Menanamkan Pendidikan Karakter Dengan Pembiasan Membuang Sampah Pada Tempatnya.

Kegiatan pembiasaan karakter di SDN Cisoropot, Kec Naringgul – Cianjur – Jawa Barat

RadarJateng.com, Pendidikan Di tengah perkembangan zaman, pendidikan karakter harus disosialisasikan secara masif di institusi pendidikan. Apa itu pendidikan karakter? Pendidikan karakter adalah proses internalisasi pendidikan dengan prinsip dan nilai karakter yang sifatnya positif. Pada hakekatnya, Pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak bersandarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan Karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter bagi peserta didik.
Guru sangat berperan dalam penguatan pendidikan karakter bagi anak didiknya, dimana guru harus mencontohkan apa yang disampaikan dan akan ditiru oleh anak didiknya. Keteladanan yang dicontohkan oleh guru akan memudahkan penerapan nilai-nilai karakter bagi peserta didik. Indikator keberhasilan dari sebuah pendidikan adalah terbentuknya karakter manusia yang mampu berkontribusi untuk kepentingan masyarakat. Kontribusi yang dimaksud tentu di mulai dari hal yang sangat kecil yaitu perilaku sederhana membuang sampah pada tempatnya.

Kalimat Buanglah sampah pada tempatnya! tentu sudah sangat familier di telinga semua orang, bahkan instruksi tersebut terus sering di dengar dihampir setiap kegiatan. Meskipun demikian, sayangnya poster-poster tersebut nyaris seperti tulisan semata yang tidak pernah diimplementasikan. Untuk menumbuhkan kesadaran membuang sampah pada tempatnya di SD NEGERI CISOROPOT dilaksanakan pembiasaan yang baik. Salah Satunya yaitu gerakan Jumat Bersih, kewajiban piket dimasing-masing kelas yang dilakukan setiap hari sesuai jadwal yang sudah di biasakan.

Bapak Wahidin S.Pd selaku kepala sekolah SD NEGERI CISOROPOT selalu berpesan bahwa faktor keberhasilan dari pembiasaan yang telah dilakukan adalah dengan ketelatenan, bimbingan dan arahan dari guru serta dengan memberikan  keteladanan atau contoh karena Guru adalah seorang yang digugu dan ditiru. Di gugu diartikan adalah apa saja yang disampaikan oleh guru, baik lisan maupun tulisan dapat dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh semua peserta didik. Sedangkan ditiru artinya sebagai seorang guru harus menjadi suri tauladan dalam setiap perbuatannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru dijadikan panutan dan teladan bagi semua anak didiknya, Sehingga anak-anak bisa mempunyai karakter dan pembiasaan yang baik salah satunya yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya.

Read More

Penulis, Dindin Hermansyah JE, S.Pd Guru SD Negeri Cisoropot, Kec Naringgul – Cianjur – Jawa Barat

Related posts