Mengenalkan Konsep Bilangan pada Anak Usia Dini Menggunakan Media Loose Part.

Murid - murid TK Islam Ayesha, Kec. Kuranji – Padang – Sumatra Barat

RadarJateng.com, Pendidikan Masa emas (golden age) pada anak hanya datang sekali seumur hidup dan tidak dapat diulang. Pada masa itu, anak lebih mudah untuk menerima berbagai stimulasi dari lingkungan sekitar (Yusianti;2016). Masa emas (golden age) merupakan masa yang paling tepat untuk mengembangkan aspek fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa,moral dan agama. Selain itu, berbagai aspek perkembangan juga tumbuh dan berkembang pesat, sehingga anak membutuhkan stimulus yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhannya.

Berdasarkan pernyataan perkembangan kognitif Piaget tersebut, anak TK berada pada perkembangan kognitif fase praoperasional (2-7 tahun). Tahap ini anak mulai mengenali simbol dan tanda termasuk bahasa dan gambar, mampu melakukan permainan simbolis. Penguasaan bahasa anak sudah sistematis, anak sudah mampu melakukan permainan simbolis, imitasi, serta mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi pada waktu mendatang dan untuk mengembangkan aspek kognitif di TK. Pada anak Kelompok A dalam pembelajaran dapat melalui kegiatan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan, membilang, membandingkan, mengurutkan, mengenal operasi bilangan, menghitung mundur, dan lain-lain.

Konsep bilangan  merupakan fondasi matematika, Menurut Minnet (1994),(dalam Gunarti,2017), konsep bilangan akan dipelajari dimulai dari;anak menyebutkan angka-angka,memasangkan angka dengan objek, memahami dengan urutan angka, mulai mempelajari arti “ke-1,ke-2,ke-3dan seterusnya”,mengerti bahwa jumlah suatu benda konstan tergantung pada ukuran dan posisi,belajar mengenali dan menulis angka, serta memanipulasi angka dengan melakukan penjumlahan.

Read More

Salah satu konsep penting yang perlu dipelajari oleh anak TK adalah mengenalkan konsep bilangan dan lambang bilangan.Pada awalnya anakanak mampu menyebutkan satu, dua, tiga, tetapi ia sekedar menirukan orang dewasa dan tidak memahami artinya. Anak seringkali menganggap bilangan sebagai rangkaian kata-kata yang tidak bermakna. Anak tidak mengetahui bahwa bilangan merupakan simbol dari banyaknya benda, setelah anak mendapatkan berbagai pengalaman dan aspek perkembangan kognitifnya semakin berkembang,maka anak akan memahami dari lambang bilangan tersebut.(Dewi ,2014)

Dalam pengenalan konsep bilangan dan lambang bilangan kepada anak, diperlukan cara dan stimulus yang tepat dan menyenangkan. Salah satunya adalah melalui kegiatan bermain. Sebab pada prinsipnya pembelajaran di TK tidak terlepas dari kegiatan bermain yang menyenangkan.pembelajaran di TK harus menerapkan esensi bermain yang meliputi perasaan menyenangkan, merdeka, bebas, memilih,dan merangsang anak terlibat aktif.(Dewi,2014) Untuk melengkapi berbagai kegiatan pengenalan matematika untuk anak TK tersebut menggunakan alat bermain atau peraga maupun APE.

Dalam pengenalan konsep bilangan dan lambang bilangan kepada anak, diperlukan cara dan stimulus yang tepat dan menyenangkan. Pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini bisa menggunakan berbagai media seperti media yang ada disekitar anak atau media yang familiar mudah ditemukan anak. Menurut Arsyad (2011:3) media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi sehingga membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Salah satu media yang bisa digunakan dalam meningkatkan kemampuan konsep bilangan adalah media loose part. Loose part diartikan sebagai material yang dapat dipindahkan, dibawa, digabungkan, dijajarkan, disusun,dirangkai, dirancang kembali dan masing-masing dapat dikembalikan pada fungsi material semula, digunakan bersama dalam berbagai cara tanpa ada aturan yang khusus.

Bahan – bahan media looseparts

Sesuai dengan pengertian loose part maka tujuan menggunakan loose part sebagai media belajar adalah :

  1. Anak lebih kreatif,
  2. Anak memanfaatkan benda-benda di sekeliling mereka,
  3. Anak dapat memanfaatkan barang bekas yang dapat didaur ulang dan dijadikan bahan untuk bermain menjadi barang yang berguna,
  4. Anak dapat menghargai bahan-bahan atau benda-benda di sekeliling mereka,
  5. Anak dapat mengembangkan sikap ekonomis.

Jenis Loose Part dapat dikelompokkan menjadi tujuh jenis meliputi :

  1. Bahan alam (batu, tanah, pasir, air, ranting, daun, buah, biji, bunga, kerang, bulu, potongan kayu),
  2. Plastik (sedotan, botol plastik, tutup botol, pipa paralon, selang, ember, corong),
  3. Logam (kaleng, uang koin, mur, baut, perkakas dapur, sendok, garpu aluminium, plat     mobil, kunci),
  4. Kayu dan bambu (seruling, tongkat, balok, kepingan puzzle, stik),
  5. Benang dan kain (kapas, kain perca, tali, pita, karet),
  6. Kaca dan keramik (botol kaca, gelas kaca, cermin, manik-manik, kelereng),
  7. Bekas kemasan (kardus, gulungan tisu, bungkus makanan, karton, dan lain-lain).
Antusias anakanak menggunakan media belajar looseparts di TK Islam Ayesha, Kec. Kuranji – Padang – Sumatra Barat

Penggunaan media loose part dalam meningkatkan kemampuan konsep bilangan anak yaitu :

  1. Fasilitator/Guru menyediakan bahan-bahan loose part yang akan digunakan anak.
  2. Fasilitator/Guru melakukan apersepsi penggunaan media loose part.
  3. Anak-anak melakukan kegiatan pembelajaran konsep bilangan
  4. Kegiatan mengenal konsep bilangan menggunakaan loose part bisa dilakukan secara individu maupun kelompok

Pada media loose part kita dapat menstimulasi kemampuan mengenal konsep bilangan dengan cara:

  • Menghitung jenis. Kenalkan pada anak jenis-jenis loose part tersebut. Karena media loose part banyak sekali jenisnya dan ada di sekitar anak, mudah ditemukan. Ajak anak untuk menghitung jenis loose part.
  • Menghubungkan benda dengan lambang bilangan (konsep bilangan). Anak bisa menghitung jumlah benda sesuai dengan lambang bilangannya. Biarkan anak-anak menggunakan media loose part yang mana untuk dihitung kemudian dipasangkan atau dihubungkan dengan lambang bilangan.

Penggunaan media loose part dalam pembelajaran mengenal konsep bilangan pada anak usia dini efektif dilakukan karena media yang menarik. Sehingga minat anak dalam belajar konsep bilangan meningkat. Semoga informasi diatas bermanfaat bagi kita semua.

Penulis, Nova Mardiana, S. Pd Guru TK Islam Ayesha, Kec. Kuranji – Padang – Sumatra Barat

Related posts