RadarJateng.com, Pendidikan – Kemampuan berbahasa bagi seorang anak merupakan hal yang sangat penting karena dengan kemampuan bahasa, anak dapat berkomunikasi dengan orang lain untuk mengutarakan serta mengungkapkan segala sesuatu yang dia rasakan. Selain itu kemampuan bahasa merupakan sarana bagi anak untuk menyalurkan ekspresinya. Melalui bahasa kemampuan dalam berkomunikasi dapat mencakup dengan cara mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui tanda, lambang atau simbol, menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Melalui kemampuan bahasa, manusia dapat menuangkan segala ide serta pendapatnya. Kemampuan bahasa juga sangat menunjang dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
Mengingat pentingnya kemampuan bahasa tersebut, maka perlu adanya stimulasi perkembangan bahasa pada anak. Anak dapat distimulasi sejak dalam kandungan seperti ibu yang mengajak berkomunikasi dengan janin melalui sentuhan dan percakapan. Stimulasi bahasa perlu terus dikembangkan saat anak lahir ke dunia sesuai tahapan-tahapannya.
Menurut para ahli, ada tiga aspek dalam kemampuan bahasa antara lain memahami bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Pada aspek keaksaraan untuk anak usia 4-5 tahun, perlu adanya stimulasi tentang pengenalan serta pemahaman huruf-huruf abjad. Kemampuan mengenal dan memahami huruf adalah kesanggupan melakukan mengingat sesuatu dengan mengenali tanda dan ciri simbol dalam melakukan tata tulis. Langkah dalam pengenalan huruf kepada anak usia dini dapat dilakukan melalui menyebutkan huruf, menunjukan huruf, menirukan huruf, menghubungkan huruf dengan gambar serta menyusun atau merangkai huruf dengan berbagai media.
Stimulasi dalam pengenalan dan pemahaman huruf abjad pada TK Pertiwi Kubangpari II salah satunya adalah dilakukan melalui permainan gelas pintar dan kartu kata. Gelas pintar disusun sesuai dengan urutan alphabet, anak melemparkan bola pada susunan gelas pintar tersebut, kemudian anak mengambil kartu huruf yang telah disiapkan guru, anak satu persatu mengambil gelas pintar tersebut sesuai huruf yang tertulis pada kartu kata, sesudah tersusun anak membacanya serta menyebutkan satu persatu hurufnya. Anak merasa senang dan antusias sekali pada kegiatan permainan ini sehingga pembelajaran pengenalan serta pemahaman huruf abjad dapat tercapai tanpa adanya keterpaksaan peserta didik.
Penulis, Ariyatiningsih, S.Pd Guru TK Pertiwi Kubangpari II, Brebes – Jawa Tengah