RadarJateng.com, Pendidikan – Kemampuan mengenal permainan pada anak sejak dini merupakan hal yang sangat diperlukan. Diantara jenis permainan yang biasanya digunakan adalah permainan dengan menggunakan boneka tangan, biasanya dalam permainan ini kita bisa memanfaatkan keasikan anak dengan menyelipkan pengenalan mengenai huruf dengan menggunakan boneka jari. Dalam permainan ini kita bisa mengenalkan tentang pengenalan huruf-huruf kepada anak. Kemampuan pengenalan huruf kepada anak merupakan kemampuan yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak, mempertinggi keterampilan dan kreativitas anak, serta melatih keterampilan jari jemari tangan. Permainan boneka tangan adalah permainan edukatif yang memberikan manfaat luar biasa bagi para guru di sekolah yang dari segi pembuatannya mudah dan bahan yang tentunya tidak sulit diperoleh. Boneka tangan memiliki beberapa manfaat yaitu, mengembangkan aspek bahasa, mengembangkan aspek moral/menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak.
Kemampuan mengenal huruf tidak dikuasai dengan sendirinya oleh anak. Akan tetapi, kemampuan ini diperoleh melalui proses pembelajaran. Beberapa metode yang terdapat dalam pembelajaran anak usia dini adalah metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan. Metode bercerita dalam kegiatan pengajaran anak usia dini mempunyai beberapa manfaat penting bagi pencapaian tujuan pendidikan. Dhieni (dalam Penayuni, 2012:20) menyatakan bahwa, bercerita kepada anak memainkan peranan penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca tapi juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak. Fanani (dalam Djuko, 2013:3) menyatakan bahwa, bercerita /mendongeng adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia. Melalui cerita-cerita / dongeng yang baik, sesungguhnya anak–anak tidak hanya memperoleh kesenangan atau hiburan saja, tetapi mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas, bahkan dikatakan bahwa cerita ternyata menyentuh berbagai aspek pembentukan kepribadian anak–anak. Seorang pendongeng yang baik akan menjadikan cerita sebagai suatu yang menarik dan hidup.
Keterlibatan anak terhadap cerita akan memberikan suasana yang segar, menarik dan menjadi pengalaman yang unik bagi anak. Bercerita dalam konteks komunikasi dapat dikatakan sebagai upaya mempengaruhi orang lain melalui ucapan dan penuturan tentang sesuatu (ide). Sementara dalam konteks pembelajaran anak usia dini bercerita dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa anak. Anak–anak usia 4-5 tahun umumnya senang diperdengarkan sebuah cerita sederhana yang sesuai dengan perkembangan usianya (Dhieni, 2008:6.1). Seorang pendongeng yang baik akan menjadikan cerita sebagai uatu yang menarik dan hidup. Keterlibatan anak terhadap cerita akan memberikan suasana yang segar, menarik dan menjadi pengalaman yang unik bagi anak.Kegiatan bercerita dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk berpikir, berpendapat secara bebas sesuai dengan cerita yang telah didengar untuk membangkitkan motivasi anak dalam kegiatan belajar.
Melalui kegiatan bercerita, pendengaran anak dapat difungsikan dengan baik untuk membantu kemampuan berbicara dengan menambah pembendaharaan kosakata, kemampuan mengucapkan kata-kata, melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahap perkembangan anak. Oleh karena itu peningkatan kemampuan berbahasa lisan anak dapat dilakukan dengan menerapkan metode bercerita. Pelaksananaan kegiatan pembelajaran Anak Usia Dini dengan menerapkan metode bercerita dilaksanakan dalam upaya memperkenalkan, memberikan keterangan, atau penjelasan tentang hal baru dalam rangka menyampaikan pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai kompetensi dasar Anak Usia Dini. Metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan adalah pertama anak duduk melingkar mengelilingi guru, guru duduk dipinggir anak–anak dengan membawa alat media peraga yakni boneka tangan.
Media boneka tangan ini macam-macam bentuknya dan bahan yang digunakanpun sangat bermacam-macam. Namun yang biasanya sering digunakan adalah boneka tangan dengan bahan kain flanel. Karena bahan kain flanel proses pembuatannya sangat relatif mudah dibanding bahan lain, pola yang dibuatpun sangat bermacam-macam misalnya pola hewan, pola tumbuhan,dan banyak sekali jenisnya sesuai dengan minat yang diinginkan. Boneka tersebut dibuat semenarik mungkin kemudian dimasukkan atau dimainkan dengan tangan manusia, sehingga dapat dimainkan oleh anak. Boneka tangan adalah mainan edukatif yang memberikan manfaat luar biasa bagi para guru di sekolah. Boneka tangan merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan mendongeng, berbicara atau melakukan percakapan dan sangat cocok dimainkan oleh guru dengan anak didik dalam kegiatan belajar.
Manfaat lainnya dari boneka tangan adalah mengembangkan kemampuan kognitif dan motorik halus anak. Metode bercerita dengan media boneka tanan dapat memberikan pengalaman belajar yang unik dan menarik, membangkitkan semangat dan menumbuhkan perasaan senang dalam mendengarkan cerita dari guru, serta dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak. Penerapan metode bercerita berbantuan media boneka tangan merupakan salah satu cara atau tindakan yang diusahakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak. Dengan menggunakan Metode dan media pembelajaran yang menarik diharapkan dapat meningkatkan minat anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kemampuan yang diharapkan dapat meningkat. Berdasarkan uraian diatas maka dilaksanakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal huruf dengan media boneka tangan pada anak kelompok B di TK.
Penulis : Susmarni, S. Pd Guru TK Aminah Lalang Panjang Airpura, Pesisir Selatan – Sumatera Barat