Pentingnya Membiasakan Pembelajaran Wudlu pada Anak Usia Dini.

Pembelajaran Wudlu di TK Mekarsari, Sampang - Cilacap – Jawa Tengah

RadarJateng.com, Pendidikan PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum masuk jenjang pendidikan dasar yang merupakan peletak fondasi dasar dari lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan (stimulus respon) untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani agar siap dalam menghadapi jenjang selanjutnya yaitu pendidikan formal, informal dan non formal. (id.wikipedia.org). Anak saat usia ini memiliki kecenderungan untuk meniru, berbuat dan bertindak seperti apa yang ia lihat, dengar baik melalui aktivitas langsung (kontak mata/melihat) ataupun tidak langsung (pendengaran) tiap hari melalui tayangan-tayangan TV, film maupun gambar-gambar yang ada maupun informasi yang diterima anak. (dalam, Taseman 2019). Maka dari itu masa ini penting bagi kita memberikan stimulus yang baik bisa juga dengan memberikan pembiasaan/ penanaman yang baik juga seperti mengajarkan wudhu sebelum ibadah sholat.

Salah satu syarat yang sering dianggap remeh oleh anak-anak pada khususnya dan orang dewasa pada umumnya, yaitu wudhu. Menurut Al Bukhori nomor 153, syarat sahnya sholat adalah melakukan wudhu. Jadi apabila kita hendak sholat, dan agar sholat kita menjadi sah dan mendatangkan pahala bagi kita ditambah tercatat dalam buku amalan kita adalah melakukan wudhu terlebih dahulu. Wudlu adalah salah satu cara mensucikan anggota tubuh, diantaranya: wajah, telapak tangan, kepala, dan kedua kaki dengan menggunakan air yang suci yang tidak tercampur najis.

Langkah – langkah berwudlu adalah:

Read More
  1. Niat
  2. Basuh kedua tangan hingga ke pergelangan
  3. Masukkan air ke dalam
  4. Hirup air ke dalam
  5. Basuh Basuh wajah tiga kali dengan mengusapkan tangan dari telinga kanan ke kiri, dan dari ujung rambut ke dagu.
  6. Basuh lengan bawah dari pergelangan tangan ke
  7. Usap sebagian kulit
  8. Usap telinga bagian dalam dan luar
  9. Membasuh ke dua kaki
  10. Tertib
Antusias anakanak belajar wudlu

Tidak mudah membiasakan anak untuk cinta berwudhu sejak kecil. Pendidik dan orang tua perlu melakukan pembiasaan anak untuk mencintai wudhu diantaranya:

Pertama, Keteladan orang tua. Keteladanan adalah kunci utama agar anak lebih mengerti akan apa yang diajarkan. Anak suka meniru.Seribu kata tak ada gunanya kalau tak ada keteladanan dari pendidik/orangtua. Biasakan pembelajaran wudhu di sekolah sehingga anak akan mencontoh dan mempraktikkan dalam kesehariannya.

Kedua, Selalu Mengingatkan berwudhu. Pendidik selalu mengingatkan jangan lupa berwudhu sebelum sholat, sehingga anak akan mengingat selalu pentingnya kita untuk menjaga wudhu dalam kehidupannya.

Ketiga, Pendidik harus menanamkan tentang pentingnya wudhu dalam kehidupannya. Sejak usia anak-anak, seseorang harus ditanamkan tentang pentingnya wudhu bagi kehidupannya. Pendidik perlu menjelaskan pada anak apa keistimewaan orang yang menjaga kesucian atau wudhu.

Keempat, Gambar gerakan wudhu. Pada dasarnya anak senang melihat sesuatu yang ditempel di dinding. Pendidik menempel gambar gerakan wudhu secara tidak langsung anak sudah merespon ingin melakukan gerakan yang ada gambar tersebut.

Kelima, Diajak Praktik Wudhu. Anak diajak melakukan praktik wudhu ketika ada di rumah atau di sekolah sebelum melaksanakan shalat. Jangan lupa pendidik mengingatkan jika ada gerakan wudhu yang tidak sesuai.

Keenam, Menghafalkan bacaan doa wudhu melalui kegiatan pembiasaan.

Ketujuh, Membelikan Video gerakan Wudhu. Anak lebih senang menonton daripada membaca atau diajari secara langsung tapi lebih cepat sambil menonton dan mengingat apa yang ditonton. Secara tidak langsung anak akan menghafal gerakan wudhu dan doa bacaan wudhu.

Melatih dan memotivasi anak berwudhu sejak usia dini bukan karena anak telah wajib melakukannya tapi dalam rangka mempersiapkan dan membiasakan untuk menyambut masa pembebanan kewajiban ketika ia telah dewasa nanti.

Dengan menanamkan kebiasaan tentang hal yang baik sehingga anak menjadi paham tentang mana baik dan yang salah serta merasakan, mau melakukannya serta mempraktikan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari. Menumbuhkan keterampilan berwudhu pada anak akan efektif melalui cara pembiasaan. Maka seharusnya pendidik memberikan teladan sebagai penegak berwudhu yang baik dan benar bagi anak-anak sejak usia dini.

Penulis, Tutik Relawati, S. Pd Guru TK Mekarsari,  Sampang – Cilacap – Jawa Tengah

Related posts