Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Menggunting.

Kegiatan Menggunting di TK Pertiwi Tonjong, Kab. Brebes - Jawa Tengah

RadarJateng.com, Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Usia dini merupakan periode awal yang paling mendasar sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia, masa ini ditandai oleh berbagai periode penting yang fundamental dalam kehidupan selanjutnya sampai akhir perkembangannya, salah satu periode yang menjadi penciri masa usia dini adalah periode keemasaan. Selain ditandai masa peka terhadap sejumlah aspek perkembangan, masa ini ditandai dengan berbagai bentuk kreativitas dalam bermain yang muncul dari daya imajinasi anak. Aspek perkembangan terdiri dari nilai agama dan moral, perkembangan fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Pemberian stimulasi yang sesuai dengan perkembangan anak akan menjadikan mereka lebih matang baik secara fisik maupuan psikis.

Kegiatan pengembangan anak usia dini harus sesuai kebutuhan anak yang dapat menstimulasi semua aspek perkembangannya baik secara psikis maupun fisik, sehingga anak bisa tumbuh  berkembang sesuai usianya. Diantara beberapa aspek perkembangan yang ada perkembangan fisik motorik terbagi menjadi dua, yaitu keterampilan motorik kasar dan halus. Stimulasi yang diberikan kepada anak hendaknya dalam  suasana kegiatan yang menyenangkan dengan metode bermain sambil belajar. Keterampilan motorik halus anak merupakan salah satu aspek perkembangan penting pada anak usia dini. Hal ini dikarenakan pengembangan motorik halus anak sangat mendukung aspek perkembangan lainnya meliputi perkembangan kognitif, Perkembangan sosial emosional, perkembangan bahasa anak, dan perkembangan seni. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan anak dan juga sistem saraf yang membutuhkan koordinasi antara otot mata dan tangan (Crowley, 2014).

Keterampilan motorik halus anak merupakan perkembangan gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat, dan membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. kemampuan ini ditunjukkan saat anak melakukan aktivitas yang melibatkan benda kecil. Koordinasi tangan mata berperan penting dalam kemampuan ini (Astini & Nurhasanah, 2017). Hasnida (2014:52) menyatakan bahwa motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, misalnya kemampuan memindahkan dari tangan, mencoret-coret, meremas, menggenggam, menggunting, menulis dan lain-lainnya.

Read More
Antusias AnakAnak Menggunting di TK Pertiwi Tonjong, Kab. Brebes – Jawa Tengah

Salah satu kegiatan yang dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak adalah melalui kegiatan menggunting. Kegiatan menggunting diperlukan keterampilan dan proses kegiatan yang berulang, Kegiatan menggunting juga melatih bagaimana memegang dan menggunakan gunting dengan benar. Gerakan halus yang dilakukan ketika latihan menggunting, nantinya akan membantu anak untuk lebih mudah belajar menulis. Kemampuan menggunting yang distimulasi akan memudahkan anak untuk mengikuti kegiatan di sekolah selain menulis, juga kegiatan menggambar, mewarnai, dan kegiatan yang membutuhkan kekuatan jari jemari tangan anak.

Kegiatan menggunting dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut :

  1. Mengembangkan koordinasi kedua sisi tubuh pada saat yang sama dengan cara yang terkendali, contoh: satu tangan memegang kertas dan tangan lainnya membuka dan menutup gunting;
  2. Meningkatkan koordinasi tangan – mata, berlatih menggunting memiliki hubungan yang kuat antara koordinasi tangan – mata, kemampuan belajar, dan keterampilan komunikasi sosial;
  3. Meningkatkan keterampilan motorik, gerakan membuka dan menutup gunting memungkinkan anak-anak untuk membangun otot-otot kecil di tangan, darisitu maka keterampilan motoriknya meningkat;
  4. Meningkatkan fokus dan perhatian, ketika memotong menggunakan gunting anak akan belajar memperhatikan detail, yang akan digunakan dalam semua aspek kehidupan masa depan anak;
  5. Menentukan tangan yang dominan, dengan menggunakan gunting dapat membantu mengetahui tangan mana yang dominan dan tangan yang membantu;
  6. Mengajarkan anak pada pola genggam (menggunakan tiga jari, yaitu jari tengah, telunjuk, dan ibu jari) yang paling sering digunakan;
  7. Mengenalkan anak pada berbagai bentuk, yaitu perbedaan antara garis atau kurva dan kotak atau lingkaran. Selain itu akan berlatih mengarahkan matanya ketika memotong garis dengan selembar kertas, sehingga akan memberi dampak yang luar biasa dan positif pada visual motoriknya.

Keberhasilan anak dalam membuat hasil karya dalam kegiatan menggunting akan menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan rasa percaya diri anak untuk melakukan kegiatan motorik halus lainnya, karena kegiatan motorik halus merupakan kemampuan yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak yang akan menjadi kemampuan dasar dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, menggosok gigi, berganti pakaian, dan lain-lain.

Penulis : Heni Afriana Saraswati, S.Pd. TK Pertiwi Tonjong. Brebes – Jawa Tengah

Related posts