RadarJateng.com, Pendidikan – Literasi adalah kemampuan untuk membaca dan menulis yang merupakan dasar dari pembelajaran dan komunikasi. Namun, dalam konteks modern, literasi mencakup lebih dari sekadar kemampuan dasar membaca dan menulis. Tanpa kemampuan membaca dan menulis, anak-anak tidak dapat memanfaatkan pendidikan formal secara maksimal. Kemampuan literasi yang baik memungkinkan siswa untuk memahami materi pelajaran, menyelesaikan tugas, dan berkembang secara akademis. Membaca meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan kreativitas
Berdasarkan survey Programme of International Student Assessment (PISA) pada tahun 2022, Indonesia menempati peringkat 70 dari 80 negara dengan indeks literasi yang rendah. Sedangkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar 10% penduduk Indonesia yang rajin membaca buku. Angka ini menunjukkan tingkat minat literasi yang rendah di kalangan masyarakat. Dengan demikian, meningkatkan minat literasi pada anak usia dini adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan pendidikan anak. Dengan menumbuhkan minat baca sejak dini, mampu meningkatkan indeks literasi penduduk Indonesia di masa yang akan datang.
Salah satu metode yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah melalui kegiatan membaca dengan suara nyaring atau yang dikenal dengan metode Read Aloud. Metode ini melibatkan orang dewasa, seperti orang tua atau guru, yang membaca buku dengan suara nyaring kepada anak-anak.
Jean Piaget berpendapat bahwa anak-anak belajar melalui proses eksplorasi dan pengalaman langsung. Kegiatan Read Aloud menyediakan pengalaman belajar yang kaya dengan berbagai cerita dan informasi. Selama mendengarkan cerita, anak-anak mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru, yang membantu mereka mengembangkan pemahaman kognitif yang lebih kompleks.
Manfaat Metode Read Aloud
Metode Read Aloud memiliki manfaat yang signifikan bagi perkembangan literasi anak usia dini, yakni sebagai berikut:
- Meningkatkan keterampilan bahasa dan kosakata. Dengan mendengar orang dewasa membaca dengan suara nyaring, dapat membantu anak-anak memperluas kosakata mereka dan memahami struktur bahasa. Anak-anak belajar kata-kata baru dan cara penggunaannya dalam konteks kalimat yang berbeda.
- Meningkatkan keterampilan mendengarkan Kegiatan Read Aloud memerlukan perhatian dan konsentrasi, sehingga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan mendengarkan yang baik. Keterampilan ini sangat penting untuk keberhasilan akademis di kemudian hari.
- Mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Ketika anak-anak mendengarkan cerita, mereka membayangkan karakter, setting, dan peristiwa dalam pikiran mereka. Ini membantu mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka.
- Membangun hubungan emosional. Kegiatan Read Aloud seringkali melibatkan interaksi dekat antara anak dan orang dewasa, seperti duduk bersama di sofa atau tempat tidur. Hal ini membangun ikatan emosional yang kuat dan memberikan rasa aman pada anak.
- Menumbuhkan minat baca. Mendengarkan cerita yang menarik dan menyenangkan dapat menumbuhkan minat anak untuk membaca sendiri di kemudian hari. Anak-anak yang sering dibacakan cerita cenderung memiliki pandangan positif terhadap buku dan membaca.
Implementasi Read Aloud dalam kelas
Metode Read Aloud bisa diterapkan di kegiatan awal sebelum dimulainya kegiatan inti dalam Pelajaran di TK ataupun PAUD Guru akan membacakan suatu cerita singkat dengan nyaring, sedangkan peserta didik mendengarkan dengan seksama. Dengan menggunakan metode ini, anak-anak mampu mengembangkan kosa kata baru yang terima setelah dibacakan cerita oleh guru.
Sebelum memulai mengimplementasikannya, guru sebaiknya memilih cerita yang menarik dengan memperhatikan isi cerita dan gambar yang menarik agar anak-anak tertarik untuk mendengarkannya. Kemudian, ciptakan lingkungan membaca yang nyaman dengan cara menyiapkan alas untuk duduk, dan mengkondisikan suasana yang tenang dan nyaman. Saat mulai membacakan, gunakan intonasi suara dan ekspresi yang berbeda sesuai dengan jalan ceritanya. Sebaiknya gunakan suara yang berbeda pada setiap karakternya, agar cerita lebih hidup. Tidak hanya membacakan saja, guru sebaiknya mengajak anak-anak ikut serta dalam cerita dengan menanyakan “Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya?”. Guru juga dapat menggunakan alat bantu seperti boneka, wayang kertas, dan lain-lain yang sesuai dengan cerita yang dibawakan. Dan di akhir sesi, guru menanyakan Kesimpulan dari cerita yang sudah didengar seperti menanyakan karakter atau bagian yang disukai atau yang tidak disukai, atau Pelajaran apa yang bisa kita dapatkan dari cerita?”
Metode Read Aloud adalah alat yang sangat efektif dalam menumbuhkan minat literasi pada anak usia dini. Dengan manfaat yang meliputi peningkatan keterampilan bahasa, keterampilan mendengarkan, imajinasi, hubungan emosional, dan minat baca. Orang tua dan pendidik disarankan untuk secara rutin melakukan kegiatan Read Aloud untuk membantu anak-anak mengembangkan fondasi literasi yang kuat. Dengan penerapan metode ini, diharapkan anak-anak akan memiliki minat yang tinggi terhadap membaca, yang akan mendukung keberhasilan akademis dan perkembangan pribadi mereka di masa depan.
Penulis, Tati Rahmawati, S. Pd. Guru TK ABA Harapan Umat, Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang – Jawa Tengah