RadarJateng.com, Pendidikan – Taman Kanak-kanak merupakan salah satu program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Masa anak–anak merupakan masa keemasan. Usia 4 – 6 tahun anak mengalami pematangan fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya, anak siap menerima dan merespon stimulus yang didapat dari lingkungannya. Sujiono menyatakan, anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Perkembangan motorik halus berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam menggunakan jari-jari tangan untuk melakukan berbagai kegiatan. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Perkembangan motorik halus dipandang penting untuk dipelajari, karena baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak setiap hari. Kemampuan motorik merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam perkembangan individu yang mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Permasalahan yang mungkin terjadi apabila kemampuan motorik halus anak kurang dilatih dikhawatirkan anak akan kurang mampu mengfungsikan otot-otot kecil dalam menggerakan jari dan kedua tangannya, akan kurang mampu mengordinasikan kecepatan tangan. Melihat dampat negatif dari kurangnya stimulus motorik halus, maka dari itu penting untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak sejak dini
Setiap anak mampu mencapai tahapan perkembangan kemampuan motorik halus yang optimal dengan mendapatkan stimulasi yang tepat. Hidayati menyatakan, kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan motorik halus sangat bermanfaat untuk melatih otot-otot tangan dan jari anak agar lebih kuat dalam melakukan kemampuan yang berhubungan dengan tangan atau jari tangan. Sumantri menyatakan, upaya stimulasi yang dapat diberikan bagi anak usia dini khususnya anak usia 4-6 tahun hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan serta harus melakukan pendekatan bermain. Secara alamiah bermain dapat memotivasi anak untuk mengetahui sesuatu lebih mendalam dan secara langsung anak mengembangkan bahasanya. intelektual, sosial, moral, dan emosi. Adapun tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah untuk membantu dan mengembangkan potensi yang ada pada diri anak.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan anak usia dini dalam pembelajarannya mengembangkan beberapa aspek perkembangan yaitu tentang keagamaan, moral dan social emosional, aspek bahasa, aspek kognitif, aspek seni, dan fisik motorik, yaitu berupa motorik kasar dan motorik halus. Salah satu aspek perkembangan yang ingin dikembangkan yaitu aspek motorik halus. yakni peningkatan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan Finger Painting.
Berdasarkan pengamatan anak usia 4-5 tahun di TK AZ – ZAHRO Kepatihan Menganti Gresik tehadap hasil belajar peserta didik pada kemampuan motorik halus dalam kegiatan Finger Painting terdapat 7 dari 16 anak di kelompok A-2 yang hasil belajarnya masih rendah/mulai berkembang. Kemampuan motorik halus adalah perorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dan tangan, keterampilan yang mencangkup pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja
Salah satu kegiatan yang ada di Taman Kanak-Kanak yang berkaitan dengan perkembangan motorik halus adalah melalui kegiatan Finger Painting. Kegiatan Finger Painting merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang ada di TK AZ – ZAHRO Kepatihan Menganti Gresik untuk meningkatkan kemampua motorik halus. Anak membutuhkan kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, bukan pembelajaran yang monoton (mewarnai dan menggambar dengan krayon) yang membuat anak menjadi lebih cepat bosan.
Upaya yang dapat dilakukan pendidik atau guru untuk peningkatan kemampuan motorik halus anak adalah melalui media yang kreatif menyenangkan bagi anak untuk itu guru memilih kegiatan Finger Painting dengan berbagai media sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. Kegiatan Finger Painting ini dapat melatih otot-otot tangan, dan melatih koordinasi mata dan tangannya.
Penulis, Nurul Qomariyah, S.Pd. Guru TK AZ –ZAHRO, Gresik – Jawa Timur