RadarJateng.com, Pendidikan – Sekolah Taman Kanak-Kanak merupakan tempat dimana anak-anak dapat bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain,dan menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak. Salah satunya aspek perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang mendapat perhatian untuk dapat dikembangkan secara baik bagi anak usia dini. Aspek perkembangan kognitif adalah pengembangan pembelajaran matematika.
Berhitung merupakan bagian dari matematika yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya perkembangan kemampuan berhitung pada anak usia dini,maka guru perlu memilih metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan anak usia dini dalam berhitung. Sriningsih(2008) dalam Nurwindia(2011:11) mengungkapkan bahwa kegiatan berhitung untuk anak usia dini disebut juga sebagai kegiatan menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta(route counting atau rational caounting). Anak menyebutkan urutan bilangan tanpa menghubungkan urutan bilangan,tanpa menghubungkan dengan benda-benda konkrit.
Metode Quantum Learning sesuai untuk tujuan pembelajaran berhitung. Melalui metode Quantum Learning anak akan diajak belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga anak akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajar. Quantum Learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat (Istarani,2011 : 170 )
Quantum Learning berakar dari upaya Lozanov,seorang pendidik yang berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebut sebagai Sugestologi atau Sugesstopedia. Prinsipnya adalah bahwa pemberian dorongan dan semangat dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar,dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif,ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memberikan sugesti positif yaitu :
- Mendudukkan murid secara nyaman.
- Memasang musik latar didalam kelas
- Meningkatkan partisipasi individu
- Menggunakan media pembelajaran untuk kesan besar sambil menonjolkan informasi
- Menyediakan guru-guru yang terlatih.
Menurut De Porter dan Hernacki(2001:13), suatu proses pembelajaran akan lebih efektif dan bermakna apabila ada interaksi antara anak dan sumber belajar dengan materi,kondisi ruangan,fasilitas,penciptaan suasana dan kegiatan belajar yang tidak monoton diantaranya melalui penggunaan musik pengiring.
Langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning dengan cara :
1. Kekuatan Ambak. Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan.
2. Penataan Lingkungan Belajar. Dalam proses pembelajaran dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat anak merasa betah dalam belajar.
3. Memupuk Sikap Juara. Anak diberi pertanyaan-pertanyaan, siapa yang cepat, tepat dalam menjawab maka guru memberikan predikat juara kepada anak.
4. Bebaskan Gaya Belajarnya. Berbagai macam gaya belajar anak yaitu, Visul, Auditorial, dan Kinestetik. Dalam Quantum Learning guru memberikan kebebasan dalam belajar jangan terpaku pada satu gaya belajar saja.
5. Jadikan Anak Lebih Kreatif.. Anak kreatif, anak yang ingin tau,suka mencoba dan senang bermain.
6. Melatih Kekuatan Memori Anak. Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak,sehingga anak perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik.
Dengan penerapan Metode Quantum Learning dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak usia dini lebih baik,membuat anak lebih bersemangat dan lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar berhitung.
Penulis, Sri Mulyani, S. Pd Guru TK Kemala Bhayangkari 05 Binjai, Binjai – Sumatra Utara
