RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai pada usia enam tahun yang dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (dalam Yuliani, 2019).
Bermain merupakan media pembelajaran yang berperan penting meningkatkan motivasi belajar anak. Umar (dalam Guslinda & Rita Kurnia, 2018) mengemukakan bahwa “Fungsi media pembelajaran diantaranya; membantu memudahkan belajar peserta didik dan juga memudahkan pengajaran bagi guru, memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret), menarik perhatian anak atau dengan kata lain pembelajaran tidak membosankan, semua indera anak dapat diaktifkan, dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.” Sebagai seorang pendidik khususnya untuk anak usia dini, berperan sebagai fasilitator dalam mengembangkan kemampuan anak. Menurut Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014, salah satu aspek yang harus dikembangkan dalam diri anak yaitu, aspek perkembangan kognitif. Mengembangkan kemampuan kognitif anak sangatlah penting, dikarenakan aspek perkembangan kognitif merupakan pondasi bagi kemampuan anak untuk berpikir, berkreativitas, dan berkarya. Perkembangan kognitif pada anak yang berusia 4-6 tahun dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: pemecahan masalah, berfikir logis dan berfikir simbolik. Dalam perkembangan kognitif banyak hal yang dapat dikembangkan seperti mengenal lambang bilangan, konsep bilangan, memecahkan masalah sederhana, warna, mengenal bentuk, ukuran, pola dan ukuran.
Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan solusi alternatif dalam mengatasi beberapa permasalahan tersebut. Salah satu-nya dengan menerapkan aktivitas belajar menggunakan media permainan puzzle, aktivitas ini dapat membuat anak tertarik dan juga dapat mempengaruhi kecerdasan kognitif anak usia dini di TK Mardi Siwi Bangunsari – Dolopo – Madiun.
Dengan adanya permasalahan diatas, maka kami mencoba mengadakan suatu percobaan untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi dengan berbagai media yang ada di sekolah contohnya dengan memberikan metode bermain menggunakan puzzle ini memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kreativitasnya dalam menyusun kepingan puzzle tangram menjadi berbagai bentuk binatang. Kegiatan bermain Puzzle tangram ini berfokus pada anak, pendidik hanya berperan sebagai fasilitator dan pengamat dalam mengembangkan kemampuan anak terutama pada kognitifnya.
Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini bersifat proses sehingga tidak hanya dilaksanakan satu atau dua kali pada waktu tertentu saja, tetapi secara berkesinambungan dan terus menerus. Setelah proses observasi dilakukan, maka pendidik melakukan refleksi pembelajaran untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dari metode bermain puzzle tangram ini.
Berdasarkan kesimpulan dari permasalahan di atas, kegiatan permainan menggunakan media puzzle tangram mampu meningkatkan kemampuan kognitif anak karena pelaksanaan kegiatan ini sangat sederhana, mudah dipahami tanpa harus banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Di dalam proses pembelajarannya menciptakan suasana belajar yang dinamis, karena anak bermain sambil belajar sehingga tanpa disadari anak dapat mempelajari banyak hal tanpa merasa bosan dan tekanan. Hal ini sesuai disampaikan oleh Direktorat PAUD bahwa: ”Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan anak dini usia, dengan menggunakan strategi, metode, materi/ bahan, dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi (penjajakan), menemukan, dan memanfaatkan benda-benda disekitarnya”. Anak Usia Dini merupakan masa kritis, jika rangsangan / stimulasi tidak diberikan maka besar kemungkinan perkembangan kognitif tidak dapat dicapai secara optimal atau bahkan mengalami keterlambatan (Eci Sriwahyuni & Nofialdi, 2016). Di TK Mardi Siwi menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada anak, menggunakan media pembelajaran, dan alat permainan edukatif yang beragam sehingga anak lebih bersemangat di setiap kegiatan.
Melalui media puzzle tangram ini anak dapat bermain sambil belajar Dapat memecahkan masalah melalui kegiatan menyusun kepingan puzzle tangram menjadi bentuk binatang. Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan dari cara anak berpikir. Kemampuan anak untuk mengkoordinasikan berbagai cara berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar. Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi secara menarik bisa menggunakan media serta alat permainan edukatif. Dimana menggunakan Alat permainan Edukatif dapat menstimulasi seluruh kemampuan pada anak dapat berkembang dengan baik sesuai per-kembangannya. Dengan bermain puzzle tangram dapat memperkuat daya ingat anak. Bermain puzzle tangram membutuhkan ketekunan kesabaran dan memerlukan waktu untuk berpikir dalam menyelesaikan tantangan. Menyusun kepingan puzzle tangram ke tempat yang tepat agar tersusun menjadi sebuah bentuk gambar yang cocok, memerlukan konsentrasi dan daya ingat. Semakin sering anak membongkar dan memasang kepingan-kepingan puzzle tangram menjadi bentuk binatang dengan benar, maka daya ingat dan konsentrasi anak semakin berkembang. Bermain puzzle tangram dapat meningkatkan perkembangan kognitif, membuat anak menjadi lebih semangat dan termotivasi dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
Daftar Pustaka
- Hasanah, Uswatun. (2018). Penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) Pada Taman Kanak-kanak di Kota Metro Lampung. Jurnal Pendidikan Anak Volume 5. Lampung: Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung
- Masitoh, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka
- Muloke, Inggried Claudia, dkk. (2017). Pengaruh Alat Permainan Edukatif (Puzzle) Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Di Desa Linawan Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. e-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan: Universitas Sam Ratulangi Manado
- Munawwirah, Badri, dkk. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Dengan Puzzle Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia 5 – 6 Tahun. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Anak Usia Dini Volume 7. Makassar: Universitas Negeri Makassar
Penulis, Suryati, S.Pd Guru TK Mardi Siwi, Kec. Dolopo, Madiun – Jawa Timur