RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Anau Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak, agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya (Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013, aspek perkembangan Anak Usia Dini meliputi: (1) Nilai Agama dan Moral, (2) Fisik-Motorik, (3) Kognitif, (4) Bahasa, (5) Sosial Emosional, dan (6) Seni. Anak usia dini disebut dengan masa keemasan (golden age) yang merupakan masa dimana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan pendidikan.
Perkembangan fisik motorik merupakan proses yang dimana seseorang berkembang melaui respon yang menghasilkan suatu gerakan yang berkoordinasi, terorganisir dan terpadu. Maka keterampilan motorik anak dapat dilihat sebagai landasan seseorang berhasil dalam melakukan keterampilan motorik. Motorik yang terbagi menjadi motorik halus & kasar. Motorik kasar yaitu gerakan yang menggunakan otot besar dan membutuhkan banyak tenaga seperti, berlari, berjalan dan melakukan lompatan. Sementara motorik halus yaitu suatu gerakkan tubuh yang menggunakan otot kecil, dan memerlukan konsentrasi antara mata dan tangan, seperti, melipat, menggunting dan meronce.
Menurut (Gallahue dan Ozmun, 2006: 17) motorik kasar adalah penggunaan beberapa otot besar untuk melakukan sebuah gerakan, kemampuan lokomotor termasuk berlari, meloncat, melompat, mendorong, keterampilan manipulatif termasuk menarik dengan kedua tangan, melambungkan bola, menangkap, menendang, melempar dengan ayunan tangan yang tinggi, menggelinding dengan ayunan rendah, dan komponen dari kemampuan motorik termasuk koordinasi, keseimbangan, kecepatan, ketangkasan, kekuatan.
Bambang Sujiono (2007: 13) berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), permainan adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain, baik itu berupa barang atau sesuatu yang dapat dipermainkan. Sedang outdoor dalam kamus bahasa Inggris artinya di luar. Menurut J. Cahyaningt (t.t:42) dua kata tersebut yaitu out dan door bila dikaitkan dalam pembelajaran (pendidikan) berarti kegiatan yang dilakukan diluar kelas. Kegiatan diluar kelas bisa didapat di lingkungan sekitar sekolah atau diluar sekolah yang bisa menunjang kegiatan pembelajaran. Kegiatan outdoor yang berada diluar kelas bisa berupa permainan ayunan, tangga majemuk, jungkitan, perosotan, jarring- jaring dan permainan lainnya yang mana dalam permainan tersebut dapat menunjang semua aspek perkembangan anak.
Beberapa permainan diluar kelas yang dapat dilakukan guru untuk mendukung perkembangan fisik motorik (motorik kasar) pada anak diantaranya adalah :
- Bermain bola
- Lempar tangkap bola
- Menari dengan iringan musik (senam bersama)
- Berjalan diatas papan titian (keseimbangan tubuh)
- Berjalan dengan berbagai variasi (maju, mundur, zig-zag)
- Memanjat dan bergelantung (berayun)
Dari beberapa permainan diatas masih banyak kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk mendukung perkembangan motorik kasar pada anak. Guru dapat mendampingi anak-anak ketika bermain diluar kelas. Guru dapat memberikan dorongan dan motivasi bagi anak yang belum mau mengikuti kegiatan. Perkembangan motorik kasar anak usia dini sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain. Apabila anak tidak mampu melakukan gerakan fisik dengan baik akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri dan konsep diri negatif dalam melakukan gerakan fisik. Model pengembangan motorik kasar anak TK perlu diterapkan di sekolah di bawah bimbingan guru, sehingga anak mampu melakukan gerakan-gerakan dengan baik yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Oleh karena itu orang tua atau guru perlu melakukan kegiatan yang dapat melatih otot kasar anak serta menyediakan barang-barang dan peralatan bagi anak yang bisa didorong, diangkat, dilempar atau dijinjing untuk dapat melatih perkembangan motorik kasar anak.
Penulis, Upi Wita Utami, S.Pd. Guru TK Taman Indria Dlingo, Bantul, DIY