pun dapat mengalami gangguan konsentrasi pada kegiatan belajar di sekolahnya. Menurut Purwansari (Jarwl, 2010), konsentrasi adalah hal yang dibutuhkan dalam belajar dan dapat menjadi faktor yang menentukan keberhasilan belajar seseorang. Menurut Syaiful (Wibowo, 2012) konsentrasi adalah pemfokusan perhatian pada suatu objek dimana kita bisa menyelaraskan antara kekuatan hati dan pikiran. Daud (dalam Chalidaziah, 2018) mengatakan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap sikap dan nilai-nilai pengetahun dan kecakapan dasar.
Sejalan dengan pernyataan di atas konsentrasi belajar menurut Rahmawati (2014) adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada proses belajar, konsentrasi sangat diperlukan, karena tanpa adanya konsentrasi apa yang telah dipelajari akan sia-sia dan tidak dapat diingat.
Kegiatan menanam dengan metode demonstrasi dapat membantu anak dalam meningkatkan konsentrasinya. Menurut Moeslichatoen (Supriatna, 2021) metode demonstrasi dipergunakan untuk memenuhi dua fungsi. Pertama, dapat dipergunakan untuk memberikan ilustrasi dan menjelaskan informasi kepada anak. Kedua, metode demonstrasi dapat membantu meningkatkan daya pikir anak terutama daya pikir anak dalam peningkatan kemampuan mengenal, mengingat, berfikir konfergen, dan berfikir evaluatif. Melalui kegiatan menanam tanaman dengan metode demonstrasi anak-anak diajak untuk melatih konsentrasinya mengikuti arahan yang telah disampaikan dan dapat menanam tanaman dengan langkah-langkah yang telah demonstrasikan.
Adapun langkah-langkah dalam menanam bibit tanaman di pot yaitu :
- Menyiapkan pot
- Masukan tanah dan bibit tanaman ke dalam pot
- Siram dengan air
- Simpan pot di tempat yang terkena sinar matahari
- Beri pupuk
- Siram tanaman secara berkala
Menanam dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak karena anak mempraktekan dan mencoba sendiri bagaimana langkah-langkah menanam. Selain itu dengan kegiatan menanam dengan metode demonstrasi tidak hanya konsentrasinya yang meningkat namun perkembangan lainnya seperti perkembangan motoriknya saat anak-anak memegang tanah, perkembangan sosial emosional saat anak-anak sabar melakukan langkah-langkah menanam, perkembangan nilai agama saat anak-anak mengenal tanaman adalah ciptaan Tuhan, perkembangan bahasa saat anak-anak mendengarkan instruksi ketika guru mendemonstasikan, dan perkembangan kognitif tentunya.
Kegiatan diawali dengan guru menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat untuk menanam seperti, pot, tanah, bibit tanaman, pupuk, air, sarung tangan. Anak-anak dibagi kedalam tiga kelompok, kelompok 1 menanam bibit cabai, kelompok 2 menanam bibit sawi, dan kelompok 3 menanam bibit bayam. Setelah itu guru mendemonstrasikan langkah-langkah menanam di depan anak-anak, guru memberi kesempatan pada anak untuk bertanya mengenai kegiatan yang menanam yang dilakukan. kemudian anak-anak memakai sarung tangan dan dibagikan pot tanaman yang sudah disediakan, anak-anak pun mulai menanam sesuai dengan langkah-langkah yang didemonstrasikan oleh guru.
Guru membebaskan anak untuk memilih kelompok sayuran yang akan ditanamnya, disini guru mengajak anak untuk belajar mengambil keputusan sesuai dengan pilihannya, guru pun memberi motivasi anak untuk tetap berkonsentrasi dan menanam sesuai dengan langkah-langkah yang sudah didemonstrasikan, agar bibit tanaman yang ditanam anak-anak bisa tumbuh. Dengan motivasi yang diberikan oleh guru, anak-anak dapat terpacu untuk lebih konsentrasi dan fokus untuk menanam dengan langkah-langkah yang benar agar tanaman yang mereka tanam dapat tumbuh dengan baik. Pada saat inilah anak-anak mulai terlatih untuk belajar lebih berkonsentrasi.
Semoga info ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis, Mariana Tri Utami, S.Psi., S.Pd Guru TK Yos Sudarso Purwakarta, Purwakarta – Jawa Barat