RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Anak Usia dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan yang harus memperoleh suatu peletakan dasar pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosial emosional ,dan bahasa, dengan tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Pendidikan anak usia dini sangat penting karena merupakan tonggak utama bagi pendidikan selanjutnya. Menurut Tiningsih, dkk (2020:399), anak usia dini ialah individu yang sedang mengalami perkembangan yang pesat dan mendasar bagi kehidupannya. Maka dari itu anak usia dini merupakan masa yang paling penting untuk diperhatikan perkembangannya dengan cara memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia dan kemampuannya.
Pada perkembangan anak usia dini banyak aspek dan kemampuan anak yang perlu dikembangkan secara optimal. Tetapi kita hanya memanfaatkan sebagian kecil saja dari kemampuan tersebut. Hal ini disebabkan karena kita tidak menggunakan media yang tepat dalam mengembangkan kemampuan tersebut. dengan media yang monoton membuat anak tidak mempunyai motivasi atau minat untuk aktif dalam mengoptimalkan kemampuan dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu kita harus memaksimalkan penggunaan media mulai dari usia dini.
Kehadiran media ini diharapkan mampu mengembangkan potensi anak dan menjadikan proses belajar mengajar menjadi optimal. Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan berbagai media untuk bisa berperan penting sebagai penunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran anak. Penggunaan media yang tepat dapat menciptakan kondisi belajar mengajar yang mendukung, sehingga anak dapat dengan mudah menerima dan memahami materi pembelajaran dengan baik. Penggunaan media pembelajaran pula akan menjadikan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat menghilangkan kejenuhan siswa, sehingga siswa lebih senang dan bersemangat dalam belajar. Menurut Steffi Adam dan Muhammad Taufik Syastra bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu baik berupa fisik maupun teknis dalam proses pembelajaran yang dapat membantu guru untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Manfaat media pembelajaran secara umum adalah untuk memperlancar interaksi antara pembelajar dan pebelajar sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media pembelajaran menurut Kemp fan Dayton, mereka mengidentifikasikan manfaat media pembelajaran diantaranya: (a) penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. (b) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. (c) proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. (d) efisiensi dalam waktu dan tenaga. (e) meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. (f) media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. (g). media dapat menumbuhkan sikap positif pelajar terhadap materi dan proses belajar.
Di dalam pengembangan media pembelajaran kita bisa memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada disekitar kita. Tanpa harus meninggalkan dan menjauhi media elektronik, kita akan terus mengembangkan media sederhana yang aman, murah, efektif, dan mudah di buat. Dunia pendidikan taman kanak-kanak sangat mengharapkan kehadiran media pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi anak yang bermutu tinggi. Kehadiran media seperti ini tidak bermakna apapun jika guru tidak mampu mengembangkan dan menggunakannya secara maksimal. Oleh karena itulah guru masih memiliki peranan dominan dalam menarik minat belajar anak serta mendukung perkembangan anak.
Pembelajaran di TK memang membutuhkan berbagai alat peraga, media, permainan, dan alat bantu lainnya yang bersifat konkret karena memang usia anak sekolah di TK masih membutuhkan hal itu semua. Oleh karena itu guru TK harus lebih kreatif, imajinatif, dan komunikatif dalam menciptakan atau menemukan berbagai alat permainan dan media untuk anak terutama anak usia dini.
Dari beberapa aspek perkembangan yang perlu dikembangkan pada pendidikan anak usia dini, salah satunya adalah aspek perkembangan bahasa. Salah satu aspek bahasa yang perlu dipersiapkan dan dikembangkan pada anak usia dini untuk menghadapi jenjang pendidikan selanjutnya adalah kemampuan mengenal huruf. Menurut (Sulaeman, 2022) bahwa kemampuan mengenal huruf merupakan kemampuan yang terlihat sederhana. Namun kemampuan ini harus dikuasai oleh anak usia dini karena pengenalan terhadap huruf termasuk modal awal memiliki keterampilan membaca.
Menurut Ehri & Mc Cormick dalam (Nurbaeti, 2022) mengatakan bahwa belajar abjad adalah komponen paling hakiki dan paling penting dari perkembangan baca tulis anak usia dini. Oleh karena itu dalam mengenalkan huruf dengan memperlihatkan bentuk huruf dan bendanya menjadi bagian terpenting dalam membangun kemampuan berbahasa anak, terutama kemampuan literasi anak selanjutnya.
Mengembangkan aspek kemampuan kecakapan atau literasi awal anak usia dini, seharusnya dilaksanakan melalui aktivitas belajar sembari bermain. Peran guru dan orang tua sangatlah penting seawal mungkin dalam membentuk suasana yang mengundang anak untuk mengikuti pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan, dengan tujuan untuk membantu meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak. Mengajarkan keaksaraan awal kepada anak adalah bagaimanapun caranya untuk mengajarkan pada anak, sehingga anak beranggapan bahwa kegiatan belajar seperti halnya permainan yang menarik dan menyenangkan. Jadi kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-Kanak wajib dilaksanakan selama berada dalam batasan pedoman dan harus sesuai dengan karakteristik tahapan usia anak-anak, yakni bermain sambil belajar.
Apabila seorang anak sudah belajar satu huruf maka sangat dianjurkan bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan latihan lanjutan. Latihan tersebut dapat dilakukan dengan mencari huruf yang sudah dikenal anak tersebut pada bungkus makanan, kotak kue, surat kabar atau pada papan iklan yang ada di pinggir jalan. Oleh karena itu, menurut (Mayasari, 2022) yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam hal ini adalah ketika melakukan latihan tersebut usahakan dalam situasi bermain yang menyenangkan bagi anak sehingga anak tidak merasa tertekan. Kegiatan ini bertujuan supaya kemampuan anak dalam mengenal huruf dapat semakin baik.
Pada kenyataannya banyak orang tua atau guru yang mengajarkan anak dalam mengenal bahasa khususnya keaksaraan awal anak yaitu mengenal huruf-huruf abjad yaitu sebatas menulis dan secara abstrak, padahal banyak hal yang bisa dilakukan diantaranya dengan mengajak anak untuk terlibat langsung dalam mengenal huruf dengan media yang menarik salah satunya yaitu media Kincir Pintar. Penggunaan media pembelajaran kincir pintar ini akan membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan, anak bisa termotivasi dan berperan aktif saat pembelajaran berlangsung. Dengan media yang konkret anak lebih mampu menerima pembelajaran secara optimal. Berdasarkan paparan diatas maka terdapat suatu ide untuk meningkatkan keaksaraan awal dalam mengenal huruf abjad adalah dengan menggunakan media Kincir Pintar.
Berkaitan dengan hal ini, Media kincir pintar adalah media untuk belajar sambil bermain yang dibuat menyerupai kincir angin.media kintar tersebut dibuat dengan berbahan dasar kayu pilihan, kemudian diberi gambar simbol huruf.dengan berbagai macam warna, dibentuk dan dihias dengan sedemikian rupa, yang digunakan dengan tujuan untuk menarik perhatian anak-anak dalam meningkatkan fokus belajar dan dapat memberikan keuntungan bagi semangat belajar anak.media pembelajaran kintar tergolong jenis media visual, yaitu lebih spesifiknya penerima pesan (anak-anak) akan mendapatkan data informasi melalui indera penglihatan, karena informasi atau pesan-pesan yang akan disampaikan berisi dan dituangkan dalam bentuk simbol-simbol visual. (Utari, 2022).
Menurut Suharso dkk, kincir berarti gerakan berputar, alat untuk memutar atau sebuah benda yang dapat diputar. Sedangkan kata adalah apa yang dilahirkan dengan ucapan, ujar, bicara. Media kincir pintar merupakan perantara atau sarana yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar agar terjadinya komunikasi antara guru dengan siswa, kincir pintar dibuat untuk menunjang pembelajaran membaca permulaan, diaplikasikan dengan cara diputar yang mana didalamnya terletak huruf abjad A sampai Z dan beberapa kata, sehingga dengan media yang unik akan membuat siswa termotivasi dan menimbulkan rasa ingin tahu yang mengakibatkan siswa berpikir aktif, ingin mengikuti pelajaran dengan senang.
Alat dan bahan yang digunakan antara lain : Kayu berbentuk balok, dan silinder, kaset VCD, kardus bekas, stik es cream warna, tutup botol, sedotan, kertas warna, kartu huruf yang bergambar. Untuk alatnya adalah gunting, lem tembak, cat kayu dan kuas. Selanjutnya untuk langkah pembuatanya yaitu : (a) Siapkan Alat dan Bahan untuk membuat media Kintar, (b) Rekatkan stik es cream pada kaset VCD dengan pola melingkar.(c) Cetak dan potong huruf abjad sesuai pola. (d) Huruf abjad ditempelkan pada tutup botol bekas. (e) Tutup botol berhuruf siap ditempelkan pada stik es cream. (f) Tata tutup botol sedemikian rupa. (g) Tempel balok kayu bekas dengan kardus. (h) Rongga kayu diberi lem tembak kemudian cat balok tersebut. (i) Beri lem pada sedotan untuk anak panah penunjuk abjad. (j) Media “Kincir pintar” sudah siap digunakan.
Adapun langkah-langkah penggunaan media Kincir Pintar adalah sebagai berikut : (a) Anak mengamati media kintar kincir pintar. (b) Anak diarahkan untuk memutar kincir pintar hingga kincir pintar berhenti dan anak panah menunjuk ke salah satu huruf tertentu. (c) Setelah itu anak diminta untuk menyebutkan huruf yang muncul sesuai dengan anak panah tersebut. (d) Selanjutnya anak mengambil kartu bergambar yang sesuai dengan huruf yang muncul tersebut. Semisal huruf a, anak mencari kartu bergambar yang awalan huruf a contoh a=apel. (e) Kemudian anak bisa menyebut buah yang sesuai dengan awalan huruf yang sesuai. (f) Anak mampu mengenal keaksaraan awal yaitu huruf abjad dengan media kintar. (g) Guru memberikan apresiasi kepada anak yang sudah mengikuti kegiatan belajar dengan media Kintar.
Manfaat media kincir pintar adalah sebagai berikut: Penyampaian materi pembelajaran mudah, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan media dapat menumbuhkan sikap positif pelajar terhadap materi dan proses belajar.
Kelebihan media kincir pintar adalah sebagai berikut : (a)sifatnya konkrit, artinya nyata, benar ada, berwujud, bisa dilihat, dan dirasakan. (b) mudah diaplikasikan. (c) siswa lebih tertantang karena variasi media dengan menggunakan warna yang menarik. (d) terdapat unsur permainan yang menjadikan siswa belajar sambil bermain dan sehingga membuat proses pelajaran lebih aktif. (e) mendorong siswa agar berpartisipasi supaya tidak ada kejenuhan saat mengikuti pelajaran. (f) dengan variasi belajar dan bermain dapat membangkitkan semangat siswa. (g) melatih ingatan dan kecepatan berpikir siswa. (h) melatih pemahaman dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi siswa sehingga hasil belajar akan meningkat.
Kelemahan dari media Kincir pintar adalah sebagai berikut : (a) membutuhkan waktu yang lama saat memainkannya. (b) guru memerlukan lebih banyak tenaga, ruang, dan waktu. (c) membutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang memadai agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar. (d) dalam penggunaan masih diputar secara manual.
Tujuan dari media kincir pintar ini adalah untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan awal anak dalam mengenal huruf abjad. Harapannya anak merasa senang dan tidak terbebani dengan pembelajaran yang monoton yang selalu menggunakan buku dan pensil semata. Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis, Ratna Triana Dewi, S. Pd Guru TK PKK Blembem, Ponorogo – Jawa Timur