RadarJateng.com (Jakarta) – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah Uni Emirat Arab telah menyampaikan minatnya terhadap proyek pembangunan ibu kota negara (IKN). Bahlil mengatakan, Uni Emirat Arab (UE) akan ikut mendanai pembangunan IKN dengan nilai investasi sebesar US$10 miliar. Dia menjelaskan, US$10 miliar tersebut merupakan bagian dari komitmen investasi UEA dengan Investment Authority (INA) sebesar US$18 miliar.
Bahlil mengatakan, sejauh ini, pemerintah UEA telah menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di sejumlah sektor, di antaranya fasilitas gedung, teknologi informasi, dan kawasan industri hijau. “Detailnya 2-3 minggu lagi akan difinalkan, kemudian baru akan saya sampaikan,” tuturnya.
Dia menyampaikan, pemerintah UEA masih sangat intens berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia terkait terkait dengan alokasi investasi mereka di IKN. UEA pun rencananya akan mengalokasikan lagi pendanaan investasi pembangunan IKN di luar jumlah US$10 miliar yang telah dibicarakan. “Angkanya berapa belum disepakati. Tapi, dari US$44,6 miliar ini yang memungkinkan untuk masuk ke IKN adalah US$10 miliar itu,” jelasnya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan IKN membutuhkan dana sebesar US$35 miliar. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Indonesia-PEA Investment Forum yang berlangsung di Dubai, Kamis (4/11/2021).