Capcut Sebagai Jembatan Penghubung Komunikasi Sekolah dengan Orang Tua.

Bp. Agung Purnomo, S. Pd Guru SD N Kartasura 04, Kartasura – Jawa Tengah.

RadarJateng.com, Pendidikan Keresahan yang dialami sebagian besar sekolah negeri saat ini adalah berkurangnya jumlah siswa kelas 1 di setiap tahun ajaran baru. Jumlah pendaftar yang semakin sedikit disebabkan oleh berbagai faktor. Kelengkapan fasilitas sekolah menjadi salah satu alasan utama bagi para calon wali siswa untuk mendaftarkan anaknya untuk bersekolah. Selain itu kurangnya komunikasi antara sekolah dengan orang tua juga menjadi kendala. Itulah kenapa banyak sekolah negari yang mulai diregrouping maupun ditutup.

Di era digital seperti sekarang ini orang tua ingin melihat aktivitas yang dilakukan anaknya di sekolah. Mereka tidak ingin ketinggalan informasi tentang perkembangan pengetahuan, spiritual, dan sosial anaknya di sekolah. Sementara itu sekolah masih kurang dalam melakukan komunikasi dan memberikan informasi kepada orang tua. Ditambah kemampuan dalam menggunakan IT dan update teknologi yang tidak segera dilakukan menambah jarak komunikasi antara sekolah dan orang tua.

Guru adalah motor penggerak pendidikan di sekolah. Sebagai motor sekaligus komunikator guru berinteraksi dengan warga sekolah, yaitu siswa, rekan guru, dan orang tua. Guru dan siswa merupakan bagian dari sistem pendidikan yang membutuhkan interaksi yang intensif. Oleh karena itu guru dan siswa perlu menjalin komunikasi positif.  Guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan siswa dan orang tua (Astiti, Suminar & Rahmat, 2018).

Read More

Dunia digital saat ini telah berkembang pesat. Melalui gawai atau smartphone kita dapat  mengakses berbagai aplikasi seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, CapCut dan Tiktok dengan mudah. Adanya aplikasi-aplikasi ini harus dimanfaatkan oleh sekolah untuk mengurangi jarak komunikasi dengan orang tua. Aplikasi CapCut dapat digunakan sebagai jembatan penghubung komunikasi antara sekolah dengan orang tua. Capcut menjadi pilihan  karena memiliki fitur–fitur yang menarik. Guru dapat dengan mudah membuat video menggunakan aplikasi CapCut melalui  template yang sudah disediakan. Video yang dihasilkan sangat menarik, menghibur, dan tidak membuat bosan ketika ditonton.

CapCut sudah digunakan oleh para guru di SD Negeri Kartasura 04 Kecamatan Kartasura. Di setiap gawai guru sudah terinstall aplikasi CapCut. Pada saat kegiatan pembelajaran  guru sesekali mengambil videovideo pendek dari aktivitas yang dilakukan. Video tersebut kemudian diedit di aplikasi CapCut. Hasil video yang sudah diedit kemudian disampaikan kepada orang tua melalui Group WhatApp kelas maupun media sosial yang dimiliki sekolah. Pengeditan video ini dilakukan di luar jam pembelajaran sehingga proses pembelajaran tidak terganggu.

Tidak hanya video pembelajaran saja yang dibuat oleh guru. Para guru juga membuat Video berisi informasi sekolah seperti agenda peringatan hari nasional, perubahan jadwal pelajaran, jadwal ujian, atau pengumuman penting yang lainnya. Selain itu kegiatan sekolah seperti upacara bendera, senam sehat, pembiasaan pagi, olahraga, dan pentas seni juga dokumentasikan menjadi video dengan aplikasi CapCut.

Video-video yang dibuat oleh guru dapat diakses dengan mudah oleh orang tua. Dengan demikian orang tua mengetahui informasi tentang putra-putrinya di sekolah. Kegiatan apapun yang dilakukan anak dapat dipantau dan disaksikan oleh orang tuanya baik yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Pembuatan video dengan aplikasi CapCut dapat digunakan sekolah sebagai media promosi ke masyarakat umum maupun para wali siswa. Dengan adanya video-video tersebut diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang profil sekolah, kegiatan sekolah, dan informasi lain sehingga mereka lebih mengenal sekolah. Selain itu, video-video tersebut juga mampu meningkatkan kepercayaan wali siswa kepada sekolah serta mengurangi jarak komukasi dan mispersepsi antara sekolah dan wali siswa. Dengan demikian kerja sama antara sekolah dengan wali siswa semakin solid sehingga banyak orang yang mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri.

Oleh : Agung Purnomo, S. Pd (SD N Kartasura 04, Kartasura – Jawa Tengah)

Related posts