RadarJateng.com, Pendidikan – Pembelajaran di TK bertujuan untuk memberikan anak pembelajaran yang dapat meningkatkan kecerdasannya. Oleh karena itu, pembelajaran di TK sangat berperan penting untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak secara maksimal. Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda, ada yang cenderung memiliki kecerdasan yang tinggi di aspek tertentu sedangkan rendah dibidang lainnya. Peningkatan kecerdasan anak secara optimal akan menjadikan anak individu yang berkualitas dan bermanfaat di lingkungan sekitarnya. Kecerdasan tersebut meliputi kecerdasan logika matematika, verbal-linguistik, visual-spasial, musikal, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan spiritual.
Salah satu kecerdasan yang harus ditingkatkan pada anak usia dini adalah kecerdasan matematika. Kecerdasan logika matematika merupakan suatu hal yang penting untuk ditingkatkan karena dapat mempengaruhi kecerdasan lainnya. Menurut (Tasliyah et. Al, 2020) Kecerdasan logika-matematika penting diajarkan pada anak khususnya di usia dini, karena pada fase ini perkembangan otak mengalami kemajuan yang cepat sehingga perlu dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, efektif, menarik, serta bermakna . Kecerdasan logika matematika tidak hanya mengenai angka namun pola dan urutan juga bagian dari kecerdasan logika matematika. Kecerdasan logika matematika tidak bisa terlepas dari angka/bilangan, pemecahan permasalahan dan berpikir logika. Menurut (Yanti, 2016) kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola berpikir logis dan alamiah.
Jarwani (2022:13) menekankan pentingnya anak usia dini mempelajari konsep lambang bilangan, karena hal ini berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, seperti menghitung jumlah benda. Konsep lambang bilangan akan selalu digunakan oleh anak dalam kehidupan sehari-hari. Chandra (2019:33) menyampaikan bahwa rendahnya kemampuan anak dalam mengenal angka dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah kurangnya daya tarik pengajaran, seperti pembelajaran yang kurang menarik dan monoton, serta penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik.
Dalam pengenalan konsep bilangan dan lambang bilangan kepada anak diperlukan cara dan stimulus yang tepat dan menyenangkan. Pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini bisa menggunakan berbagai media seperti media yang ada disekitar anak atau media yang familiar mudah ditemukan anak. Salah satu media yang bisa digunakan dalam meningkatkan kemampuan konsep bilangan adalah media loose part. Sally Haugheuy dalam Maria Melita Rahardjo (2019), memaparkan bahwa Loose parts merupakan bahan yang dapat dipindahkan, dibawa, digabungkan, dirancang kembali, dipisahkan dan disatukan kembali dengan menggunakan berbagai cara. Loose parts dapat dipindahkan ke seluruh ruangan baik di dalam maupun di luar ruangan, dan digunakan dengan berbagai cara yang tidak terbatas. Adapun bahan-bahan loose part adalah bahan yang mudah didapat di lingkungan dimana mengandung unsur plastik, bahan alam, logam, bekas kemasan, kayu dan bambu, kaca dan keramik, benang dan kain. Sehingga dari permainan yang menggunakan material loose part anak dengan bebas dapat menghitung benda-benda yang ada di sekitarnya. Loose parts merupakan barang-barang yang terbuka, yang mudah ditemukan di lingkungan anak. Alam kita penuh dengan loose parts, seperti ranting, biji pinus, kerang, batu, daun, bunga dan benda- benda alam lainnya.
Sesuai dengan pengertian loose part maka tujuan menggunakan loose part sebagai media belajar adalah :
- Anak lebih kreatif,
- Anak memanfaatkan benda-benda di sekitar mereka,
- Anak dapat memanfaatkan barang bekas yang dapat didaur ulang dan dijadikan bahan untuk bermain menjadi barang yang berguna,
- Anak dapat menghargai bahan-bahan atau benda-benda di sekitar mereka,
- Anak dapat mengembangkan sikap ekonomis.
Tahapan penggunaan media loose part dalam meningkatkan kemampuan konsep bilangan anak yaitu :
- Fasilitator/guru menyediakan bahan-bahan loose part yang akan digunakan dalam kegiatan main anak.
- Fasilitator/guru menjelaskan cara menggunakan loose part dan membuat provokasi serta invitasi yang jelas agar anak tidak bingung dalam kegiatan main.
- Kegiatan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan menggunakaan loose part bisa dilakukan secara individu maupun kelompok
- Anak-anak melakukan kegiatan pembelajaran konsep bilangan dan lambang bilangan.
Guru dapat menstimulasi kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan menggunakan bahan loose part dengan cara:
- Kenalkan anak pada jenis-jenis loose part yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar anak.
- Ajak anak menghitung benda kemudian menghubungkan benda dengan lambang bilangan (misal dengan memakai kartu angka). Bebaskan anak dalam memilih dan menggunakan media loose part.
- Stimulasi anak untuk belajar menyusun membuat angka dengan menggunakan bahan loose part.
Dalam mengenalkan konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak sangat penting untuk menggunakan media yang tepat agar anak tidak bosan sehingga dapat bereksplorasi dan mengembangkan keterampilan tersebut sejak dini. Melalui berbagai kegiatan bermain yang berbeda-beda, anak-anak dapat mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Pemanfaatan media loose part memungkinkan anak-anak untuk memiliki pengalaman bermain yang bermutu tinggi dan terlibat sepenuhnya dalam setiap aktivitas. Penggunaan media loose part dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan pada anak usia dini sangat efektif dilakukan karena media yang menarik mudah dimengerti oleh anak dan mudah didapat. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis, Susanti, S.Pd Guru TK DARUSSALAM Desa Dawuhan, Brebes – Jawa Tengah
DAFTAR PUSTAKA
- Rahmalia, D., D Suryana. 2021. Pengembangan Media Papan Flanel untuk Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematika pada Anak. JURNAL BASICEDU 5(2): 2-9 https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/782
- Jurniasih, N., R Salamor., & T Talib. 2023. PENGGUNAAN MEDIA LOOSE PART UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-20 PADA ANAK USIA DINI. Jurnal Riset Mahasiswa 1(2) : 2-7 https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/atom/article/view/11629