RadarJateng.com, Pendidikan – Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,mengapa praktik ini penting dibagikan ,apa yang menjadi peran dan tanggung jawab dalam praktik ini. Adapun latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini,diidentifikasikan bahwa akar permasalahannya adalah : kemampuan anak untuk mengemukakan ide dan kemampuannya dalam setiap kegiatan masih kurang,media yang digunakan kurang menarik untuk anak,rasa ingin tahu anak masih rendah.Praktik ini penting untuk dibagikan untuk menunjukkan praktik baik yang sudah dilakukan,berbagi pengalaman kepada orang lain,memotivasi guru lain untuk berbuat yang terbaik bagi anak .Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini sebagai guru ,membuat rancangan perangkat RPP(Rencana Perangkat Pembelajaran),alat dan bahan media, evaluasi dan melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat yang telat dibuat.
Praktik baik (Best Practice) pada pembelajaran ini sangat perlu untuk dibagikan karena model pembelajaran yang digunakan adalah Project Based Learning (PJBL) yakni model pembelajaran yang lebih banyak mengutamakan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran,baik secara individu maupun kelompok.Melalui model pembelajaran ini peserta didik mendapatkan pembelajaran bermakna sehingga mampu berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah,melakukan inisiatif untuk mengemukakan idenya.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah anak yang belum terbiasa dengan kegiatan main yang beragam dan inovatif dan pengalaman guru yang terbatas.Lalu yang terlibat dalam mencapai tujuan pembelajaran ini meliputi guru,rekan sejawat,kepala sekolah,dan siswa .Lalu langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah koordinasi dengan kepala sekolah maupun rekan sejawat untuk memberikan ide-ide masukan.Strategi yang dapat digunakan adalah menggunakan ragam main menyusun kepingan geometri menjadi bentu topi ,media yang digunakan menggunakan kardus bekas untuk papan untuk membentuk huruf menjadi kata.Kemudian penilaian yang bisa dilakukan dengan cara menggunakan catatan anekdot,foto berseri,hasil karya dan check list.
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut.
1.Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis Students Centered yang mengandung unsur nilai agama dan budi pekerti,dasar-dasar literasi ,matematika,sains,teknologi,rekayasa dan seni dan jatidiri.
2.Mengkomunikasikan RPP kepada kepala sekolah dan rekan guru serta dosen pembimbing atau guru pamong agar dapat diberikan saran dan rekomendasi agar RPP dapat disusun lebih baik.
3. Memilih model dan metode pembelajaran inovatif yang efektif sesuai karakteristik anak.
4.Membuat media ajar yang menarik menggunakan video pembelajaran.
5. Menyediakan ragam main yang akan dipraktekkan
6.Mempersiapkan pertanyaan pemantik dalam RPP
7.Membuat instrumen penilaian asesment
8.Mempersiapkan sarana dan fasilitas penunjang pembelajaran seperti laptop,speaker dan video pembelajaran.
Sumber daya /sarana yang diperlukan
1.Ruang kelas yang tenang,nyaman dan bersih
2.Dokumen perangkat pembelajaran
3.Laptop untuk menampilkan materi pembelajaran
4.Kamera untuk perekaman proses pembelajaran
5.Speaker aktif
6.Media dan bahan ajar
7.Ragam main
8.Instrumen penilaian
Kesimpulannya:
1.Bagi Guru. Inovasi pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih inovatif dan terampil dalam aspek pendagogis.
2.Bagi Siswa. Pembelajaran yang inovatif lebih menarik perhatian anak dan anak lebih antusias,membantu anak berpikir kritis dan menstimulasi anak dalam memecahkan masalah,anak lebih aktif dalam proses pembelajaran dan meningkatkan keterampilan sosial anak dalam hal komunikasi.
Respon siswa terkait strategi yang dilakukan anak belajar untuk mengemukakan ide dan kemampuannya dalam setiap kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak,mampu menggunakan media bahan alam maupun bekas untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan bermanfaat bagi anak..Faktor keberhasilan dari kegiatan praktik pembelajaran ini adalah model pembeljaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Project Based Learning dan dengan pembelajaran yang kegiatan mainnya banyak dan inovatif dapat menarik siswa dan meningkatkan keterlibatan anak secara aktif dalam pembelajaran secara langsung.Metode ini memberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitas anak dalam menghasilkan sesuatu seperti membentuk huruf menjadi kata topi, tas, baju dan bekal.
Penulis, Heni Irmawati, S. Pd Guru TK PK 3A Semarang, Kec. Semarang Timur Kota Semarang – Jawa Tengah